Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
AMLODIPIN, salah satu obat yang umum diresepkan untuk mengontrol tekanan darah tinggi, kini disorot karena efek samping berupa pembengkakan pada kaki, khususnya di pergelangan. Menurut Dr. dr. Vito Anggarino Damay, SpJP(K), M.Kes, AIFO-K, kondisi ini terjadi akibat mekanisme kerja obat yang melebarkan pembuluh darah.
Pelebaran pembuluh mengurangi aliran darah balik ke jantung dan memicu perembesan cairan ke jaringan kaki, sehingga timbul pembengkakan. Meski demikian, Amlodipin tetap dianggap efektif, terutama pada pasien lansia atau yang memiliki pembuluh darah kaku.
“Obat ini tidak buruk, hanya perlu disesuaikan dengan kondisi fisik pasien,” tegas Dr. Vito.
Sebagai alternatif, ia merekomendasikan Candesartan, obat golongan ARB (Angiotensin Receptor Blocker) yang bekerja dengan menghambat hormon angiotensin II. Berbeda dari Amlodipin, Candesartan tidak menyebabkan pelebaran pembuluh yang ekstrem, sehingga lebih kecil kemungkinan menimbulkan edema kaki.
Namun, Dr. Vito menekankan bahwa pilihan terapi antihipertensi harus berbasis pada profil kesehatan tiap individu. Candesartan pun bisa menimbulkan efek samping, meski lebih ringan.
Selain pengobatan medis, Dr. Vito menggarisbawahi pentingnya penanganan nonfarmakologis untuk penderita hipertensi ringan atau awal. Perubahan gaya hidup bisa menjadi langkah awal yang signifikan, antara lain:
Jika tekanan darah tetap tinggi meski sudah menerapkan gaya hidup sehat, penggunaan obat tetap diperlukan berdasarkan pertimbangan dokter.
Dr. Vito juga mengklarifikasi bahwa pembengkakan kaki akibat Amlodipin sering disalahartikan sebagai gejala varises atau gagal jantung. Padahal, itu adalah respons tubuh terhadap pelebaran pembuluh darah, bukan tanda kerusakan jantung. (akun Instagram @doktervito, Alodokter/Z-10)
Ada beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengobati hipertensi. Masing-masing memiliki cara kerja dan efek samping yang berbeda. Mari kita simak bersama penjelasan di bawah ini.
Justru tekanan darah yang tinggi, yang tidak terkendali, yang tidak minum obat. Juga gula darah yang tinggi, yang tidak terkendali, karena tidak minum obat, ini yang akan merusak ginjal
HIPERTENSI adalah pengertian medis dari penyakit tekanan darah tinggi yang jika didiamkan bisa menyebabkan terjadinya penyakit jantung, stroke, hingga kematian.
Menjaga kesehatan pembuluh darah penting untuk mencegah berbagai penyakit kardiovaskular serius seperti hipertensi, stroke, dan serangan jantung.
Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan utama di dunia. Gangguan ini terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu akibat penyumbatan
Kunci utama untuk mencegah pecahnya pembuluh darah ada pada pengendalian tekanan darah, gaya hidup sehat, dan pemeriksaan rutin, terutama pada usia lanjut.
Gejala DVT dapat berupa rasa sakit terus menerus di tangan atau kaki, bengkak di satu sisi, serta kadang merasa kesemutan, yang menandakan saraf mulai tergencet akibat pembekuan darah.
Penelitian terbaru mengungkapkan mikroplastik dapat bergerak melalui otak tikus dan menyumbat pembuluh darah, yang meniru efek pembekuan darah dan ganggu fungsi otak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved