Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Teror Boneka-Boneka Animatronik

Rifaldi Irianto
30/10/2023 11:45
Teror Boneka-Boneka Animatronik
Di Indonesia, film horor ini sudah bisa disaksikan di jaringan bioskop mulai Kamis (25/10).(Dok. Five Nights at Freddy's)

SETELAH menempuh proses produksi sejak 2021, film Five Night at Freddy's akhirnya tayang di layar perak. Di Indonesia, film horor ini sudah bisa disaksikan di jaringan bioskop mulai Kamis (25/10). 

Blumhouse Production lah yang membawa Five Night at Freddy's ke layar bioskop. Blumhouse merupakan rumah produksi di balik film-film seperti Paranormal Activity, Insidious, hingga The Purge.

Mengadaptasi cerita dari waralaba video game bernama sama, Five Night at Freddy's bercerita tentang Mike Schmidt (Josh Hutcherson), seorang satpam yang bermasalah. Ia lantas menerima pekerjaan malam hari di Freddy Fazbear's Pizza, pusat hiburan keluarga yang dulunya sukses tapi kini terbengkalai.

Selama bekerja di Freddy Fazbear's Pizza, Mike mendapat penglihatan supranatural tentang masa lalunya. Di saat sama, dia juga diteror oleh empat maskot animatronik yakni Freddy Fazbear, Bonnie, Chica, dan Foxy, yang bisa bergerak dan membunuh siapa pun yang masih ada di sana setelah tengah malam.

Sederet bintang papan atas hadir dalam film itu, selain Josh Hutcherson, ada juga aktor senior Matthew Lillard (SLC Punk, Scream), Elizabeth Dean Lail (Countdown), aktris cilik Piper Rubio (Holly & Ivy, Unstable),  Kat Conner Sterling (We Have a Ghost, 9-1-1), serta Mary Stuart Masterson (Blindspot, Fried Green Tomatoes).

Meski bergenre horor, pembangunan cerita serta bumbu konflik antara adik dan kakak, yaitu Mike dan Abby (Piper Rubio), memberi nuansa lain pada film. Dalam cerita dikisahkan bahwa Bibi Jan (Mary Stuart Masterson) berusaha untuk merebut hak asuh Abby dari Mike.

Sutradara Emma Tammi (The Wind, Blood Moon) juga dapat mengemas trauma masa kecil yang diderita oleh Mike di dalam film dengan sangat baik. Secara keseluruhan, plot film yang diproduseri Scott Cawthon selaku pemilik waralaba Five Nights at Freddy's dan Jason Blum ini terbilang mudah dicerna.

Berbeda dengan banyak film horor kekinian yang menempatkan jumpscare bertubi-tubi untuk membangun rasa takut penonton, Five Nights at Freddy's justru menampilkan jumpscare-jumpscare sederhana. Meski begitu, tetap berhasil membuat penonton terkejut. Film itu lebih banyak menggunakan pilihan sound effect menyeramkan untuk membangun atmosfer menegangkan.

Sinematografi dan desain lokasi dalam film ini juga ciamik. Setting restoran pizza yang terbengkalai sangat mencolok, dengan mesin-mesin arcade kuno yang tersebar di sekeliling, ditambah barang-barang usang di dalam restoran, serta pencahayaan yang berkesan muram. Semua elemen itu berhasil menciptakan atmosfer yang menyeramkan.

Yang tak kalah mengesankan dalam film ini adalah keempat karakter animatronik. Diciptakan oleh Creature Shop milik Jim Henson, Freddy Fazbear, Bonnie, Chica, dan Foxy "tampi" l luar biasa. Detail-detail dalam cara mereka bergerak, menatap sekitar, dan berinteraksi dengan karakter lain dalam film sangat mengesankan.

Dalam siaran pers yang diterima, Cawthon menjelaskan, aspek terpenting dalam film ini adalah bagaimana menciptakan film yang dapat dinikmati penggemar video game Five Nights at Freddy's. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila desain lokasi restoran Freddy Fazbear's Pizza dibuat seestetik mungkin.

“Ya, memang penting untuk membuat film tersebut dapat dinikmati oleh orang-orang yang belum familiar dengan franchise tersebut, namun kenyataannya film ini tidak akan dibuat jika bukan karena orang-orang yang sudah ada di sana sejak awal. Berkat para penggemar, saya ada di sini untuk melakukan hal ini. Jadi membuat film ini untuk mereka (penggemar) adalah prioritas utama kami,” ucap Cawthon

Sementara itu, Hutcherson yang tampil sebagai pemeran utama mengaku sebelum bergabung ke dalam film tersebut dirinya tidak mengetahui periha game Five Nights at Freddy'sl g. Belakangan, saat dia mulai mengetahui game tersebut, dia mengakui bahwa game itu sangat menyeramkan.

“Dan kemudian saya melihat fandomnya, dan pengetahuan di baliknya, dan itu sungguh luar biasa,” terang Hutcherson.

Belum diketahui secara pasti apakah film ini akan memiliki kisah lanjutannya atau tidak. Yang pasti film berdurasi 109 menit ini memiliki dua post-credit yang tidak boleh dilewatkan. (Rif/M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya