Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
FILM Ketika Berhenti di Sini menjadi film kedua bagi Umay Shahab sebagai sutradara. Umay Shahab kembali duduk di kursi sutradara dengan film panjang terbarunya, Ketika Berhenti di Sini. Film ini menjadi film panjang keduanya sebagai sutradara setelah Kukira Kau Rumah. Ini sekaligus menjadi kerja sama kedua Umay bersama Prilly Latuconsina yang berperan sebagai pemeran utama dan produser eksekutif.
Berhenti di Sini berkisah tentang Anindita Semesta (Prilly Latuconsina) yang bertemu dengan Ed (Bryan Domani). Pertemuan yang diawali salah paham, berujung pada perbincangan panjang dan hangat. Mereka pun lalu menjadi sepasang kekasih hingga Ed mengalami kecelakaan dan meninggal. Dita kemudian menjalani hidupnya dan bertemu dengan Ifan (Refal Hady), kekasihnya kini. Tapi, Dita masih dibayangi rasa kehilangan dan belum bisa beranjak dari masa lalu.
“Ide cerita film ini diawali oleh pertanyaan bagaimana kalau suatu saat kita bisa komunikasi lagi dengan yang sudah tiada. Atau dengan siapapun yang kita mau ajak bicara. Mulai dari pertanyaan itu, sampai jadi cerita ini, garis besarnya adalah kehilangan,” kata Umay tentang film Ketika Berhenti di Sini saat konferensi pers dan perilisan trailer di XXI Metropole, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu, (28/6).
Baca juga : Film Budi Pekerti Ditonton Menlu Retno Marsudi, Prilly Latuconsina: Lega!
Di film ini, ada teknologi kecerdasan buatan (AI) yang menjadi properti utama dalam bentuk kacamata. Di trailer, terlihat ketika Dita mengenakan kacamata tersebut, ia bisa berkomunikasi dengan almarhum Ed.
Dalam pengembangan properti kacamata dan konteks teknologi AI tersebut, Umay dan art director juga berkonsultasi dengan salah satu temannya yang merupakan mahasiswa magister tentang kecerdasan buatan di Taiwan ketika itu.
“Kami memakan waktu hampir 1,5 tahun untuk riset dan pengembangan tentang properti kacamatanya,” lanjut Umay.
Baca juga : Sinemaku Pictures Umumkan Tiga Judul Film Baru Tayang 2024
Bagi Prilly sendiri, tema kehilangan menjadi suatu tema yang punya kedekatan bagi siapa pun. Ia mengatakan konteks kehilangan juga tidak terbatas pada seseorang yang dekat atau disayang. Tapi juga bisa terikat pada hal-hal keseharian termasuk hewan peliharaan.
Di film ini, Prilly pun menyebut menjadi tantangan baru baginya karena ia harus bermain dengan emosi yang intens.
“Dita ini karakter yang kompleks banget. Aku pun jadi merasa kesulitan untuk memerankan karakter ini. Bahkan Bryan Domani sempat mengulasku, katanya mana Prilly yang tertawa terus, kok depresif banget kayaknya di sini. Ini karakter terberat yang aku mainkan. Karena Dita ini menyimpan semuanya sendiri. Secara emosi juga tidak bisa ditunjukkan dengan eksplisit,” kata Prilly.
Selain Prilly, Bryan, dan Refal, film ini juga diperankan di antaranya oleh Lutesha, Sal Priadi, dan Indra Brasco. Film Ketika Berhenti di Sini akan tayang di bioskop pada 27 Juli. (Z-7)
TRAILER Avatar: Fire & Ash membawa kembali penonton film ke Pandora dan memperkenalkan dua suku baru, yaitu Wind Traders dan klan Ash People yang melontarkan api.
Lukman Sardi, Tora Sudiro, dan Aming dipastikan kembali hadir dalam satu judul film layar lebar, Ghost in The Cell (Hantu di Penjara) karya penulis dan sutradara Joko Anwar.
Di film ini, Joko bersama rumah produksi Come and See Pictures dan produser Tia Hasibuan akan kembali menyentil isu sosial. Salah satunya, adalah kegelisahannya pada kerusakan alam.
FILM , A Normal Woman, tidak hanya menawarkan drama psikologis yang mendalam, tetapi juga menjadi refleksi tentang isu-isu sosial yang relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Film Kampung Jabang Mayit : Ritual Maut bakal tayang di Bioskop pada 24 Juli 2025.
Lokasi eksotis dan secara visual menawan menjadi latar lokasi yang akan memperkuat cerita film Ibadah dan Cinta.
Perayaan Mati Rasa adalah film drama Indonesia yang tayang perdana pada 29 Januari 2025. Film ini merupakan debut Iqbaal Ramadhan sebagai produser, dengan Umay Shahab sebagai sutradara
Ian yang merupakan anak pertama dalam keluarga memiliki pandangan dan perjuangan yang sangat berbeda dengan apa yang dialaminya sebagai pribadi
Sutradara film Perayaan Mati Rasa, Umay Shahab, mengungkapkan sebagai seorang filmmaker, dia merasa harus jujur dalam menyampaikan cerita.
Film Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis dirancang dengan latar belakang pentingnya menciptakan ruang aman bagi individu yang menghadapi tekanan mental akibat hubungan keluarga yang toxic.
Perayaan Mati Rasa mengikuti kisah Ian dan Uta, sepasang kakak-beradik dengan segala masalah dan kekonyolan dalam kehidupan masing-masing
Meskipun merasa ketakutan dan lelah selama menggarap Temurun, Umay Shahab mengaku tetap senang menjalani semua prosesnya bersama tim produksi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved