Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Sebuah studi baru memperingatkan bahwa polusi suara dapat mempengaruhi memori anak-anak. Para peneliti dari Institut Kesehatan Global Barcelona mempelajari anak-anak yang bersekolah di 38 sekolah di Barcelona.
Tim peneliti menemukan bahwa anak-anak di sekolah dengan kebisingan lalu lintas yang lebih tinggi memiliki perkembangan kognitif yang lebih lambat.
"Studi kami mendukung hipotesis bahwa masa kanak-kanak adalah periode rentan di mana rangsangan eksternal seperti kebisingan dapat memengaruhi proses perkembangan kognitif yang cepat yang terjadi sebelum masa remaja,"kata Jordi Sunyer, seorang penulis studi tersebut, seperti dikutip dari dailymail.co.uk, Kamis (2/6).
Dalam studi tersebut, tim mempelajari 2.680 anak berusia 7-10 tahun, yang bersekolah di 38 sekolah di Barcelona. Untuk menilai kemungkinan dampak kebisingan lalu lintas pada perkembangan kognitif, tim menilai perhatian dan memori kerja anak-anak.
Selama periode 12 bulan, anak-anak menyelesaikan tes kognitif empat kali. Pengukuran kebisingan juga dikumpulkan selama periode yang sama dari taman bermain dan ruang kelas sekolah. Analisis hasil mengungkapkan bahwa perkembangan memori kerja dan perhatian lebih lambat pada siswa yang bersekolah di sekolah dengan tingkat kebisingan lalu lintas yang lebih tinggi.
Misalnya, peningkatan 5 desibel dalam tingkat kebisingan di luar ruangan menghasilkan pengembangan memori kerja yang 11,5 persen lebih lambat dari rata-rata, dan pengembangan memori kerja kompleks yang 23,5 persen lebih lambat. Ini juga menghasilkan pengembangan kapasitas perhatian yang 4,8 persen lebih lambat dari rata-rata.
Dalam hal perbandingan kebisingan di luar dan di dalam ruangan, tim menemukan bahwa anak-anak di sekolah dengan taman bermain yang bising berkinerja lebih buruk pada semua tes. Namun, ruang kelas yang bising tampaknya hanya memengaruhi perhatian anak-anak, dan bukan memori kerja mereka.
"Temuan ini menunjukkan bahwa puncak kebisingan di dalam kelas mungkin lebih mengganggu perkembangan saraf daripada tingkat desibel rata-rata," kata Dr Maria Foraster, penulis utama studi tersebut.
''Ini penting karena mendukung hipotesis bahwa karakteristik kebisingan mungkin lebih berpengaruh daripada tingkat kebisingan rata-rata," lanjutnya.
Tim juga melihat tingkat kebisingan rata-rata anak-anak di rumah, berdasarkan peta kebisingan lalu lintas jalan di Barcelona. Anehnya, mereka tidak menemukan hubungan antara kebisingan perumahan dan perkembangan kognitif.
'Ini bisa jadi karena paparan kebisingan di sekolah lebih merugikan karena mempengaruhi jendela konsentrasi dan proses belajar yang rentan," kata Dr Forester.
Karena alasan temuan ini masih belum jelas, tim berharap temuan mereka akan memicu penelitian lebih lanjut tentang lalu lintas jalan dan pengaruhnya terhadap perkembangan kognitif anak-anak. (M-2)
Beberapa penyakit kuno seperti Rabies, Trakoma, Kusta, TBC, dan Malaria masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.
Menggunakan talenan yang sama untuk sayur dan daging bisa menyebabkan kontaminasi silang berbahaya seperti Salmonella. Simak tips mencegahnya berikut.
Kebiasaan merokok biasanya diawali hanya dengan satu batang rokok tapi akan ada banyak resiko yang mengikuti setelahnya.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan pentingnya untuk mengukur tekanan darah secara rutin.
Jambu biji mengandung sejumlah nutrisi yang bisa mengatasi atau membantu permasalahan kesehatan.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
Kampanye ini menghadirkan instalasi visual mencolok berupa “gelembung transparan” yang ditempati oleh aktor, sebagai simbol perbedaan perlindungan antara segelintir orang.
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.25 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 152 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Dampak polusi udara tidak hanya dirasakan secara fisik melalui gangguan kesehatan, tetapi juga secara ekonomi akibat penurunan produktivitas masyarakat.
Dengan peningkatan penggunaan mobil dan sepeda motor pribadi, serta penambahan frekuensi kereta api, bus, dan penerbangan, emisi gas rumah kaca dan jejak karbon transportasi akan meningkat.
Anak-anak adalah salah satu kelompok yang paling rentan terdampak polusi udara, mulai dari permasalahan tumbuh-kembang hingga performa akademik.
Bicara Udara berharap kepemimpinan baru Jakarta segera mengambil langkah konkret demi memastikan udara yang lebih bersih dan sehat bagi warga Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved