Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
MEMAAFKAN dan menerima kembali orang yang menyakiti Anda, bisa jadi dua hal berbeda. Untuk mengetahui apakah Anda benar-benar siap untuk menerima orang yang sudah menyakiti, psikolog menyarankan mempertimbangkan beberapa hal.
Psikolog dari Cornell University dan University of Colorado Boulder, Amerika Serikat, Mark Travers Ph.D., menyebutkan sejumlah pertanyaan berikut yang perlu terjawab sebelum Anda bisa memberi kesempatan kedua. Berikut hal tersebut, seperti dilansir dari Psikolog Today, Jumat (27/1).
1. Sudahkah mereka menyadari kesalahan?
Langkah pertama adalah Anda perlu mengetahui dengan benar jika orang tersebut sudah menyadari tindakannya. Pertanyaan ini sebenarnya kerap tidak akan terjawab gamblang dengan ucapan.
Bisa jadi orang yang membuat kesalahan, sekadar memberi jawaban manis. Bisa pula, Anda yang memang masih sulit mempercayai. Sebab itu jawaban nyata dari pertanyaan itu sebenarnya datang dari sederet perilaku orang tersebut. Pertama, tentu saja, apakah mereka sudah meminta maaf dengan sungguh-sungguh?
Kedua, kesadaran akan kesalahan semestinya diperlihatkan dengan perubahan sikap. Orang tersebut seharusnya tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama. Sebab itu, perubahan sikap ini membutuhkan waktu untuk anda lihat.
2. Bisakah Anda memaafkan orang tersebut?
Tahap selanjutnya ialah memaafkan. Memaafkan menjadi langkah kedua karena sesungguhnya Anda pun membutuhkan waktu untuk menerima permintaan maaf dari bersangkutan dan kemudian semakin diyakini dengan melihat perubahan sikapnya.
Jika perubahan sikap sudah ada, namun Anda masih sulit benar-benar memaafkan maka saatnya perlu merenungi tentang maanfaat baik dari sifat pemaaf. Suatu studi yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology menemukan bahwa memaafkan menghasilkan perasaan kemanusiaan yang mendalam.
Travers menambahkan, jika masih tetap enggan memaafkan maka perlu pula Anda merenung akan dampak jika tidak memaafkan. Apakah menyimpan marah atau dendam akan baik bagi ketenangan diri? Selanjutnya bisa pula Anda membayangkan berada dalam posisi orang yang bersalah dan telah bersungguh-sungguh berubah.
3. Sudahkah Anda mengomunikasikan ekspektasi baru Anda?
Jika kedua pertanyaan di atas telah terjawab dan sesuai harapan Anda, maka hal terakhir yang perlu terjawab adalah soal ekspektasi baru Anda. Sudahkah Anda menyampaikan ekspektasi baru kepada orang yang bersangkutan?
Jawaban akan pertanyaan itu akan menentukan kesiapan Anda untuk kembali menerima orang tersebut. Sebab jika ekpektasi baru tidak terpenuhi atau tidak terkompromikan maka bisa jadi kebersamaan yang terjalin lagi hanya bertahan sesaat.
Kekecewaan akan mudah muncul dan bisa jadi justru timbul konflik yang lebih berat. Jika ketika pertanyaan di atas belum terjawab, bukan berarti pula Anda tidak dapat menerima orang tersebut. Bisa jadi jika Anda masih membutuhkan waktu. Apapun keadaannya, amarah dan dendam semestinya tidak dipertahankan demi kesehatan mental Anda sendiri. (M-1)
Dilansir dari The Atlantic, pareidolia merupakan fenomena psikologi saat setiap orang dapat melihat bentuk tertentu pada gambar biasa, namun persepsinya cenderung berbeda dengan orang lain.
Perasaan sedih dan stres saat harus kembali ke rutinitas usai liburan dalam dunia psikologi disebut dengan istilah post holiday blues.
Pondok Pesantren Darunnajah menghadirkan Darunnajah Assessment and Development Center (DADC), sebuah pusat asesmen dan pengembangan psikologis bagi santri, pendidik, dan masyarakat umum.
Pentingnya peran psikologi sebagai disiplin ilmu dan praktik dalam mendukung pembangunan bangsa, terutama dalam menciptakan masyarakat yang sehat secara mental dan berdaya saing.
Saat ini, timnas U-20 sedang menjalani pemusatan latihan di Jakarta, yang dijadwalkan berlangsung sejak 5-30 Januari sebelum tampil di Piala Asia U-20 di Tiongkok.
Layanan curhat yang diberikan Mega Salsabilah memang tidak memberikan solusi seperti seorang ahli, namun setidaknya memberikan kebahagiaan bagi orang yang bercerita kepadanya.
Strategi pengampunan koruptor berkedok amnesti tersebut memperlihatkan wajah Rezim yang sesungguhnya yang memang hendak memberikan perlakuan istimewa bagi para koruptor.
Uskup Mar Mari Emmanuel dari Sydney, yang diserang dengan kejam selama khotbah yang disiarkan langsung, menyatakan dia sedang pulih dan telah memaafkan penyerangnya.
Manusia tidak lepas dari perbuatan salah. Sering kali apa yang diperbuat tidak berkenan di hati orang lain sehingga menimbulkan amarah.
SELAMA ini, 'memaafkan' cenderung dijadikan kajian pengetahuan agama. Padahal, kajian pengetahuan nonagama, 'memaafkan' ditemukan dalam filsafat dan psikologi dan baru pada dekade 1980.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved