Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
KOMUNITAS pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam, Unit Reaksi Cepat (URC) Bergerak, akan menggelar unjuk rasa besok, Kamis, (17/7) di Patung Kuda, Monas.
Sedikitnya 10.000 pengemudi ojol bakal ikut dalam demo ojol tersebut. Mereka memprotes ketidakpastian hukum dan narasi sepihak dari operator yang selama ini dianggap merugikan pengemudi ojol.
Jenderal Lapangan URC Bergerak, Achsanul Solihin, mengatakan mereka mengajukan tiga tuntutan nurani (Tritura) URC. Yang pertama, kata dia, URC Bergerak, tegas menolak status ojol menjadi buruh atau pekerja. Mereka juga menolak opini potongan 10% terhadap penghasilan pengemudi ojol.
"Kami tegas meminta Presiden RI (Prabowo Subianto) segera mengeluarkan Perppu sebagai payung hukum ojol agar terjadi kesamaan pemahaman di semua kementerian terkait," tegas Achsanul dalam keterangannya, Rabu (16/7).
Dia mengatakan bahwa Tritura URC, atau Tiga Tuntutan Rakyat Aspal tersebut merupakan bentuk perlawanan terhadap ketidakpastian hukum dan narasi sepihak yang selama ini dianggap merugikan pengemudi ojol. Dia menegaskan bahwa aksi turun ke jalan besok lahir dari keresahan nyata di jalanan, bukan agenda politik atau pesanan pihak tertentu.
"Kami akan terus berjuang hingga pemerintah benar-benar mendengar dan menindaklanjuti aspirasi. Kami tidak anti regulasi, tapi kami menuntut regulasi yang berpihak dan realistis," ujarnya. (H-3)
Sebanyak 1.437 personel dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek jajaran akan dikerahkan untuk mengawal unjuk rasa ojek online (ojol) di kawasan Silang Selatan Monas.
Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy mengeklaim pihaknya tidak mengenakan komisi lebih dari 20% kepada mitra pengemudi ojek online (ojol).
Estimasi itu dihitung dari potensi penurunan aktivitas sektor ride-hailing hingga 50% akibat aksi mogok serentak yang dilakukan di berbagai kota besar.
Rencana mogok massal ojol berupa aksi mematikan aplikasi di berbagai titik strategis Jakarta juga tidak sepenuhnya terjadi.
Selama proses pengamanan, polisi menunjukkan sikap humanis dengan membagikan air minum kemasan kepada para peserta aksi demo ojol
MENANGGAPI rencana pemerintah menaikkan tarif ojol hingga 15%, sejumlah perusahaan penyedia layanan transportasi berbasis aplikasi menyatakan dukungan langkah yang berimbang.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, mengungkapkan wacana penyesuaian tarif ojek online (ojol) masih dalam tahap pembahasan.
KEMENTERIAN Hak Asasi Manusia (HAM) menegaskan bahwa hubungan kerja antara perusahaan aplikator dan pengemudi ojek online (ojol) saat ini sudah tidak layak untuk dipertahankan.
Kementerian Perhubungan mengungkapkan kajian terkait kenaikan tarif ojek daring atau ojek online (ojol) sebesar 8% hoigga 15% sudah memasuki tahapan final.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved