Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Film Jo Sahabat Sejati yang disutradarai Alex Latief siap tayang di bioskop pada 11 Agustus. Film yang ditulis Amanda dan Alvin Latief ini diproduksi pada 2019 dan proses kreatifnya telah berlangsung sejak 2017. Amanda mengatakan ide cerita tentang persahabatan antara kuda dan manusia ini berawal dari inspirasi kisah personalnya bersama peliharaannya.
“Melalui film Jo Sahabat Sejati, kami ingin memberikan suguhan baru untuk penonton film Indonesia. Kami terpikir tentang tontonan bagi anak dan bisa disaksikan oleh kategori semua umur. Kenapa Jo dan kuda, sebenarnya berangkat dari kecintaan saya dan Alvin dengan peliharaan kami,” kata Amanda Latief yang juga memproduseri film ini, saat konferensi pers Jo Sahabat Sejati di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, (8/8).
Film ini diperankan oleh Amanda Latief, Ismu Tanjung, Novika Siregar, Cornel Nadeak, Adry Wicaksono, dan Nena Rosier. Mengambil latar Sumedang, film yang melibatkan tiga kuda sebagai aktor utama yaitu Arjuna, Walet, dan Macho ini juga mengangkat tentang tradisi kuda renggong asal Sumedang, yang biasanya muncul saat arak-arakan anak laki-laki khitanan.
Dalam prosesnya, kuda asal Sumedang yang terlibat dalam film dilatih selama dua tahun dan melibatkan 13 pelatih kuda.
Film ini berkisah tentang Jo, kuda milik Arif (Ismu Tanjung), seorang guru. Jo merupakan kuda kesayangan Arif dan adiknya Lisa (Amanda Latief). Selain Arif dan Lisa, Jo juga bersahabat dengan tiga murid Arif, Genta (Cornel Nadeak), Cinta (Novika Siregar), dan Danar (Adry Wicaksono).
Persahabatan terjalin sejak Jo berhasil menyelamatkan tiga sekawan dari suatu kejadian. Masyarakat kampung juga menyayangi Jo, karena ia kuda yang pintar dan suka menolong. Namun, peristiwa yang datang secara bertubi-tubi membuat Jo berada di posisi yang salah dan membuat Jo dibenci.
Jo juga dituduh menjadi penyebab segala peristiwa yang terjadi. Karena hal itulah kemudian Jo diusir dari kampung dan terpisah dari para sahabatnya. Jo masih berharap bisa kembali lagi.
“Menurutku lumayan sulit karena benar-benar harus berkoordinasi dengan teman-teman lawan main dan juga kuda yang memerankan Jo. Untungnya, dia kuda yang hebat dan mengerti,” cerita pengalaman Ismu mengenai tantangannya saat produksi.
Sutradara Alex Latief pun mengatakan dalam proses produksi tidak ada eksploitasi terhadap binatang yang terlibat. Selain menyediakan dua pemeran kuda pengganti, kuda juga tidak ditunggangi saat adegan syuting dan di luar syuting.
Setelah sempat tertunda akibat pandemi, kini film Jo Sahabat Sejati siap tayang pada 11 Agustus sekaligus menjadi film yang mengajak penonton untuk merayakan momen kemerdekaan Indonesia. (M-2)
FILM komedi yang dibintangi trio komika GJLS, yaitu Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir, berjudul GJLS Ibuku Ibu-Ibu tayang di bioskop mulai hari ini
RIA Ricis kembali ke layar lebar melalui film Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia. Di film tersebut, ia memerankan karakter Evy.
Film Tinggal Meninggal produksi Imajinari tersebut akan tayang d bioskop mulai 14 Agustus.
Tahun 2025 menjadi salah satu tahun yang paling dinanti para pecinta layar lebar. Sejumlah film terbaru 2025 telah siap menyapa penonton dengan berbagai genre menarik
SINEAS Hanung Bramantyo merilis film terbarunya, Gowok: Kamasutra Jawa. Secara garis besar, film yang dijadwalkan tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai 5 Juni 2025.
LAMA tidak tampil di layar lebar, aktor, Rey Bong, bakal kembali beradu akting dalam film Jodoh Tiga Bujang. Dia akan tampil beda dengan berperan sebagai Ahmad.
ANGGOTA Komisi I DPR RI dari Fraksi PKB Oleh Soleh meminta rencana Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk merekrut 24 ribu prajurit baru dikaji secara matang dan mendalam.
Pengamanan dari TNI-Polri tidak hanya kepada institusi kejaksaan, tetapi juga kepada para jaksa yang merupakan bagian dari aparat penegak hukum.
Kristomei juga menegaskan bahwa segenap framing dan narasi sesat yang dibuat tanpa dilengkapi data/fakta kredibel, tendensius, dan tidak objektif yang bertebaran di ruang publik.
Dengan sorot mata berkaca-kaca, Panglima mengenang sosok ayahnya yang penuh dedikasi sebagai seorang Babinsa dan Danru.
Menurut Fahmi, prinsip dasar dari terbentuknya perpres tersebut harus didukung yakni mengerahkan TNI untuk melindungi seluruh komponen Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam menjalankan tugas.
Ia mengkritisi, dana hibah yang selama ini diberikan kepada forkopimda kurang berdampak untuk mengatasi persoalan tawuran di DKI Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved