Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

PTPN Targetkan Capai Penjualan Rp4,2 Triliun di 2019

Atikah Ishmah Winahyu
24/5/2019 15:55
PTPN Targetkan Capai Penjualan Rp4,2 Triliun di 2019
Sejumlah pekerja mengolah karet di pabrik pengolahan karet Kebun Glantangan milik PTPN XII, di Tempurejo, Jember, Jawa Timur.( ANTARA FOTO/Seno)

DIREKTUR Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Dolly P Pulungan menargetkan penjualan produk holding total mencapai Rp4,2 triliun pada 2019. Hingga Maret lalu, perseroan telah mencatat penjualan sebesar Rp15 triliun.

Adapun beberapa produk yang menjadi unggulan perusahaan yaitu crude palm oil (CPO), karet, teh dan kopi.

"Penjualan holding, target saya Rp42 triliun. Paling masih sekitar Rp15 triliun sampai Maret. Okelah ya, karena karet ada kenaikan harga, CPO sekarang sudah mulai recovery, karet sama teh dan kopi," kata Dolly saat ditemui di Agro Plaza, Kamis (23/5) petang.

Dolly mengungkapkan, rencana produksi sawit PTPN pada tahun ini sebesar 3 juta ton. Hingga April 2019, perusahaan telah berhasil memproduksi 600 ribu ton, sedikit di bawah target yang diprediksikan akibat kondisi yang kurang mendukung.

Sedangkan produksi karet ditargetkan mampu mencapai 160 ribu ton per tahun. Kini PTPN telah berhasil memproduksi setengahnya meski ada kendala akibat serangan penyakit fusicoccum yang perantara penyebarannya melalui udara.

Ada pula produksi teh yang ditargetkan sebesar 60 ribu ton dan kini sudah tercapai sepertiganya atau 20 ribu ton. Sedangkan gula, PTPN menargetkan produksi sebesar 843 ribu ton.

Baca juga: PTPN Dukung Ketahanan Energi Nasional

Dolly mengungkapkan, target produksi gula tahun ini turun dibandingkan tahun lalu akibat berkurangnya jumlah tebu.

"Jumlah tebu turun dari 13 jita ton, sekarang jadi tinggal 11 juta ton karena petani kemarin itu kurang berminat ke tebu akibat masalah harga yang jatuh di tahun 2018," terangnya.

Akibat harga gula yang jatuh, para petani pun memutuskan untuk beralih menanam tanaman seperti singkong, jagung, palawija, dan sebagainya.

"Makanya sekarang pabrik yang agak useless kita tutup, hanya pabrik yang kapasitasnya di atas 4.000 TCD (ton cane day) itu yang kita jalankan. Dari 35 mungkin ada sekitar 20 pabrik dengan kapasitas 4.000 TCD ke atas itu yang paling efisien," tuturnya.

Sedangkan produksi kopi ditargetkan mencapai 30 ribu ton setahun. Meski jumlahnya masih cukup kecil, namun Dolly optimis produksi kopi ke depannya akan terus meningkat. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya