Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Pengusaha Minta BI Turunkan Suku Bunga Acuan

Andhika Prasetyo
03/5/2019 15:50
Pengusaha Minta BI Turunkan Suku Bunga Acuan
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani(MI/AUDY ALWI )

BANK Indonesia (BI), selama 2018, menaikkan suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate sebanyak 175 basis point atau 175%.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi keluarnya dana asing lantaran Bank Sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga acuan mereka. Dengan upaya itu pula, nilai tukar rupiah masih bisa distabilkan.

Positifnya, meski bunga acuan dinaikkan, bunga kredit perbankan tidak ikut melonjak.

"Kita lihat bagaimana kenaikan bunga kebijakan moneter tak berdampak ke bunga kredit. Ini bisa terjadi karena BI telah menggunakan berbagai instrumen kebijakan untuk memitigasi risiko-risiko yang berpotensi muncul dalam sistem keuangan," ujar Perry di Jakarta, Jumat (3/5).

Kendati demikian, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meminta BI dapat melonggarkan suku bunga acuan setidaknya 50 bps.

Menurut Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani, saat ini, pascapelaksanaan pemilu yang berjalan dengan lancar dan kondusif, dunia usaha sangat percaya diri. Hal itu tentu harus direspon dengan kebijakan yang mampu mengangkat situasi menjadi semakin baik ke depan.

Hariyadi Sukamdani menyatakan, dunia usaha menyambut baik penyelenggaraan pemilu yang kondusif sehingga saat ini kepercayaan diri para pengusaha mulai pulih. Maka dengan kebijakan bunga yang rendah bisnis dapat berjalan dengan lancar.

"Saat ini kepercayaan diri para pengusaha sangat tinggi, jadi BI harus mengambil posisi untuk memanfaatkan momentum. BI bisa mengambil kesempatan untuk mengoreksi, mengkaji lagi untuk bisa turun dan ini akan positif," tuturnya.

 

Baca juga: BI Terbitkan Pedoman untuk Sikapi Ketidakpastian Ekonomi Dunia

 

Sejauh ini, perbankan masih menjadi tumpuan utama para pelaku usaha untuk mendapatkan pendanaan dibandingkan pasar modal. Namun, yang menjadi persoalan, perbankan masih mengenakan bunga pinjaman yang tinggi sekitar 10%.

"Dengan berbagai alasan, perbankan tidak pernah mengikuti apa yang diharapkan sektor riil, suku bunga lending masih double digit," ucap Hariyadi

Dia berharap, dengan turunnya suku bunga acuan, bunga pinjaman juga bisa semakin ditekan. Dengan begitu, pengusaha bisa lebih leluasa untuk mencari pendanaan dan melakukan ekspansi usaha.

Saat ini suku bunga acuan BI berada di level 6%. Itu sudah bertahan sejak November 2018. (A-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya