Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DI tengah ramainya pengunjung Record Store Day Indonesia (RSDI) 2023 akhir pekan lalu, ada hal menarik. Selain anak-anak muda yang mengulik koleksi-koleksi vinyl dari sekitar 111 toko rilisan fisik yang melapak di Pasar Raya Blok M, Jakarta Selatan, ada satu pengunjung belia.
Dia adalah Alif Zuhair. Siswa kelas 5 sekolah dasar di Depok, Jawa Barat. Sabtu siang (6/5) itu, Alif ditemani kedua orangtuanya ikut berburu vinyl. Alif membeli vinyl album Glow On milik grup band hardcore punk AS, Turnstile.
Itu adalah vinyl kedua Alif. Sebelumnya, ia telah memiliki piringan hitam dari musikus Boy Pablo. Di beberapa toko daring, vinyl Glow On dengan sampul merah muda seperti yang dibeli Alif itu dibanderol di antara harga Rp500 ribu-Rp600 ribuan.
Meski begitu, uang untuk membeli vinyl itu diperoleh Alif bukan dari orangtuanya. Melainkan dari tabungan dan uang ‘THR’ lebarannya. Selain vinyl, Alif juga memboyong pulang turntable pertamanya.
“Kalau vinyl, dia pakai uangnya sendiri. Baru kalau turntable saya belikan,” kata ayah Alif, Endry Irawan, kepada Media Indonesia di RSDI 2023 di Pasar Raya Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu(6/5).
Alif mengenal vinyl dari Endry yang kebetulan saat muda bermain band. Kini, anaknya tersebut juga bermain gitar dan nge-band bersama para seniornya kelas 9.
“Jadi kalau di rumah ya kami ngobrolnya musik.”
Sebelum vinyl, Alif sudah mengoleksi beberapa karya rilisan fisik cakram padat (CD). Di antaranya The Adams, rumahsakit, dan band punk asal Bogor, The Jansen.
“Ya mungkin dia pengin experience. Zaman saya dulu kan opsinya kaset atau CD. Kalau mau vinyl, lbujet terbatas. Sekarang vinyl sudah lebih aksesibel tapi saya bilang ke dia, nabung dulu, kalau mau beli (vinyl) dari duit sendiri,” tutup Endry. (M-2)
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Di Masa Depan Kita Tak Lagi Bermimpi hadir dengan warna musik yang segar: ritme perkusi enerjik yang memicu suasana pesta berpadu dengan raungan gitar post-punk dan industrial.
Single terbaru Pikotaro, CHANCHANKO KANREKI60, yang ditulis untuk program NHK, Minna no Uta, yang ditayangkan Juni hingga Juli 2025, kini sedang streaming di seluruh dunia.
Peritel piringan hitam (vinyl), PHR, tahun ini siap memproduksi vinyl sendiri di dalam negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved