Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
INDUSTRI tanaman terus bergerak dan berkembang. Tanaman bukan sekadar elemen dekoratif, tetapi juga bagian dari solusi untuk kesehatan, kualitas udara, pangan sehat, dan ruang hidup yang lestari.
"Kami berharap Floriculture Indonesia International (FLOII) Expo menjadi rumah bersama bagi pelaku bisnis, komunitas, keluarga, dan generasi muda yang ingin mulai terhubung kembali dengan alam," ujar Ratih F Kurnia, Sales & Marketing Vice President Dyandra Event Solutions, dalam keterangannya, Jumat (11/7). FLOII Expo hadir untuk semua kalangan, tidak hanya kolektor dan pegiat tanaman.
Tema yang diusung tahun ini The Botanical Futures merupakan ajakan untuk menyadari peran penting tanaman dalam menjaga hidup berkelanjutan, bukan hanya untuk kita hari ini, tetapi juga untuk generasi mendatang, "Hari ini kami juga memperkenalkan kampanye #DimulaiDariSatu: Satu Tanaman untuk Masa Depan. Gerakan kecil yang bisa berdampak besar. Satu tanaman bisa jadi langkah awal untuk hidup lebih sehat, lebih hijau, dan lebih peduli."
Hal senada juga diungkapkan Steering Committee FLOII Expo, Chandra G. Hendarto. Ia menekankan pentingnya membangun kembali minat memiliki tanaman asli di masyarakat, tidak hanya untuk para kolektor, tetapi sebagai kebiasaan sehari-hari yang bisa dihidupkan kembali di berbagai ruang.
"Kita ingin membangun tren baru: menempatkan tanaman hidup asli di rumah, kantor, hotel, atau ruang publik lainnya. Bukan yang palsu, tetapi tanaman sungguhan yang tumbuh dan dirawat. Dari situ, akan tercipta pasar yang berkelanjutan dan bisa mendorong produksi tanaman hias dalam negeri untuk terus berkembang," jelas Chandra.
Pameran tanaman berskala internasional itu akan digelar pada 23–26 Oktober 2025 di ICE BSD City, Tangerang.
Ajang itu akan menghadirkan berbagai program unggulan mulai dari pameran tanaman hias dan pangan dari dalam dan luar negeri, peluncuran varietas baru, kontes dan lelang tanaman, serta workshop interaktif. (Medcom/I-2)
KUALITAS udara dalam ruangan memiliki dampak besar terhadap kesehatan dan produktivitas kerja. Bahkan ada riset yang menyebutkan udara kotor dalam ruangan lebih berbahaya daripada di luar.
ANGGOTA Komisi V DPR RI Novita Wijayanti mendorong peningkatan frekuensi modifikasi cuaca di wilayah rawan, percepatan penanganan titik api, serta evaluasi berkala
Kualitas udara Jakarta tercatat berada pada urutan kedua sebagai kota paling berpolusi di Indonesia, setelah Tangerang Selatan, Banten dengan poin 191.
Kualitas udara Jakarta bukan hanya soal isu lingkungan, tapi juga soal kesehatan publik dan stabilitas ekonomi di wilayah urban.
Menteri LHK, Hanif Faisol Nurofiq, meninjau langsung operasional instalasi pengolahan limbah cair berteknologi Integrated Fixed-film Activated Sludge (IFAS) di kawasan Jababeka
Sektor UMKM di Indonesia memainkan peran penting dalam perekonomian nasional, menyumbang 61% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau sekitar Rp9.580 triliun dan menyerap 97% tenaga kerja.
Aksi mereka ini merupakan bagian dari program kerja sama Kementerian Kesehatan RI dan Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) dengan dukungan pendanaan dari Fondation Botnar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved