Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Anda pulang kerja dengan rute yang sama selama lima tahun terakhir. Namun akhir-akhir ini, Anda berhenti di persimpangan yang sama, berjuang untuk mengingat apakah Anda perlu belok kiri atau kanan.Banyak kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang dapat membuat kita mempertanyakan apakah penurunan ingatan semacam itu normal, tanda penurunan kognitif, atau gejala awal dari demensia?
Naluri pertama kita mungkin menduga hal itu karena kerusakan otak kita. Dan memang benar bahwa seperti bagian tubuh lainnya, sel-sel otak kita menyusut seiring bertambahnya usia. Sel-sel otak kita juga mempertahankan lebih sedikit koneksi dengan neuron lain dan menyimpan lebih sedikit bahan kimia yang dibutuhkan untuk mengirim pesan ke neuron lain.
Tetapi tidak semua penurunan memori disebabkan oleh perubahan terkait usia pada neuron kita. Dalam banyak kasus, faktor yang memengaruhi lebih sepele, termasuk rasa lelah, cemas, atau terdistraksi hal lain.
Sistem memori kita dibangun sedemikian rupa. sehingga lupa pada tingkat tertentu adalah sesuatu yang normal. Melansir dari theconversation.com, Senin (19/12), Oliver Baumann, Asisten Profesor di School of Psychology, Bond University, Australia dan Cindy Jones, Associate Professor (Profesor Madya) di Behavioral Sciences, Bond University, Australia menuliskan bahwa mempertahankan ingatan tidak hanya menguras metabolisme kita, tetapi terlalu banyak informasi yang tidak perlu juga dapat memperlambat atau menghambat pengambilan ingatan tertentu.
Sayangnya, tidak selalu tergantung pada kita untuk memutuskan apa yang penting dan harus diingat. Secara umum, otak kita lebih menyukai informasi sosial (gosip terbaru), tetapi dengan mudah membuang informasi abstrak (seperti angka)
Tanda Kehilangan Memori yang Berbahaya
Kehilangan ingatan akan menjadi masalah ketika hal itu mulai memengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Misalnya, Anda tiba-tiba tidak tahu untuk alasan apa berada di belakang kemudi, atau ke mana tujuan Anda, atau bahkan kehilangan kemampuan cara mengemudi. Kejadian semacam itu jelas tidak normal dan perlu pemeriksaan lebih lanjut terrhadap memori Anda.
Cara kehilangan memori terkait penuaan dan kehilangan memori yang lebih memprihatinkan disebut sebagai gangguan kognitif ringan. Tingkat kerusakan dapat tetap stabil, membaik, atau memburuk.
Namun, kejadian di atas (lupa caranya mengemudi dan tiba-tiba lupa mau kemana) jelas mengindikasikan peningkatan risiko (sekitar tiga sampai lima kali) penyakit neurogeneratif di masa depan seperti demensia. Setiap tahun, sekitar 10-15% orang dengan gangguan kognitif ringan akan mengalami demensia.
Bagi orang-orang dengan gangguan kognitif ringan, kemampuan untuk melakukan aktivitas biasa menjadi bertahap dan berdampak lebih signifikan dari waktu ke waktu. Selain kehilangan ingatan, itu bisa disertai dengan masalah lain seperti kemampuan berbahasa, berpikir, dan keterampilan membuat keputusan. (M-3)
Penanda Awal
Gangguan navigasi dianggap sebagai penanda awal penyakit Alzheimer, jenis demensia yang paling umum. Studi Magnetic Resonance Imaging (MRI) telah menunjukkan area yang sangat mendukung ingatan untuk lingkungan spasial kita adalah yang pertama terpengaruh oleh penyakit degeneratif ini. Jadi, peningkatan kejadian tersesat bisa menjadi tanda peringatan akan kesulitan yang lebih nyata dan meluas di masa depan.(M-3)
Beberapa penyakit kuno seperti Rabies, Trakoma, Kusta, TBC, dan Malaria masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.
Menggunakan talenan yang sama untuk sayur dan daging bisa menyebabkan kontaminasi silang berbahaya seperti Salmonella. Simak tips mencegahnya berikut.
Kebiasaan merokok biasanya diawali hanya dengan satu batang rokok tapi akan ada banyak resiko yang mengikuti setelahnya.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan pentingnya untuk mengukur tekanan darah secara rutin.
Jambu biji mengandung sejumlah nutrisi yang bisa mengatasi atau membantu permasalahan kesehatan.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
DOKTER spesialis Kejiwaan Tiur Sihombing mengungkapkan mencegah demensia alzheimer bisa dilakukan dengan cara memperbaiki kualitas tidur.
Menciptakan pola tidur melalui sleep hygiene bagi lansia dinilai dapat memberikan istirahat yang cukup dan menjaga fungsi otak.
Dilansir dari The Atlantic, pareidolia merupakan fenomena psikologi saat setiap orang dapat melihat bentuk tertentu pada gambar biasa, namun persepsinya cenderung berbeda dengan orang lain.
Studi di jurnal JAMA menunjukkan vaksin herpes zoster dapat menurunkan risiko demensia pada lansia.
Pikun dini atau demensia, yang sebelumnya hanya dikaitkan dengan usia lanjut, kini semakin banyak ditemukan pada generasi milenial dan Gen Z
Hipertensi yang tidak terkelola dengan baik terbukti meningkatkan risiko terjadinya demensia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved