Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
CEO Meta Mark Zuckerberg mengaku tidak khawatir pesaingnya, Apple meluncurkan kacamata Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) bernama Vision Pro.
Dilansir dari The Verge, dalam pertemuan perusahaan dengan karyawan Meta, Jumat (9/6), Zuckerberg mengatakan bahwa Vision Pro tidak menghadirkan terobosan besar. Selain itu, ia menyebut teknologi di Vision Pro pernah dieksplorasi oleh Meta.
Zuckerberg juga menyatakan perangkat Vision Pro juga bukanlah visi yang inginkan, karena harganya yang terlalu mahal. Ia kemudian menunjukkan fakta bahwa headset Quest 3 Meta yang akan datang akan jauh lebih murah dengan harga $499 atau Rp7,4 juta dibandingkan dengan harga Vision Pro yang dibanderol $3.499 atau Rp51,9 juta. Dengan harga yang lebih murah memberikan Meta kesempatan untuk menjangkau basis pengguna yang lebih luas.
"Saya pikir pengumuman mereka (Apple) benar-benar menunjukkan perbedaan nilai dan visi yang dibawa perusahaan kami dengan cara yang menurut saya sangat penting," kata Zuckerberg kepada para karyawan, yang berkumpul di kantor pusat perusahaan di Menlo Park, California, dilansir dari The Verge, Jumat (9/6).
Zuckerberg mengatakan Quest adalah tentang orang-orang yang berinteraksi dengan cara-cara baru dan merasa lebih dekat serta menjadi aktif dan melakukan sesuatu. Ia mengatakan visi tersebut tidak sejalan dengan Vision Pro.
"Saya pikir pengumuman mereka benar-benar menunjukkan perbedaan nilai dan visi yang dibawa oleh perusahaan kami. Sebaliknya, setiap demo yang mereka tunjukkan adalah orang yang duduk di sofa sendirian," katanya tentang pidato utama Apple di WWDC awal pekan ini. "Maksud saya, itu bisa jadi visi masa depan komputasi, tapi sepertinya, itu bukan visi yang saya inginkan."
Zuckerberg mungkin bisa bernapas lega. Akan tetapi, Meta tentu saja masih gelisah hingga pengumuman Apple. Mereka mengumumkan Quest 3 hanya beberapa hari sebelumnya, meskipun perangkat ini tidak akan diluncurkan hingga musim gugur.
Meta telah mencoba memposisikan diri sebagai pemimpin dalam dunia virtual dan augmented reality untuk waktu yang lama dengan mengucurkan miliaran dolar per tahun. Namun, kehadiran Apple sebagai pesaing dalam virtual dan augmented reality akan menjadi ancaman dan membuat beberapa investor khawatir.
Seperti diketahui, Apple meluncurkan Vision Pro beberapa hari lalu. Pengguna Vision Pro bisa memilih berbagai konten melalui kacamata mereka dengan jentikan jari dan menggeser layar dengan gerakan jari. Kacamata ini juga bisa dilengkapi oleh kamera 3D dan mikrofon untuk merekam video dan mengambil foto 3D.
Fitur yang membuat Vision Pro berbeda dengan kacamata lain adalah pilihan untuk menampilkan mata pengguna sehingga terlihat oleh orang-orang di sekelilingnya. Pengguna bisa memilih untuk menyelami dunia virtual dengan membuat seluruh pandangannya ke dunia nyata gelap. Selain itu, pengguna bisa juga seperti menggunakan kacamata biasa dan melihat orang sekeliling tanpa melepas Vision Pro.
Vision Pro tersedia di Amerika Serikat mulai awal 2024, diikuti oleh negara-negara lain beberapa bulan setelahnya.(M-4)
Meta juga melarang media milik negara Rusia memasang iklan.
Unggahan yang dihapus termasuk juga konten yang terhubung dengan tautan situs berita dari media-media yang dinilai telah dikendalikan tersebut.
Sada Social menganggap bahwa kampanye itu berdiri melawan penjajahan Israel untuk mengencangkan cengkeramannya kepada Palestina.
Denda tersebut dilayangkan karena kedua perusahaan dianggap mengumpulkan informasi pribadi tanpa persetujuan pengguna dan menggunakannya untuk iklan daring yang dipersonalisasi.
Meta memutuskan memberikan batas waktu dua tahun sejak waktu penangguhan 7 Januari 2021.
Watchdog Norwegia, Datatilsynet, mengatakan Meta menggunakan data seperti lokasi pengguna, konten yang mereka sukai, dan unggahan mereka untuk tujuan pemasaran.
Mulanya dia membagikan link dari produk-produk yang memiliki harga murah di Lazada ke pengikutnya di Facebook.
Hasil triwulanan untuk Facebook, dengan penjualan, pendapatan iklan, pengguna harian dan harga saham.
Merasa tidak pernah mengklik tombol "Like" pada fanpage Anies Baswedan di Facebook, banyak warganet protes.
Subdit 3 Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap seorang pria berinisial AHH alias H, 28, di kediamannya di daerah Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
Tubagus memastikan kasus yang menjerat Ravio masih dalam penyelidikan. Pihaknya belum menaikan kasus tersebut ke tahap penyidikan.
Marullah telah melaporkan akun itu ke kepolisian terkait pencatutan namanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved