Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Peter Hari Coffee bantu Berdayakan Petani Kopi

Adiyanto
06/11/2022 20:49
Peter Hari Coffee bantu Berdayakan Petani Kopi
acara softlaunching Peter Hari Coffee, di jakarta, Minggu (6/11)(dok: Peter Hari Coffee)

Indonesia merupakan salah satu negara dengan konsumsi kopi terbesar di dunia. Menurut United States Department of Agriculture Foreign Agricultural Service dalam laporannya “Coffee: World Markets and Trade”, Indonesia menempati urutan ke-6 negara peminum kopi teringgi di luar Uni-Eropa. Konsumsi dunia secara umum juga meningkat, apalagi pada masa pandemi. Indonesia juga adalah produsen kopi terbesar di dunia dengan angka produksi 10,5 juta karung kopi (berat satu karung adalah 60 kilogram). Meskipun dalam volume dan nilai masih lebih rendah dari tahun 2013, industri kopi Indonesia mengalami tren kenaikan sejak 2018.

Akan tetapi, pertumbuhan industri kopi yang cenderung meningkat ini, belum serta-merta mengangkat secara signifikan derajat kesejahteraan petani dan pekebun kopi. Mereka belum dapat menikmati kenaikan harga kopi karena tekanan harga dari pedagang yang ingin mendapatkan harga semurah-murahnya dari petani kopi. Para petani tidak dapat lepas dari sistim perdagangan yang tidak adil itu karena belum ada alternatif sistem lain yang lebih baik di tengah-tengah mereka.

Petrus Hariyanto, salah seorang penyintas gagal ginjal dan aktivis demokrasi era 90-an, merasa penting untuk memperkuat lagi gagasan untuk menjembatani ekonomi perdagangan yang lebih adil antara produsen di wilayah perdesaan dengan konsumen di perkotaan. Petrus merasa inisiatif ini harus segera dimulai dan tidak perlu menunggu uluran tangan dari negara.  Setiap warga negara yang memiliki kemandirian gagasan dan tindakan politik merupakan modal awal minimal yang cukup untuk memulai gerakan tersebut secara partisipatoris bersama dengan warga yang lain.

Atas dasar itu, Petrus mengawali gerakan tersebut dengan membuat produk kantong kopi (Drip Coffee) dengan nama Peter Hari Coffee. Produk ini mengambil bahan baku kopi dari para pekebun kopi di dusun Sarongge, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Cianjur, Jawa Barat.  Para petani kopi di Sarongge adalah mantan petani sayur di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Mereka menanam tanaman kopi lebih dari sekadar menambah penghasilan tetapi ikut menginisasi upaya merawat hutan. Mereka juga memanfaatkan dengan baik izin perhutanan sosial yang diberikan negara untuk ditanami tanaman kopi.

Menurut Petrus inisiatif baik ini harus dirawat agar terus berkembang dan menular kepada petani-petani lain. “Hal ini dapat dimulai dengan mengajak masyarakat yang peduli dengan kesejahteraan petani dan sadar tentang kelestarian lingkungan hidup untuk mendukung dan berpartisipasi membeli hasil panen para petani kopi tersebut secara langsung,” ujarnya saat acara softlaunching Peter Hari Coffee di Kedai Tempo, Jakarta, MInggu (6/11)

Produk kopi kantong Peter Hari Coffee, seri “Pembakar Semangat” terdiri dari house blended kopi fine Robusta dan Arabica dari Sarongge. Petrus berharap dengan membuat kantong kopi ini maka sirkulasi ekonomi yang berkeadilan akan mulai tercipta. (RO/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik