Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Gojek akan Kaji Keputusan Kemenhub Soal Tarif Ojol

Satria Sakti Utama
25/3/2019 16:55
Gojek akan Kaji Keputusan Kemenhub Soal Tarif Ojol
(. ANTARA FOTO/Darwin Fatir/kye)

PERUSAHAAN aplikator Gojek masih akan mempelajari lebih lanjut keputusan Kementerian Perhubungan yang telah merinci besaran biaya ojek daring di Indonesia. Perusahaan yang dinahkodai Nadiem Makarim ini bakal menganalisis kenaikan tarif dengan dampak permintaan konsumen.

Pihak aplikator memang mengkhawatirkan menurunnya minat konsumen sebagai dampak kenaikan tarif ojek daring. Biaya jasa ojek daring akan meningkat sebanyak 8% hingga sekitar 60% tergantung zonasi yang ditetapkan Kemenhub.

Zona 1 yang terdiri dari Sumatra, Jawa (kecuali Jabodetabek) dan Bali ditetapkan tarif batas bawah Rp1.850 dan Rp2.300 pada batas atas. Tarif di zona 2 yang berada di kawasan Jabodetabek akan berada di kisaran Rp2.000-2.500 per kilometernya. Sisanya yang tergabung di zona 3 bakal menerima tarif Rp2.100-2.600 per kilometer. Sedangkan, saat ini tarif ojek daring diperkirakan di angka Rp1.600 per kilometer.

"Kami perlu mempelajari terlebih dahulu dampaknya kepada permintaan konsumen, pendapatan para mitra yang sejatinya bergantung pada kesediaan konsumen, dan juga para mitra UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di dalam ekosistem Gojek yang menggunakan layanan antar ojek online," ungkap VP Corporate Affairs Gojek Michael Say saat dikonfirmasi, Senin (25/3).

Baca juga: Pelanggan Ojol Keberatan Naiknya Tarif Minimum

Sementara itu, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai tarif yang dirilis Kemenhub terlalu memberatkan pengguna jasa ojek daring. Terlebih, tarif tersebut belum termasuk kontribusi bagi aplikator yang nilainya mencapai 20% dari biaya jasa.

"Seharusnya tarif tersebut sudah termasuk 20% untuk aplikator. Tapi kalau tidak itu terlalu mahal," ujar Tulus.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya