Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PARA kru dan pemeran film Petualangan Sherina mengenang momen 23 tahun lalu saat mewujudkan film tersebut. Setelah menggarap film independen Kuldesak pada medio 1990-an akhir, produser Mira Lesmana dan Riri Riza kemudian merumuskan untuk memproduksi film yang bisa lebih diakses oleh lebih banyak penonton di Indonesia.
Ketika itu, Kuldesak digarap Riri bersama Mira, Nan Achnas, dan Rizal Mantovani. Film tersebut, hanya diputar terbatas di tiga bioskop. Saat akan menggarap film anyar, Mira ketika itu sempat bertemu dengan para senior di industri film. Dengan ide film anak-anak, Mira pun banyak mendapat penolakan lantaran dianggap film tersebut tidak akan laku.
“Kemudian kami bertemu dengan Triawan Munaf, sahabat kami. Saat itu dia cuma baru cerita, anaknya sekarang jadi penyanyi. Dilatih oleh Elfa Secioria, buat iseng-iseng aja katanya. Buat kenang-kenangan di hari tua. Dia waktu itu tinggalkan CD demo dan minta saya dan Riri bikinkan video klip dari beberapa lagunya,” kenang Mira tentang momen awal sebelum ia memproduseri film Petualangan Sherina saat acara perayaan ulang tahun 23 tahun film itu di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Rabu, (14/6).
Baca juga: Rayakan Ulang Tahun ke-23, Petualangan Sherina Dapat Kado dari Yura Yunita
Akhirnya, Mira dan Riri pun bertemu dengan Sherina. Keduanya lalu membuat tiga video klip dari lagu-lagu Sherina. Di saat itu lah, Riri merasa Sherina adalah sosok tepat untuk film barunya.
Tapi, perjuangan untuk menggarap film itu memang cukup panjang. Mira bahkan bercerita ketika ia berkonsultasi dengan pihak bioskop, ia disarankan untuk mundur saja.
Baca juga: Petualangan Sherina 2 Bakal Hadir di Bioskop Mulai 28 September
“Ditanya, berapa biayanya? Saya jawab Rp2 miliar. Waktu itu gede banget kan itu. Dan pihak bioskop bilang, sebagai teman menyarankan jangan dilanjutkan. ‘Nanti kamu akan rugi.’ Tapi kami nekad dan percaya dengan bakat yang ada. Dan itu terbukti di hari pertama penayangan, di BIP Bandung, ternyata antrian penonton sangat panjang melingkar. Itu juga terjadi di Jakarta, Yogyakarta, di banyak kota di Indonesia,” lanjut Mira.
Ketika proses syuting pun Riri bersyukur banyak dibantu oleh para senior di industri film seperti Yadi Sugandi dan Sentot Sahid.
“Biar bagaimanapun, kami masih junior banget saat itu. Belum punya rekam jejak di film. Tiga video klip Sherina yang saya buat itu saya jadikan modal. Setiap kali bikin framing, saya takjub dengan anak ini (Sherina). Banyak banget yang keluar darinya termasuk dari mata dan gesturnya. Dan ada keajaiban lain dari musik yang dibikin Elfa.”
Film Petualangan Sherina 2 pun menjadi proyek yang menyatukan Sherina Munaf dan Derby Romero kembali dalam satu film setelah Petualangan Sherina. Keduanya merasa ada banyak memori yang kembali hidup. Ketika mereka berdua syuting saat masih anak-anak dan kini sudah dewasa.
“Kami senang banget pas mau mulai lagi Petualangan Sherina lagi saat itu. Kami sudah berteman sejak kecil. Tapi memang kami berdua belum ada proyek bersama lagi selain Petualangan Sherina. Jadi pas hari pertama syuting terasa magis banget. Sudah 23 tahun, lalu jalan lagi. Dulu kan rasanya kami cuma main-main, sekarang beneran syuting,” ungkap Derby.
“Banyak hal-hal yang selama jalan syuting itu bikin melihat kembali ke belakang, dan itu jadi memori baru yang enggak akan terlupakan,” tambah Sherina. (Z-7)
Lagu-lagu yang ada di film sekuel ini diaransemen oleh Sherina, sebagai direktur musik film Petualangan Sherina 2, selain menjadi peran utama dan turut mengembangkan cerita.
Pelantun Mengenang Bintang itu mengaku terbantu oleh lagu-lagu awal yang diciptakan Elfa Secioria untuk film Petualangan Sherina (2000).
Sherina menjelaskan dalam membuat lagu untuk film Petualangan Sherina 2, dia memperhatikan naskah dan suasana yang sedang dibangun dalam sebuah adegan.
Sherina mengaku untuk mendalami peran sebagai wartawan, dia tidak terjun langsung menjalani profesi ini, tetapi banyak melakukan riset dan diskusi bersama dengan sutradara Riri Riza.
Pertemuan kembali keduanya setelah dewasa adalah karena Sherina ditugaskan dalam peliputan ke tempat Sadam bekerja. Namun, dalam perjalanan liputannya tersebut Sherina menemukan tantangan
Setelah 23 tahun lamanya, produser Mira Lesmana dan sutradara Riri Riza kembali membangkitkan cerita lama yang turut mengantarkan kesuksesan mereka di industri film, Petualangan Sherina.
Untuk memerankan peran Mas Heru dengan maksimal di film Kemah Terlarang, Derby Romero belajar banyak hal mengenai bahasa Jawa dibantu orang-orang di sekitarnya.
Derby Romero menjelaskan terdapat tantangan dalam memainkan peran sebagai Mas Heru di film Kemah Terlarang, utamanya soal kendala bahasa,
Karena chemistry mereka begitu kuat, beberapa adegan antara Derby Romero dan Yunita Siregar sebagai Kaluna dan Danan harus diambil ulang.
Seperti halnya kehidupan nyata, jalan menuju impian tidak selalu mulus.
Bersama Derby Romero, lawan mainnya, Sherina menjadi aktif bergerak karena selain harus mendalami koreografi tarian mereka juga diwajibkan mendalami koreografi aksi.
Proses pengambilan adegan di film Petualangan Sherina 2 banyak dilakukan di wilayah hutan Kalimantan Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved