Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
BRIAN merupakan seorang siswa sekolah dasar (SD) yang tinggal di sebuah desa di Nusa Tenggara Timur (NTT). Berasal dari keluarga sederhana, Brian dikenal cerdas, memiliki rasa keingintahuan, dan mimpi yang besar.
Bersama ayahnya yang merupakan buruh angkut dan ibu seorang asisten rumah tangga, hidup Brian serta pas-pasan. Sering kali, untuk makan sehari-hari saja tidak cukup menghidupi satu keluarga kecil ini.
Hingga suatu hari, kabar soal Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sampai ke telinga Brian. Program yang dicetuskan Presiden Prabowo Subianto ini membawa harapan baru bagi Brian dan ia berharap program itu segera sampai di sekolahnya.
Dengan harapan program ini dapat meringankan beban orang tuanya, akhirnya MBG sampai ke sekolah Brian. Bahagia hingga rasa syukur memenuhi isi hati dan pikiran Brian, terlebih program ini datang ke sekolahnya saat kondisi keluarganya yang semakin memburuk.
Pasalnya, ayah Brian tergoda dengan tawaran kerja ke Malaysia dan ibunya sering mengorbankan makan demi dirinya, hingga beberapa kali ia membungkus sebagian makanan tersebut untuk dibawa pulang. Lebih parahnya, tidak sedikit Brian melihat sahabatnya yang putus sekolah karena persoalan biaya.
Atas rasa syukur itu, Brian memutuskan untuk mengirim surat kepada Presiden Prabowo sebagai ungkapan terima kasih. Surat yang ditulis belum selesai, namun dalam doa yang ia lantunkan, Brian memohon agar Program MBG terus berlanjut.
Cerita tentang Brian merupakan plot dari film berjudul Surat Untuk Presiden, yang mengisahkan tentang harapan, keteguhan hati, dan cinta keluarga.
Melalui film ini, sang sutradara, Iman Brotoseno, menyebut ingin membawa penonton menyelami keteguhan hati seorang anak dalam menghadapi kehidupan.
“Kisah Brian dan keluarganya menggambarkan realitas sederhana sekaligus penuh makna bahwa harapan dan mimpi bisa lahir dari desa terpencil, dan sampai ke pemimpin negeri,” kata Iman yang juga Direktur Utama TVRI, Minggu (24/8).
Film ini diluncurkan perdana pada 24 Agustus 2025 yang bertepatan dengan HUT ke-63 TVRI. Selain itu, film ini juga akan tayang di TVRI pada 31 Agustus 2025 pukul 17.00 WIB.
Dengan turut ditayangkan di televisi, Iman menegaskan, film ini juga sebagai bentuk komitmen TVRI untuk terus menjadi media publik yang menghadirkan cerita-cerita Indonesia dengan nilai kebersamaan dan optimisme. Sebab, katanya, TVRI ingin menghadirkan sebuah karya yang tidak hanya menghibur, namun juga menyentuh hati masyarakat.
“Lebih jauh, karya ini juga menjadi bagian dari dukungan TVRI terhadap program Asta Cita pemerintah, khususnya dalam membangun sumber daya manusia Indonesia yang unggul, sehat, dan berdaya saing,” jelas Iman. (Z-1)
Kolaborasi vokal Eva Celia dan Bilal Indrajaya diharapkan menjadi penghubung antargenerasi untuk menjadi penikmat cerita Rangga dan Cinta.
Menurut Nurra Datau, kemiripan dengan The Last Airbender terutama karena Panji Tengkorak juga mengusung visual dua dimensi dan koreografi pertarungan yang didasari oleh seni beladiri.
Nicholas Saputra menunjukkan seluruh bakatnya dalam film musikal Siapa Dia itu dengan berakting bahkan bernyanyi.
Aktor Nicholas Saputra memerankan empat karakter dari empat zaman berbeda, masing-masing dengan kisah cinta, tragedi, dan lagu utama tersendiri.
Garin Nugroho mengatakan sejarah sinema adalah sejarah kebangsaan, dan sejarah kebangsaan adalah sejarah para talent, aktris, penyanyi, penari dan sebagainya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved