Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
“Lihatlah jembatan batu ini,” kata penulis Vedat Akcayoz sambil menunjuk pada reruntuhan tunggul pohon abad ke-10 di atas sungai Arpacay yang menandai perbatasan tertutup antara Turki dan Armenia. “Ikan di bawah jembatan, apakah itu milik Turki atau Armenia?,” ujarnya.
Kota Ani yang hancur dan spektakuler, berdiri di salah satu perbatasan paling sensitif di dunia, membelah dua negara (Turki dan Armenia) dengan masa lalu yang menyakitkan.
Ani pernah menjadi ibu kota kerajaan Armenia abad pertengahan sebelum jatuh ke tangan Seljuk pada 1064, kota pertama yang direbut oleh Turki saat mereka menyerbu Anatolia. Usai penaklukkan, sultan mereka, Alparslan, mengubah katedralnya menjadi masjid.
Baca juga : Turki Minta Pemerintah Denmark Mengembalikan Potongan Kepala Patung Kaisar Septimius
Namun, penjarahan oleh bangsa Mongol dan gempa bumi membuat Ani mengalami kemunduran yang parah.
“Ini adalah tanah yang ditaklukkan oleh nenek moyang kami,” kata Ziya Polat, gubernur Kota Kars di Turki. “Salat Jumat pertama Sultan Alparslan, masjid Turki pertama, pemakaman Turki pertama, bazar Turki pertama, semuanya ada di sini,” imbuhnya.
Mengingat pentingnya simbolis bagi kedua belah pihak, para sejarawan dan pejabat kedua negara berharap pemulihan situs warisan dunia UNESCO ini dapat meringankan hubungan yang dirusak oleh sejarah masa lalu yang kelam antara kedua negara.
Baca juga : Sejumlah Lukisan Dinding Ditemukan di Bekas Reruntuhan Kota Kuno Romawi
Akcayoz, yang menulis buku tentang reruntuhan tersebut, mengatakan Ani adalah "warisan bersama umat manusia".
“(Masyarakat) Kota Ani adalah penganut Zoroastrian, mereka adalah penyembah berhala. Ani adalah seorang Kristen, Ani adalah seorang Muslim, Ani adalah milik Anda, Ani adalah milik kami,” katanya kepada AFP.
Turki dan Armenia tidak memiliki hubungan formal. Namun pembicaraan damai antara Yerevan dan sekutu Ankara, Azerbaijan, mengenai wilayah sengketa Nagorno-Karabakh – yang direbut kembali oleh Baku tahun lalu setelah perang singkat, telah memicu harapan bahwa suatu hari Turki dan Armenia juga bisa duduk bersama. (AFP/M-3)
PENELITI senior BRIN Lili Romli menyayangkan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang tidak adanya bukti yang kuat terjadinya pemerkosaan massal pada Mei 1998.
Menurutnya, pengingkaran terhadap peristiwa tersebut adalah bentuk penghapusan jejak sejarah Indonesia.
Proyek penyusunan ulang sejarah Indonesia ini sangat problematik dan potensial digunakan oleh rezim penguasa untuk merekayasa dan membelokkan sejarah sesuai dengan kepentingan rezim.
Pegiat HAM Perempuan Yuniyanti Chizaifah menegaskan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut tidak ada pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa dalam tragedi Mei 1998
Djarot mengatakan penulisan sejarah seharusnya berdasarkan fakta, bukan berdasarkan kepentingan politik. Maka dari itu, ia mengingatkan agar sejarah tidak dimanipulasi.
KETUA DPR RI Puan Maharani menanggapi rencana Kementerian Kebudayaan untuk menjalankan proyek penulisan ulang sejarah.
Ekskavasi arkeologi di Tamil Nadu, India, temukan bukti pembuatan dan penggunaan besi yang diperkirakan berusia 5.000 hingga 5.400 tahun.
PARA pemangku kebijakan harus didorong dan diingatkan untuk memasukan perspektif arkeologis sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan dalam melahirkan kebijakan.
Penemuan luar biasa terjadi di East Lomond, dekat desa Falkland, Fife, Skotlandia. Dalam sebuah proyek arkeologi sukarela, para penggali menemukan gagang tombak perunggu langka
Studi internasional yang melibatkan ahli genetika dan arkeologi mengungkapkan dua pola migrasi utama yang membentuk asal usul bahasa di kawasan Mediterania.
Misi arkeologi gabungan Mesir-Spanyol mengungkap penemuan luar biasa dari era Ptolemaik di situs Al-Bahnasa, Mesir.
Penggalian arkeologi di nekropolis Almalyk-Dere di Dataran Tinggi Mangup, Krimea, mengungkap koleksi perhiasan emas dan perak milik wanita bangsawan dari abad ke-4 - ke-6 Masehi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved