Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
ILMUWAN dari Badan Penerbangan Antariksa Amerika Serikat (NASA) membuktikan adanya air di Planet Mars.Curiosity, pesawat penjelajah milik NASA bahkan menemukan bebatuan yang tersapu bekas gelombang. Hal itu menjadi bukti di planet tersebut dulunya terdapat sebuah danau.
"Ini adalah bukti air dan gelombang terbaik yang pernah kami lihat di seluruh misi ini," kata Ashwin Vasavada, ilmuwan yang terlibat pada proyek di Jet Propulsion Laboratory NASA di California, Rabu (8/2)
Curiosity, yang telah menjelajahi Mars sejak 2012, memancarkan kembali gambar-gambar menakjubkan dari pola bergelombang di permukaan bebatuan yang disebabkan oleh gelombang yang diduga dari sebuah danau dangkal miliaran tahun lalu.
Pesawat Curiosity sebelumnya menemukan bukti bahwa danau pernah menutupi sebagian Mars dengan mineral asin yang tertinggal saat mengering.
Tetapi para ilmuwan NASA terkejut menemukan bukti nyata adanya air di Kawah Gale yang sekarang sedang dijelajahi pesawat penjelajah tersebut.
"Kami telah mendaki banyak endapan danau selama misi kami, tetapi belum pernah melihat jejak riak gelombang sejelas ini," kata Vasavada dalam sebuah pernyataan.
"Ini sangat mengejutkan karena area tempat kita berada mungkin terbentuk pada saat Mars semakin kering," katanya.
Curiosity menjelajahi kaki gunung setinggi tiga mil (lima kilometer) yang dikenal sebagai Gunung Sharp.
“Mesin penjelajah itu juga melihat puing-puing di lembah yang tersapu oleh tanah longsor basah di Gunung Sharp, “ kata NASA.
"Puing-puing tanah longsor ini mungkin merupakan bukti air terbaru yang pernah kita lihat," kata Vasavada. "Ini akan memungkinkan kami untuk mempelajari lapisan yang lebih tinggi di Gunung Sharp yang tidak dapat kami jangkau."
NASA mengatakan Gunung Sharp menjadi semacam "garis waktu Mars" (timeline) bagi para ilmuwan untuk mengukur usia planet tersebut dengan lapisan tertua berada di bawah dan termuda di atas.
“Hal ini memungkinkan kami untuk mempelajari bagaimana Mars berevolusi dari sebuah planet yang lebih mirip Bumi di masa lampau, dengan iklim yang lebih hangat dan air yang berlimpah, menjadi gurun beku seperti sekarang ini," katanya. (AFP/M-3)
Model ini diperkirakan mampu memberi peringatan dini terhadap badai matahari yang berpotensi mengganggu satelit, jaringan listrik, serta sistem komunikasi global.
Penelitian terbaru mengungkap longsor unik di Bulan, Light Mantle di Lembah Taurus-Littrow, kemungkinan dipicu puing dari tumbukan kawah Tycho.
Para ilmuwan telah mengamati aktivitas manusia di tata surya untuk menentukan lokasi terbaik untuk mencari sinyal dari kehidupan alien.
Dua letusan kembar tersebut menjadikan 20 Agustus sebagai salah satu hari paling dramatis dalam aktivitas matahari.
Wahana antariksa Juno milik NASA berhasil menangkap sinyal aneh berupa gelombang plasma raksasa di zona aurora di atas Kutub Utara Jupiter.
Empat astronot kru Artemis 2 NASA menjalani latihan intensif, termasuk simulasi darurat malam hari di Kennedy Space Center.
Beberapa perkiraan menyebut jari-jari planet ini telah menyusut sekitar 1 hingga 7 kilometer akibat patahan yang disebabkan oleh pendinginan.
Simulasi ini memperlihatkan posisi matahari, bulan, planet-planet, dan pluto dari perspektif di Bandung. Meskipun demikian, data di Bandung ini tidak berbeda jauh dari wilayah lain
Para pengamat langit disarankan menyiapkan teleskop dan mengarahkannya ke Saturnus pada pagi hari 19 Agustus.
Para astronom menemukan sistem Bintang Kepler-139 yang berukuran dua kali lipat Neptunus.
Sekitar 4,5 miliar tahun lalu, ketika awan gas dan debu yang menjadi bahan pembentuk matahari dan planet-planet mulai menghilang, ukuran Jupiter diperkirakan dua kali lipat dari sekarang.
Penelitian terbaru menemukan petir bisa muncul di planet ekstrasurya yang terkunci pasang surut. Tapi apakah bisa mendukung kehidupan?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved