Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MENANGGAPI rencana pemerintah menaikkan tarif ojek online (ojol) hingga 15%, sejumlah perusahaan penyedia layanan transportasi berbasis aplikasi seperti Grab dan GoTo menyatakan dukungan langkah yang berimbang demi keberlanjutan ekosistem.
Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy menyatakan pihaknya memahami kebijakan tarif ojol yang baru akan berdampak pada berbagai aspek, mulai dari pendapatan mitra pengemudi hingga sensitivitas harga di kalangan konsumen.
"Penting bagi penyesuaian tarif untuk menjaga keseimbangan antara keberlangsungan penghasilan mitra dan potensi penurunan permintaan akibat daya tarik harga yang berkurang,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada Media Indonesia, Kamis (3/7).
Grab menilai bahwa proses penyesuaian tarif ojol harus dilakukan secara kolaboratif. Perusahaan menegaskan akan terus mendengarkan masukan dari mitra pengemudi melalui berbagai kanal komunikasi, termasuk kegiatan rutin seperti Kopdar dan Forum Diskusi Mitra (Fordim) yang digelar di berbagai kota, baik secara luring maupun daring.
"Kami memahami perubahan seperti ini tidak mudah dan akan menimbulkan tantangan bagi semua pihak. Namun kami percaya, dengan semangat kolaborasi dan keterbukaan, kita dapat mencari solusi terbaik," kata Tirza.
Sementara itu, Gojek juga menyatakan komitmennya untuk menjaga keseimbangan antara tarif yang kompetitif dan kemampuan daya beli masyarakat.
Director of Public Affairs and Communications GoTo Ade Mulya menegaskan pihaknya melakukan kajian menyeluruh bersama kementerian untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil membawa dampak positif bagi keseluruhan ekosistem.
Gojek mengaku akan memberikan tarif ojol yang kompetitif dan sesuai dengan regulasi yang berlaku dengan mempertimbangkan tingkat daya beli masyarakat sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini.
"Hal ini penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem, memastikan peluang order atau permintaan tetap tinggi, sehingga mendukung penghasilan mitra secara jangka panjang," kata Ade dalam keterangannya.
Pihaknya akan terus berkoordinasi dan bekerjasama dengan pemerintah dalam menjalankan kebijakan yang sesuai dengan aturan yang berlaku. (H-3)
Penaikan tarif ojek online perlu dikaji lebih mendetail terlebih dahulu sebelum memberikan keputusan konkret.
Pendekatan berbeda seperti negosiasi antara penumpang dan pengemudi transportasi online untuk menentukan harga disebut menjadi opsi yang menjanjikan.
PENELITI Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Riza Annisa Pujarama, mendorong pemerintah untuk segera mengatur regulasi yang adil terkait ekosistem ojek online (ojol)
Ahmad Yani, sempat menemui massa aksi ojek online (ojol) yang berdemo di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Namun, pertemuan itu ditolak oleh massa aksi.
Aplikator jasa ojek online memastikan layanan aplikasi tetap beroperasi normal pada 20 Mei 2025. Operasional tetap berjalan meskipun ada aksi demonstrasi.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, mengungkapkan wacana penyesuaian tarif ojek online (ojol) masih dalam tahap pembahasan.
Dampak dari penurunan biaya aplikasi sangat bergantung pada bagaimana struktur biaya tersebut dirancang dan diimplementasikan oleh perusahaan penyedia layanan.
Rencana menaikkan tarif ojek daring (ojol) 8 hingga 15% dinilai hanya memberi tambahan penghasilan yang tidak signifikan bagi pengemudi, dan menguntungkan aplikator
Kementerian Perhubungan mengungkapkan kajian terkait kenaikan tarif ojek daring atau ojek online (ojol) sebesar 8% hoigga 15% sudah memasuki tahapan final.
GOJEK menghormati hak setiap individu dalam menyampaikan pendapat, termasuk mitra driver yang memilih untuk menyuarakan aspirasinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved