Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Sekitar dua ribu tahun lalu, letusan Gunung Vesuvius, di Italia, meluluhlantakkan Kota Pompeii, di zaman era Romawi kuno. Baru-baru ini, para arkeolog menemukan sebuah lukisan mewah yang menampilkan pemandangan mitologi.
Benda itu merupakan salah satu dari beberapa lukisan dinding yang baru ditemukan, yang diungkap oleh para arkeolog yang melakukan penggalian di kota Romawi kuno itu, pada akhir pekan lalu.
Lukisan dinding tersebut digali selama pekerjaan restorasi di sekitar rumah besar, House of Leda. Yang paling mencolok dari lukisan ini adalah adegan dari mitos Yunani tentang Phrixus dan saudara kembarnya Helle, saat mereka melarikan diri dari ibu tiri mereka Ino dengan seekor domba jantan ajaib yang berbulu emas.
Baca juga : Manusia Purba Sengaja Membuat Batu Misterius Berbentuk 'Bola', untuk Apa?
Phrixus duduk mengangkangi domba jantan itu sementara saudara perempuannya terlihat terjatuh ke dalam air. "Dua pengungsi di laut dari Yunani kuno,” kata Gabriel Zuchtriegel, direktur taman arkeologi Pompeii.
Lukisan dinding itu dilukis seolah-olah itu adalah gambar berbingkai, digantung di dinding berkelir kuning. Lukisan lainnya yang ditemukan menggambarkan gambar benda mati dan beberapa potret perempuan.
Penggalian di House of Leda, yang dimulai pada abad ke-18 dan diluncurkan kembali pada tahun 2018, bertujuan untuk merekonstruksi denah situs bersejarah itu secara lengkap.
Lukisan-lukisan dinding tersebut sedang dibersihkan untuk menghilangkan abu vulkanik yang menyelimuti Pompeii ketika Vesuvius meletus pada 79 M, dan kemudian akan dipugar. (AFP/M-3)
Artefak berumur 1.000 tahun ini, yang ditemukan oleh peneliti dari Universitas Nicolaus Copernicus (NCU), menjadi fokus penelitian terbaru yang dipublikasikan
Sebanyak tujuh tempayan pemakaman berukuran besar di masa pra-Columbus ditemukan di tengah hutan hujan Amazon, Brasil,
Tim arkeolog di Barcelona menemukan sisa-sisa kapal abad ke-15 atau ke-16 saat menggali situs bekas pasar ikan untuk pembangunan pusat biomedis.
Para arkeolog menemukan sebuah altar berusia 1.700 tahun di Tikal, Guatemala, yang mengungkap dominasi budaya dan politik Teotihuacan atas peradaban Maya.
Penemuan ratusan alat batu di Longtan, Tiongkok, mengungkapkan tradisi pembuatan alat yang mirip dengan gaya Quina yang sebelumnya dianggap khas Neanderthal di Eropa.
Arkeolog menemukan 41 kuburan anak-anak dari Zaman Perunggu dan Besi di Fredrikstad, Norwegia, yang ditandai dengan lingkaran batu misterius.
Punya rencana liburan yang berbeda dari biasanya? Mengunjungi museum olahraga di berbagai penjuru dunia bisa jadi pilihan liburan yang tak hanya menghibur, tetapi juga penuh dengan sejarah.
UPAYA segera menindaklanjuti proses repatriasi sejumlah benda bersejarah ke tanah air merupakan bagian penting dalam pembangunan sektor kebudayaan nasional.
Pengetahuan tentang kriteria sebuah warisan zaman dulu dapat diklasifikasikan sebagai cagar budaya masih minim di tengah masyarakat Indonesia.
Pada Juli lalu, kolektor seni asal Australia, Michael Abbot telah menghibahkan enam lembar Al-Quran tulis tangan abad ke 17 kepada Museum Negeri NTB.
Selama kunjungan ke Burkina Faso pada 2017, Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji untuk mengembalikan ‘warisan’ Afrika ini dalam waktu lima tahun.
Para sejarawan berharap pemulihan situs warisan dunia UNESCO ini dapat meringankan hubungan yang dirusak oleh sejarah masa lalu yang kelam antara kedua negara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved