Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PEMERINTAH siap memboikot produk-produk asal Uni Eropa jika Parlemen Uni Eropa resmi mengadopsi rancangan peraturan Delegated Regulation Supplementing Directive of the EU Renewable Energy Directive (RED) II.
Menanggapi itu, Peneliti Indef Bhima Yudhistira Adhinegara menilai pemerintah seharusnya mengambil langkah taktis yang terukur.
"Lebih tepat bukan boikot tapi bisa naikkan pajak atau tarif bea masuk barang dari Eropa," kata Bhima kepada Media Indonesia, Kamis (21/3).
Produk-produk yang bisa dikenakan kebijakan kenaikan tarif tersebut, misalnya pesawat terbang, wine, salmon, susu atau keju. Kebijakan tersebut, kata Bhima, bisa dilakukan secara bertahap mulai dari saat ini.
"Mulai dilakukan bertahap saat ini sebagai bargaining power Indonesia. Setelah putusan keluar baru opsinya makin ditambah bea masuk dan jenis barangnya atau ketika opsinya melunak di EU baru kebijakan retalisasinya dicabut," kata Bhima.
Baca juga : Indonesia Siap Perang Dagang dengan Uni Eropa
Selain itu, lanjut Bhima, pemerintah juga bisa membuka kerja sama impor baru di luar negara-negara Eropa.
"Kalau sekadar wacana boikot cuma gertak sambal tanpa aksi konkret," pungkasnya.
Untuk diketahui dalam draf peraturan Delegated Regulation Supplementing Directive of the EU Renewable Energy Directive (RED) II, minyak sawit (CPO) diklasifikasikan sebagai komoditas yang tidak berkelanjutan dan berisiko tinggi terhadap lingkungan.
Parlemen Eropa masih memiliki waktu untuk meninjau rancangan yang diajukan Komisi Eropa dalam waktu dua bulan sejak diterbitkan. (OL-8)
Bekas lahan sawit tersebut kemudian dilakukan pemulihan kawasan dengan menanam berbagai jenis tanaman.
Dalam rangka meningkatkan kompetensi para petani sawit, PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) menyelenggarakan pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit.
DISPARITAS harga antara minyak kelapa sawit dengan solar yang menjadi bahan baku biodiesel mendorong terjadinya kenaikan dana produksi BPDPKS harus mengubah alokasi dana pembiayaan
Dalam upaya mendorong industri sawit berdaya saing dan ramah lingkungan, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) kembali menyelenggarakan Pertemuan Teknis Kelapa Sawit (PTKS) ke-9.
Kegiatan ini adalah salah satu upaya untuk terus mempromosikan peluang untuk pengembangan usaha perkebunan khususnya sawit.
KOMISI VI DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke salah satu sub Holding Perkebunan PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo.
DANY Rodrick, seorang guru besar dan ekonom terkenal dari International Political Economy at Harvard Kennedy School
Kebijakan tarif terbaru ini dijadwalkan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
Kebijakan Donald Trump ini akan berlaku mulai 7 Agustus dan bertujuan mengubah sistem perdagangan internasional demi kepentingan ekonomi nasional Amerika Serikat.
Kebijakan tarif tersebut mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 dan menjadi salah satu tarif terendah yang diberikan AS untuk negara di kawasan Asia Tenggara.
Kebijakan tarif sebesar 32% yang diterapkan secara resiprokal oleh pemerintah AS tentu akan berdampak terhadap daya saing produk Indonesia, khususnya komoditas ekspor unggulan.
Pemerintah memastikan bakal memakai sisa waktu yang ada untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat perihal tarif. Negosiasi akan dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved