Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PENGEMBANGAN buah naga terus dilakukan seiring permintaan setiap tahunnya. Sentra pengembangan buah naga di Kalimantantan Tengah berada di Kelurahan Kalampangan, tepatnya 18 km sebelah utara Kota Palangka Raya.
Di lokasi ini terdapat kurang lebih lima ribu hektare pengembangan buah naga dan merupakan daerah pedesaan yang dinilai berhasil. Keberhasilan Kalampangan ditunjang oleh sektor hortikultura. Budidaya buah naga menjadi tren menjanjikan bagi orang yang mau dan ulet untuk menanamnya. Meskipun lahannya masih sedikit yang mengembangkan namun pasarnya cukup bagus.
Sumardi, anggota Kelompok Tani Berkah Tani Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya merupakan salah satu yang ikut mengembangkan buah naga. Tanaman buah naga miliknya ini berumur 3 tahun lebih seluas 7 hektare. Tanamannya ini sudah menghasilkan buah naga sebanyak 30–40 ton dengan harga Rp15-20 ribu per kilogram.
"Jika pembeli memetik langsung di kebun, harga bisa mencapai Rp25 – Rp30 ribu per kilogram. Sedangkan untuk tanaman jeruk berumur 3 tahun seluas 3 hektare, sampai saat ini sudah menghasilkan kurang lebih 15 ton, harga Rp6–8 ribu per kilogram dan jika petik sendiri harga per kilonya Rp10-12 ribu per kilogram," ujar Sumardi.
Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah melalui keterangan Kepala Bidang Pengembangan Hortikultura, Vinolia Tantri melakukan pendampingan kepada Kelompok Tani Berkah untuk menanam buan naga di lahan gambut seluas 10 hektare.
"Kebetulan ada program dari APBD provinsi untuk pengembangan bibit sayuran dan buah - buahan, saya mencoba menyentuh pengembangan buah naga melalui tangan dinginnya Pak Sumardi. Penyiapan sebanyak 12 ribu bibit buah naga dari Banyuwangi dengan biaya dari Pak Sumardi sendiri," ujar Vinolia.
Baca juga: Tiongkok Minati Buah Naga Asal Bali
Di samping buah naga, Sumardi juga menanam jeruk. Berkat ketekunannya, buah naga begitu luar biasa menghasilkan bahkan mendatangkan rezeki. Produksi buah naga dan jeruk dalam satu hamparan luas di lahan gambut menghasilkan buah dengan cita rasa yang unik dan manis. Bahkan kebun buah naga dan jeruk ini dijadikan sebagai tempat lokasi agrowisata buah naga dan buah jeruk di Kota Palangkaraya.
Kunjungan dilakukan ke lokasi lahan Sumardi rencananya akan dijadikan model penanganan Dampak Perubahan Iklim (DPI) pada lahan gambut. Lahan gambut sangat riskan terhadap pengaruh ikilim, terutama saat musim kering. Berdasarkan informasi, El Nino pada 2019 mengarah ke kekeringan yang cukup lama sehingga bantuan yang diberikan berupa pompa air.
Endik Mulyadi, Kepala Seksi Bencana Alam Direktorat Perlindungan Hortikultura, menyampaikan agar dalam pengendalian OPT secara ramah lingkungan terus dipertahankan.
"Terus pertahankan pengendalian OPT ramah lingkungan. Dengan tetap mempertahankan pengendalian OPT tanpa Pestisida Kimia maka akan menghasilkan produk yang aman konsumsi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan," ujar Endik.
Secara terpisah, Direktur Perlindungan Hortikultura, Kementerian Pertanian Sri Wijayanti Yusuf mengemukakan bahwa Kementan bersama jajaran UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) serta Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit/Laboratorium Agens Hayati terus mengembangkan dan menyebarluaskan teknologi pengendalian OPT secara ramah lingkungan.
"Diharapkan penerapan budidaya tanaman hortikultura ramah lingkungan khususnya pada tanaman buah naga semakin luas. Keuntungan buah naga yang dibudidayakan secara ramah lingkungan, antara lain aman dikonsumsi, lebih tahan lama disimpan, warna kulit buah lebih cerah dan rasa buahnya lebih manis," jelas direktur yang biasa dipanggil Yanti ini. (RO/OL-7)
Kolaborasi antara IPB University dengan Kyoto University bertujuan meningkatkan peran masyarakat sebagai ujung tombak dalam penuntasan masalah gambut yang masih berkelindan di tanah air,
Kubah gambut merupakan sumber air yang sangat penting bagi kesehatan tanah di sekitarnya, terutama saat musim kemarau.
Buruknya perlakuan terhadap ekosistem gambut pun menyebabkan kerentanan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ikut meningkat.
Delegasi Hakim Lingkungan Hidup Tiongkok mengunjungi Indonesia, audensi terkait ekosistem gambut dan mangrove, upaya rehabilitasi dan penanganan hukum dalam kasus perusakan hutan.
Juru Kampanye Pantau Gambut Abil Salsabila memaparkan sejumlah temuan terkait kondisi gambut di Tanah Air.
Mulok tentang gambut ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan upaya pelestarian ekosistem gambut pada generasi muda melalui pembelajaran di sekolah menengah.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup (KLH) telah menindak 27 korporasi yang dinilai bertanggung jawab atas Karhutla di sejumlah provinsi dan dilaporkan ke Presiden Prabowo Subianto
Daerah yang mengalami lonjakan kunjungan adalah Kalimantan, dengan peningkatan hingga 200 persen.
Untuk BBM, tersedia cadangan dengan ketahanan 8-13 hari, sedangkan LPG memiliki ketahanan hingga 5 hari.
RACUN Sangga: Santet Pemisah Rumah Tangga jadi film horor terbaru Rizal Mantovani, yang total tahun ini setidaknya sudah menyutradarai enam judul horor.
Mentan memastikan semua intervensi yang diperlukan, seperti penyediaan sarana produksi, keterlibatan petani muda, dan teknologi pertanian modern, telah direncanakan dengan matang.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kalimantan Timur menyebut jumlah Masyarakat Hukum Adat (MHA) di daerah itu kini menjadi tujuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved