Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Asosiasi Tradisi Lisan dan Media Indonesia Bersiap Terbitkan Buku ke-2

Nike Amelia Sari
13/6/2023 16:05
Asosiasi Tradisi Lisan dan Media Indonesia Bersiap Terbitkan Buku ke-2
Direktur Pemberitaan Media Indonesia, Ade Alawi (kiri), dan Ketua Umum Asosiasi Tradisi Lisan, Pudentia MPSS, di Jakarta, Selasa (13/6/2023)(MI/ Nike Amelia Sari)

GELARAN Festival Tradisi Lisan XII semakin meriah pada hari ke-2, Selasa (13/6/2023). Selain seminar internasional, hari ini juga dilakukan penandatanganan MoU penerbitan buku Nyanyian Sunyi Tradisi Lisan Jilid II antara Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) dan Media Indonesia.

 

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Pemberitaan Media Indonesia, Ade Alawi, dan Ketua Umum ATL, Pudentia MPSS. “Media Indonesia turut berkontribusi mendukung pelestarian Tradisi Lisan lewat penerbitan buku berjudul Nyanyi Sunyi Tradisi Lisan. Amanah yang disampaikan UU nomor 40 tahun 1999 bahwa media memiliki fungsi-fungsi lain selain fungsi informasi. Fungsi lainnya itu adalah fungsi pengawasan sosial, fungsi hiburan dan fungsi edukasi," kata Ade Alawi di Festival Tradisi Lisan yang berlangsung di Taman Ismail Marzuki Jakarta pada Selasa (13/6).

 

Sama seperti konsep buku pertama dengan judul sama tersebut, buku jilid ke-2 ini juga berisi tulisan-tulisan yang telah terbit di halaman Tradisi Lisan yang hadir di Media Indonesia, dua kali per bulan di akhir pekan. Buku jilid pertama Nyanyian Sunyi Tradisi Lisan telah terbit pada 2021 dan berisi tulisan-tulisan yang terbit di Media Indonesia sepanjang 2020.

 

Pudentia mengungkapkan jika antusiasme publik cukup tinggi pada penerbitan buku pertama. Hal itu pula yang membuat penerbitan buku ke-2 dirasa perlu.

 

"Nah yang menarik itu orang-orang masih mengharapkan buku yang pertama dapat tapi udah habis, tapi kita terbitkan yang kedua. Dari yang pertama ditambah terbitan dua tahun kemudian," kata Pudentia.

 

Untuk penerbitan tahun ini, buku terdiri dari 15 tulisan terpilih yang mampu merangkum benang merah pencarian bentuk tradisi lisan di Tanah Air yang dari hari ke hari semakin terpinggirkan. "Isinya tentang tradisi-tradisi yang masih hidup, yang masih ada kemudian harus bisa diteruskan, dikenali oleh banyak orang di luar komunitas, makanya kerjasama dengan Media Indonesia itu menjadi penting," tambahnya.

 

Pemberian judul buku Nyanyi Sunyi Tradisi Lisan dilatar belakangi dari cara tim ATL bergerak memperkenalkan tradisi pada masyarakat dalam jalan kesunyian. Pudentia mengatakan diharapkan akan adanya kerjasama kembali antara Media Indonesia dan ATL untuk membuat seri lainnya dari satu daerah menjadi satu buku. "Semoga bisa diterbitkan dalam dua bahasa, bisa untuk khasanah tentang tradisi-tradisi yang ada di Indonesia," ungkapnya.

Selain itu Pudentia berharap dapat melanjutkan kerjasama yang telah terjalintiga tahun dengan Media Indonesia, dengan membuat ekspedisi tradisi lisan. "Ekspedisi itu menarik. Kita akan membuat ekspedisi khusus ke satu daerah atau beberapa daerah, kemudian bersama ATL dengan Media Indonesia agar lebih langsung ke masyarakat. Kita bisa membantu masyarakat dalam arti mendampingi bagaimana mereka bisa hidup menjaga tradisi," tuturnya.

 

Festival Tradisi Lisan XII masih akan terus berlangsung hingga Kamis, 15 Juni 2023. Pada gelaran tahun ini, ATL juga bekerjasama dengan Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya