Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Kecukupan konsumsi air atau menghidrasi tubuh adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Dehidrasi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang fatal. Menjaga kecukupan cairan tubuh juga dapat menjaga kestabilan tekanan darah.
Dilansir dari USA Today, Rabu, (12/4), Center for Disease Contriol and Prevention (CDC) AS, menyebutkan kekurangan cairan tubuh bisa menyebabkan tekanan darah terlalu tinggi atau rendah. Orang yang memiliki kecenderungan tekanan darah tinggi atau hipertensi akan mengalami peningkatan tekanan darah ketika dehidrasi. Sebaliknya, orang yang cenderung memiliki tekanan darah rendah atau hipotensi akan mengalami penurunan darah signifikan ketika dehidrasi.
“Tubuh harus memiliki tekanan darah dalam batas normal. Tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah,” ujar dokter spesialis kardiovaskular NYU Langone Hospital, Long Island, Shaline Rao.
Baca juga: Dehidrasi Turut Memicu Penuaan Dini, Jerawat, dan Iritasi Kulit
Rao mengatakan ketika tekanan darah terlalu tinggi, tubuh akan beresiko mengalami berbagai masalah kesehatan serius. Mulai dari penyakit jantung hingga stroke. Dua penyakit tersebut merupakan penyakit penyumbang kematian tertinggi di banyak negara.
Menjaga kecukupan cairan tubuh disebut Rao memang tidak bisa serta-merta menurunkan tekanan darah pada pengidap hipertensi. Namun, menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik akan membuat metabolisme tubuh berjalan lebih baik dan membuat tekanan darah bisa lebih stabil.
“Karena tubuh manusia didominasi cairan. Tubuh yang terhidrasi dengan baik terbukti memiliki aliran darah yang lebih baik juga,” kata Rao.
Baca juga: Hipertensi yang tidak Terkontrol Bisa Sebabkan Gangguan Ginjal
Sementara itu, pada penderita hipotensi dehidrasi dapat memperparah gejala. Di antaranya akan membuat kepala lebih pusing, lebih mudah kedinginan, hingga tubuh lemah dan tidak bertenaga. Pada kasus yang parah bisa membuat seseorang kehilangan kesadaran karena kurangnya oksigen dalam darah.
Karena itu, menjaga kecukupan cairan tubuh sangat penting dilakukan. Orang dewasa disarankan mengonsumsi setidaknya 2 liter air setiap hari.
Namun, ditegaskan oleh Rao air yang dikonsumsi harus air putih atau air mineral. Bukan minuman manis yang bisa memicu diabetes. Bukan juga jenis minuman lain yang bisa memengaruhi kesehatan seperti minuman berkafein tinggi atau minuman beralkohol.
Bagi seseorang dengan masalah hipertensi dan hipotensi, ia juga menyarankan menjalankan diet seimbang. Sangat dianjurkan juga untuk secara rutin memeriksa tekanan darah. Memeriksa tekanan darah dapat dilakukan secara mandiri secara rutin, misalnya setiap bangun tidur di pagi hari dan sebelum tidur di malam hari. Dengan begitu kondisi tekanan darah bisa terus terkontrol dan mencegah komplikasi akibat tekanan darah yang tidak stabil. (Z-9)
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis serius yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan gangguan ginjal.
Hipertensi, hingga kini, masih menjadi penyebab utama penyakit kardiovaskular dan kematian dini di seluruh dunia.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa terjadi tanpa gejala. Kenali kategori tekanan darah, risiko, dan pentingnya pemeriksaan rutin.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan terdalam pembuluh darah.
Dalam dunia kerja, obesitas dapat mengganggu keberlangsungan produktivitas (brain fog) dan penurunan kesehatan karena penyakit penyerta dari obesitas.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan pentingnya untuk mengukur tekanan darah secara rutin.
Terdapat sejumlah faktor risiko hipertensi pada anak, mulai dari faktor keturunan hingga obesitas.
Berikut daftar obat alami untuk menaikan tekanan darah kamu.
Pada lansia dan penderita penyakit tertentu, tekanan darah rendah bisa menyebabkan aliran darah ke jantung, otak, dan ginjal menjadi tidak memadai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved