Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
CEO Meta Mark Zuckerberg mengaku tidak khawatir pesaingnya, Apple meluncurkan kacamata Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) bernama Vision Pro.
Dilansir dari The Verge, dalam pertemuan perusahaan dengan karyawan Meta, Jumat (9/6), Zuckerberg mengatakan bahwa Vision Pro tidak menghadirkan terobosan besar. Selain itu, ia menyebut teknologi di Vision Pro pernah dieksplorasi oleh Meta.
Zuckerberg juga menyatakan perangkat Vision Pro juga bukanlah visi yang inginkan, karena harganya yang terlalu mahal. Ia kemudian menunjukkan fakta bahwa headset Quest 3 Meta yang akan datang akan jauh lebih murah dengan harga $499 atau Rp7,4 juta dibandingkan dengan harga Vision Pro yang dibanderol $3.499 atau Rp51,9 juta. Dengan harga yang lebih murah memberikan Meta kesempatan untuk menjangkau basis pengguna yang lebih luas.
"Saya pikir pengumuman mereka (Apple) benar-benar menunjukkan perbedaan nilai dan visi yang dibawa perusahaan kami dengan cara yang menurut saya sangat penting," kata Zuckerberg kepada para karyawan, yang berkumpul di kantor pusat perusahaan di Menlo Park, California, dilansir dari The Verge, Jumat (9/6).
Zuckerberg mengatakan Quest adalah tentang orang-orang yang berinteraksi dengan cara-cara baru dan merasa lebih dekat serta menjadi aktif dan melakukan sesuatu. Ia mengatakan visi tersebut tidak sejalan dengan Vision Pro.
"Saya pikir pengumuman mereka benar-benar menunjukkan perbedaan nilai dan visi yang dibawa oleh perusahaan kami. Sebaliknya, setiap demo yang mereka tunjukkan adalah orang yang duduk di sofa sendirian," katanya tentang pidato utama Apple di WWDC awal pekan ini. "Maksud saya, itu bisa jadi visi masa depan komputasi, tapi sepertinya, itu bukan visi yang saya inginkan."
Zuckerberg mungkin bisa bernapas lega. Akan tetapi, Meta tentu saja masih gelisah hingga pengumuman Apple. Mereka mengumumkan Quest 3 hanya beberapa hari sebelumnya, meskipun perangkat ini tidak akan diluncurkan hingga musim gugur.
Meta telah mencoba memposisikan diri sebagai pemimpin dalam dunia virtual dan augmented reality untuk waktu yang lama dengan mengucurkan miliaran dolar per tahun. Namun, kehadiran Apple sebagai pesaing dalam virtual dan augmented reality akan menjadi ancaman dan membuat beberapa investor khawatir.
Seperti diketahui, Apple meluncurkan Vision Pro beberapa hari lalu. Pengguna Vision Pro bisa memilih berbagai konten melalui kacamata mereka dengan jentikan jari dan menggeser layar dengan gerakan jari. Kacamata ini juga bisa dilengkapi oleh kamera 3D dan mikrofon untuk merekam video dan mengambil foto 3D.
Fitur yang membuat Vision Pro berbeda dengan kacamata lain adalah pilihan untuk menampilkan mata pengguna sehingga terlihat oleh orang-orang di sekelilingnya. Pengguna bisa memilih untuk menyelami dunia virtual dengan membuat seluruh pandangannya ke dunia nyata gelap. Selain itu, pengguna bisa juga seperti menggunakan kacamata biasa dan melihat orang sekeliling tanpa melepas Vision Pro.
Vision Pro tersedia di Amerika Serikat mulai awal 2024, diikuti oleh negara-negara lain beberapa bulan setelahnya.(M-4)
Program Perintis Berdaya 2025 diharapkan menjadi katalisator lahirnya pelaku usaha yang inovatif, adaptif, dan berdaya saing tinggi.
Komdigi juga meminta Meta dan penyelenggara platform digital lain agar aktif bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk mengungkap dalang di balik grup tersebut.
AI kini menjadi salah satu kekuatan utama yang diandalkan oleh para perusahaan dan pebisnis dalam mendorong transformasi di dunia pemasaran.
APLIKASI pesan instan, WhatsApp, mencatatkan pertumbuhan yang luar biasa. Dalam laporan kuartal pertama (Q1) di 2025, perusahaan itu mencatatkan 3 miliar pengguna aktif bulanan.
Jika Meta menangkap akun kreator dengan kiriman jenis ini, perusahaan akan membatasi konten mereka hanya untuk pengikut, dan akun itu tidak akan lagi dibayar untuk kontennya tersebut.
Hingga Kamis (24/4), Edits telah diunduh sebanyak 1,2 juta kali di iOS dan 5,9 juta kali di Android dengan total 7,1 juta kali.
Facebook juga tersedia dalam lebih dari 100 bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Media sosial ini terus berkembang dengan fitur seperti Stories, Reels, Marketplace, Watch, dan Business Suite.
POLISI mengungkap kasus distribusi konten pornografi dari grup Facebook Fantasi Sedarah yang memuat konten negatif terkait hubungan sedarah atau inses.
Erdi menjelaskan, pihaknya melakukan identifikasi tersangka dilakukan lewat data akun media sosial. Selanjutnya, pelaku akhirnya ditangkap di wilayah Bali.
Pembangunan keluarga selama ini masih dilihat sebagai sesuatu yang sederhana, tetapi hal tersebut menjadi sangat penting untuk pembangunan sumber daya manusia
Sebelumnya, jagat maya dihebohkan dengan kemunculan grup Facebook bernama Fantasi Sedarah, yang kini telah berganti menjadi Suka Duka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved