Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
PENELITI di Australia menemukan hubungan antara melakukan tugas sehari-hari yang berat, hingga membuat seseorang terengah-engah, dengan risiko terjangkit kanker tertentu. Disebutkan, melakukan pekerjaan rumah yang mengeluarkan keringat sekitar lima menit cukup bisa mengurangi risiko terjangkit kanker hingga sepertiganya.
Tim menemukan bahwa melakukan gerakan berat selama 4,5 menit dengan tugas sehari-hari yang berat, bahkan jika Anda tidak rutin pergi ke gym, dapat mengurangi risiko kanker tertentu sebanyak 32%. Studi tersebut menggunakan data dari perangkat yang dapat melacak aktivitas sehari-hari lebih dari 22 ribu responden non-olahragawan.
Selama hampir tujuh tahun, para peneliti melacak catatan kesehatan klinis kelompok tersebut untuk memantau setiap kejadian kanker. Mereka menemukan 4-5 menit aktivitas fisik gaya hidup intermiten (vigorous intermittent lifestyle physical activity atau VILPA) yang berenergi tinggi memiliki hubungan dengan risiko kanker yang “jauh lebih rendah” dibandingkan dengan individu yang tidak melakukan VILPA.
Istilah VILPA diciptakan oleh para peneliti di Pusat Charles Perkins Universitas Sydney, Australia. Ini menggambarkan aktivitas singkat berenergi tinggi - masing-masing sekitar satu menit - yang dilakukan orang dengan antusias setiap hari. Contohnya, termasuk pekerjaan rumah tangga yang intens, membawa tas belanjaan yang berat, jalan cepat atau bermain gim berenergi tinggi dengan anak-anak.
“VILPA seperti menerapkan prinsip-prinsip Pelatihan Interval Intensitas Tinggi (HIIT) ke dalam kehidupan sehari-hari Anda,” kata penulis utama Profesor Emmanuel Stamatakis, seperti dikutip dari situs Study Finds, Kamis (27/7).
Baca juga: Cucu A.A. Baramuli Ingin Beri Dukungan Positif untuk Pasien Kanker
Stamatakis menyatakan orang dewasa yang tidak berolahraga berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara, endometrium atau kolorektal. Namun, hingga saat ini, dampak dari bentuk aktivitas fisik berat yang kurang terstruktur tidak dapat diukur. Dalam sebuah penelitian terhadap 22.398 orang dengan usia rata-rata 62 tahun, yang tidak berolahraga selama waktu senggang mereka, para peneliti menemukan bahwa minimal sekitar 3,5 menit VILPA setiap hari dikaitkan dengan penurunan hingga 18% dalam kejadian kanker, dibandingkan tanpa VILPA.
Selain itu, VILPA 4,5 menit setiap hari berhubungan dengan penurunan hingga 32% dalam insiden kanker yang terkait dengan aktivitas fisik, menurut temuan yang dipublikasikan di jurnal JAMA Oncology.
“Sungguh luar biasa untuk melihat bahwa meningkatkan intensitas tugas harian hanya empat hingga lima menit sehari, dilakukan dalam waktu singkat masing-masing sekitar satu menit, terkait dengan pengurangan keseluruhan risiko kanker hingga 18% dan 32% untuk jenis kanker yang terkait dengan aktivitas fisik," ungkap Stamatakis.(M-4)
NBA secara resmi menyetujui penjualan Boston Celtics kepada kelompok investor yang dipimpin Bill Chisholm dengan nilai mencapai US$6,1 miliar atau sekitar Rp99 triliun.
berolahraga 45 menit dengan latihan interval intensitas tinggi, dapat memicu lonjakan myokine dan menekan pertumbuhan sel kanker payudara hingga 30 persen.
Berlari adalah salah satu olahraga yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh, mulai dari menurunkan tekanan darah hingga menjaga berat badan ideal.
Ajang ini diikuti 335 atlet terdiri dari 128 atlet disabilitas dari 13 provinsi dan lebih dari 200 peserta umum.
Olahraga selama ini identik dengan tubuh bugar dan sehat. Namun, manfaatnya melampaui aspek fisik — kesehatan mental juga ikut terjaga.
Langkah ini merupakan bentuk investasi jangka panjang untuk mencetak atlet profesional yang dapat mengharumkan nama Kabupaten Tangerang di kancah nasional dan internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved