Tak dipungkiri jika skin barrier sangat penting untuk diperhatikan. Sebab, skin barrier menjadi lapisan kulit bagian terluar yang berguna sebagai pelindung atau mantel alami untuk kulit kita. Dokter spesialis kulit dan kelamin, Arini Widodo, mengatakan bahwa kulit menjadi organ yang sangat penting untuk dijaga karena organ ini yang melindungi tubuh.
Sejumlah faktor dapat memicu skin barrier rusak. Dokter Arini menyarankan untuk melihat faktor pemicu apa yang membuat skin barrier rusak. "Jadi, jangan langsung kita betulin tapi pemicunya ada terus dan kita gak tau pemicunya apa. Nah, kita harus cari tau dulu pemicunya apa saja," katanya, dalam sesi peluncuran The Body Shop Edelweiss Daily Serum, yang berlangsung di The Westin Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (6/10).
Apa saja pemicu rusaknya skin barrier?
Dokter Arini mengelompokkan beberapa pemicu yang mungkin Anda alami ketika skin barrier rusak.
1. Kering
Kulit yang kering memicu skin barrier rusak. Dokter Arini menyarankan untuk minum yang cukup sehingga kulit juga akan lembab dan tidak mudah kering. Selain itu, dari segi eksternal, Anda dapat menggunakan produk pelembab di sekitar kulit yang kering.
2. Matahari
Matahari memang menjadi salah satu pemicu rusaknya skin barrier. Sebab itu, Anda disarankan untuk menghindari matahari sebisa mungkin agar bisa menjaga kesehatan skin barrier. Apabila Anda diharuskan untuk beraktivitas yang terkena sinar matahari, sebaiknya gunakan tabir surya (sunscreen).
3. Polusi
Pemicu lainnya ialah polusi. Meskipun secara alami kulit sebagai pelindung, tetapi paparan polusi udara yang terus menerus akan merusak skin barrier.
4. Keadaan kulit
Anda harus mengetahui bagaimana keadaan kesehatan kulit Anda. Apakah kulit Anda sensitif atau punya penyakit kulit. Kenali kulit Anda agar juga dapat memilih produk perawatan kulit yang sesuai.
5. Eksfoliasi Berlebihan
Faktor pemicu lainnya ialah eksfoliasi berlebihan (over exfoliating). Kulit memang membutuhkan ekfoliasi tapi tidak boleh dilakukan terlalu sering. Eksfoliasi bisa dilakukan maksimal 2-3 kali dalam satu minggu.
Dokter Arini mengingatkan bahwa ketika jerawat meradang sebaiknya produk perawatan kulit yang diaplikasikan tidak disertakan pijatan di area tersebut. Sebaiknya hanya menggunakan kapas dengan ditepuk-tepuk saja.
Lebih lanjut, ia mengatakan cara menjaga kesehatan skin barrier ialah menjaga dua faktor yaitu internal dan eksternal. Internal mulai dari gaya hidup sehat seperti pola makan sehat, olahraga dan tidak merokok. Kemudian eksternal dengan menjaga kesehatan kulit menggunakan produk perawatan kulit, menjaga kulit dari sinar matahari, polusi udara dan lainnya.
Apakah pelembab atau tabir surya yang terlebih dahulu dipakai?
Dokter Arini menyarankan untuk mengaplikasikan tabir surya setelah penggunaan pelembab di pagi hari. Urutannya untuk di pagi hari adalah pelembab lalu tabir surya kemudian riasan wajah. Di malam hari, sebaiknya penggunaan pelembab di urutan paling akhir.
Ia menuturkan, salah satu alternatif produk perawatan kulit untuk skin barrier yang baik adalah penggunaan produk yang berasal dari bahan-bahan alami, seperti ekstrak tumbuh-tumbuhan. "Memelihara ketahanan kulit dan bebas dari stress pada kulit menjadikan kulit kita lebih sehat, halus, dan terasa kenyal. Produk-produk dengan kandungan antioksidan juga dapat mengurangi proses oksidasi pada kulit. Praktek-praktek seperti mindfulness, self-love, dan peduli terhadap kesehatan mental juga sangat diperlukan untuk ketahanan kulit dari dalam", tutur dokter Arini.
Aktris dan model Sigi Wimala mengaku mulai rutin menggunakan produk perawatan kulit beberapa waktu terakhir. Kegiatannya yang banyak di luar ruangannya dan olahraga bersepeda membuatnya harus memperhatikan kulit lebih baik lagi. Aktris yang tidak gemar menggunakan riasan wajah ini menggunakan produk terbaru dari merek perawatan kecantikan, The Body Shop, yang meluncurkan The Body Shop Edelweiss Daily Serum.
Rangkaian produk perawatan kulit Edelweiss yang diluncurkan berasal dari ekstrak tumbuh-tumbuhan alami (plant based)
sebagai alternatif dari produk perawatan kulit yang berbasis kimia sintetis seperti Retinol. Edelweiss mengandung lebih banyak antioksidan untuk melindungi serta memperkuat ketahanan kulit sehingga membuatnya lebih sehat dan halus di segala usia. Ekstrak bunga Edelweiss yang menjadi bahan utama rangkaian produk ini diambil dari pegunungan Alpen
di Swiss secara etis dan pengolahaannya juga telah melalui prinsip “Green Chemistry”.
Rangkaian produk utama yang terdiri dari Edelweiss Daily Serum Concentrate, Cleaning Concentrate, Eye Serum Concentrate, dan Intense Soothing Cream, mengandung Leontopodic Acid yang di dalamnya terdapat 43% lebih banyak antioksidan dibandingkan dengan produk berbasis sintetis seperti Retinol. Rangkaian produk Edelweiss juga mengandung peptida alami, Hyaluronic Acid, dan tentunya Edelweiss Stem Cells.
Dalam kesempatan sama, Suzy Hutomo, Chairperson The Body Shop Indonesia mengungkapkan bahwa bahan-bahan dari alam merupakan cara terbaik untuk meningkatkan ketahanan skin barrier. "Produk kami menggunakan minimal 90 persen bahan-bahan alam dan sedikit bahan kimia," katanya.
Astrid Indrasari Skincare, Bodycare & Haircare Product Category Manager, menambahkan, penggunaan produk perawatan kulit secara rutin yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (plant based) dan bahan lami dapat meningkatkan ketahanan kulit kita dari paparan eksternal seperti polusi, debu, dan zat kimia lainnya. Rangkaian produk Edelweiss dengan kandungan antioksidan alami yang tinggi dapat melindungi kulit sehingga menjadi lebih sehat dan halus. (M-2)