Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Sudah sering dianggap bahwa latar belakang budaya memainkan peran penting dalam aroma yang kita suka dan tidak suka.
Tetapi, sebuah studi baru menunjukkan bahwa orang dapat menikmati aroma yang sama terlepas dari dari mana mereka berasal.
Para ilmuwan mengatakan aroma vanila disukai secara universal di seluruh dunia. Sementara itu, hal sebaliknya berlaku untuk aroma keju, jus apel, dan bau kaki.
Sebuah tim akademisi di Universitas Oxford dan Institut Karolinska di Swedia menambahkan bahwa preferensi kita ditentukan oleh struktur setiap molekul bau.
Dikutip dari situs Daily Mail, penulis studi Dr Artin Arshamian mengatakan, 'Kami ingin memeriksa apakah orang di seluruh dunia memiliki persepsi bau yang sama dan menyukai jenis bau yang sama, atau apakah ini sesuatu yang dipelajari secara budaya. Secara tradisional, )preferensi itu) telah dilihat sebagai budaya, tetapi kita dapat menunjukkan bahwa budaya sangat sedikit hubungannya dengan itu. Budaya di seluruh dunia mengurutkan bau yang berbeda dengan cara yang sama tidak peduli dari mana asalnya, tetapi preferensi bau memiliki komponen pribadi - meskipun bukan budaya."
Dia menambahkan, "Sekarang kita tahu bahwa ada persepsi bau universal yang didorong oleh struktur molekul dan itu menjelaskan mengapa kita menyukai atau tidak menyukai bau tertentu."
Para penulis mempelajari sembilan kelompok orang dengan gaya hidup yang sangat berbeda, untuk menguji apakah preferensi bau seseorang terkait dengan budaya mereka.
Banyak dari peneliti adalah pekerja lapangan yang bekerja dengan penduduk asli, jadi empat dari kelompok itu adalah pemburu pengumpul sementara lima lainnya mencari nafkah dari bertani atau menangkap ikan. Beberapa tidak makan makanan Barat atau menggunakan barang-barang Barat sangat sering.
"Karena kelompok-kelompok ini hidup di lingkungan bau yang berbeda, seperti hutan hujan, pantai, gunung, dan kota, kami menangkap banyak jenis "pengalaman bau" yang berbeda," kata Dr Arshamian.
Sebanyak 235 orang yang ambil bagian diminta untuk mengurutkan bau dalam skala menyenangkan hingga tidak menyenangkan. Orang yang berbeda dalam setiap kelompok memiliki preferensi mereka sendiri, tetapi hanya ada sedikit perbedaan di antara masing-masing kelompok.
Vanila, berbau paling manis, menjadi favorit, diikuti oleh etil butirat, yang berbau seperti buah persik.
Asam isovalerat, yang ditemukan dalam keju, susu kedelai, jus apel, dan bahkan keringat kaki adalah wewangian yang paling tidak populer.
Variasi dapat dijelaskan pertama dan terutama oleh preferensi pribadi dan kemudian oleh struktur molekul.
Para peneliti mengatakan orang mungkin menyukai dan tidak menyukai bau yang sama karena kemampuan untuk mengendus bau tak sedap berguna saat manusia berevolusi.
Dr Arshamian melanjutkan, "Langkah selanjutnya adalah mempelajari mengapa demikian dengan menghubungkan pengetahuan ini dengan apa yang terjadi di otak ketika kita mencium bau tertentu."
Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Current Biology. (M-2)
Kelapa bukan hanya komoditas pertanian, tetapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Artinya sayuran yang kita lakukan uji residu pestisida itu angkanya di bawah batas maksimal residu, sehingga sayuran yang dijual di pasar ibuh aman untuk dikonsumsi masyarakat,”
Penelitian terbaru menunjukkan tanaman dan pohon memiliki kemampuan untuk merespons perubahan lingkungan yang terjadi sebelum letusan gunung berapi.
Plants vs. Zombies Fusion (PVZ Fusion) adalah salah satu game yang menghadirkan pengalaman seru dan menantang dalam melawan gelombang zombie yang terus berdatangan.
Tanaman air tidak hanya penting dalam ekosistem untuk membantu menjaga kualitas air dan menyediakan habitat bagi berbagai organisme air, tetapi juga bisa memiliki nilai ekonomi
PERUBAHAN iklim dan potensi munculnya penyakit baru pada tanaman dapat menjadi ancaman serius terhadap ketahanan pangan nasional.
Yogurt dalam bentuk minuman hanya bisa dikonsumsi oleh anak berusia di atas satu tahun.
AHLI gizi menyebut kalau ada tiga kandungan gizi dalam keju yang mampu meningkatkan kesehatan mental manusia.
Konsumsi keju per kapita di Indonesia masih rendah dibanding negara-negara lain. Karena itu, perlu terus didorong edukasi konsumsi keju di masyarakat.
Namun, konsumsi berlebihan dapat meningkatkan asupan lemak dan natrium, sehingga sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah yang seimbang. Keju banyak digunakan dalam berbagai masakan
Keju tidak hanya sekadar makanan lezat, tetapi juga bisa menjadi simbol kemewahan dan kelangkaan. Ini lima keju termahal di dunia.
Sebanyak 13 makanan tertentu memengaruhi tekanan darah bagi penderita hipertensi. Ini langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kesehatan kardiovaskular mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved