Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
Di tengah merebaknya kasus gagal ginjal akut pada anak-anak dalam beberapa waktu belakangan ini, Kementerian Kesehatan mengimbau orangtua tidak dulu menggunakan obat berbentuk cair atau sirup untuk pengobatan anak-anak mereka.
Sebagai alternatif, orangtua bisa menggunakan puyer atau pil/tablet.
Tentu saja itu bukan hal mudah mengingat banyak anak zaman sekarang lebih terbiasa dengan obat berbentuk cair. Ada baiknya orangtua mulai mengajari anak-anak untuk bisa minum obat dalam bentuk pil atau tablet.
Keterampilan ini dibutuhkan saat obat berbentuk sirup dilarang digunakan seperti saat ini. Selain itu, keterampilan ini juga diperlukan untuk efektivitas pengobatan. Faktanya, beberapa jenis obat tertentu lebih ampuh apabila dikonsumsi dalam bentuk pil atau tablet, yang diminum harus ditelan utuh dan tidak boleh digerus atau dikunyah.
Menggerus atau mengunyah, pada obat tertentu, justru bisa berbahaya atau membuat obat tersebut tidak bekerja sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, cepat atau lambat orangtua harus mengajari anak minum obat berbentuk pil atau tablet.
Kapan Anak Harus Belajar?
Usia di mana anak-anak dapat belajar menelan pil atau tablet dengan baik bervariasi. Secara umum, anak-anak harus berusia minimal 4 tahun dan pada tahap ketika mereka tampak bersikap kooperatif dan termotivasi untuk mempelajari keterampilan baru.
Selain itu, orangtua harus menghindari membandingkan anak Anda dengan anak-anak lain, bahkan saudara kandung. Sebab, tidak semua anak bisa menelan pil atau tablet dengan waktu cepat. Pembelajaran ini juga tidak instan, butuh waktu untuk melatih anak hingga terbiasa.
Melansir dari situs kesehatan anak, kidshelath.org, berikut beberapa trik mengajari anak menelan obat pil atau tablet.
1. Ambil Waktu Santai
Anda bisa mencari waktu-waktu santai anak dan berikan pemahaman terlebih dahulu ke anak mengapa minum obat itu penting sehingga mereka akan merasa senang meminumnya.
Kemudian modelkan perilakunya. Jika memungkinkan, biarkan anak-anak melihat Anda minum salah satu obat pil atau tablet Anda sendiri atau multivitamin sebelum giliran mereka.
Anda tidak boleh memaksa ketika anak belum berani untuk mencoba. Anda bisa meminta anak mencoba lagi di lain waktu. Dalam satu sesi waktu belajar minum obat atau vitamin pil atau tablet, Anda sebaiknya membatasi waktu hanya sekitar 5-10 menit.
2. Mulai dari yang kecil
Orangtua dapat mencoba mengajari anak dengan obat pil atau tablet yang berukuran kecil terlebih dahulu. Kemudian, ditaruh di tengah lidah lalu diguyur dengan air minum.
Apabila mereka berhasil melakukannya dengan lancar, barulah Anda bisa melanjutkan dengan obat atau vitamin berbentuk pil atau tablet yang berukuran lebih besar.
Ini dilakukan secara bertahap hingga anak bisa menelan obat atau vitamin berbentuk pil atau tablet yang sesuai dengan asupan kebutuhan, dengan ukuran yang tepat.
3. Ajarkan langkah-langkahnya
Anda perlu mengajari anak langkah-langkah untuk meminum obat atau vitamin pil atau tablet sembari mempraktikannya. Untuk menelan pil, anak-anak harus:
- Duduk tegak dengan kepala terpusat dan lurus.
- Miringkan kepala mereka sedikit ke belakang. Bersandar terlalu jauh ke belakang dapat membuat lebih sulit menelan.
- Minum beberapa teguk air untuk "berlatih" menelan.
- Letakkan pil di lidah anak dan kemudian minum airnya lagi.
4. Berikan Apresiasi
Apresiasi upaya anak Anda, terlepas dari berhasil atau tidaknya ia menelan pil atau tablet tersebut. Jika belum berhasil dan ia menolak melakukannya lagi, turuti. Anda bisa mencoba di lain waktu. (M-2)
Gejala awal pneumonia pada anak sering disalahartikan sebagai batuk pilek biasa, sehingga tidak jarang kondisi ini disepelekan begitu saja.
Anak-anak yang tumbuh bersama ayah yang aktif secara fisik cenderung memiliki perkembangan fisik yang kuat.
Pola makan bergizi seimbang bisa mengikuti panduan Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan yang memuat proporsi nasi, sayur, lauk hewani, dan buah sebagai acuan yang mudah diterapkan di rumah.
PHBS ini sebenarnya utamanya untuk anak-anak usia sekolah, karena biasanya mereka sudah dikasih untuk makan bekal sendiri, jadi sudah dilepas sama orangtua.
Vaksinasi influenza memang tidak menjamin anak bebas dari flu sepenuhnya, namun dapat mencegah gejala menjadi berat atau komplikasi serius.
Keterlibatan ayah tidak hanya membentuk aspek fisik anak, tapi, juga mempengaruhi kepercayaan diri dan keberanian mengambil risiko.
Kenali tanda-tanda tubuh kelebihan gula agar terhindar dari risiko diabetes dan gangguan metabolisme.
Madu memang bermanfaat untuk kesehatan, tetapi konsumsi berlebihan bisa memicu masalah. Kenali risikonya agar tetap aman dan sehat.
Di Madrid, suhu bisa mencapai 39 derajat Celsius, sedangkan area pegunungan di sekitarnya akan mencatat suhu sekitar 35 derajat Celsius.
Menikmati kopi di pagi hari telah menjadi tradisi dalam kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia. Salah satu jenis kopi Indonesia yang paling terkenal Adalah kopi luwak.
Paling enggak kalau di sekolah itu dibiasakan kalau misalnya ada gejala-gejala flu sedikit itu langsung pakai masker jadi enggak menularkan ke teman-teman yang lain.
Semangka kaya vitamin A, C, likopen, dan antioksidan. Buah rendah kalori ini bantu hidrasi, jaga kesehatan jantung, kurangi peradangan, dan baik untuk kulit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved