Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Patikan Kebo, Tanaman Liar dengan Potensi Tinggi untuk Kecantikan

Basuki Eka Purnama
10/7/2025 20:42
Patikan Kebo, Tanaman Liar dengan Potensi Tinggi untuk Kecantikan
Patikan Kebo(MI/Dok IPB University)

PATIKAN kebo (Euphorbia hirta), tanaman liar yang banyak ditemukan di tepi jalan, diketahui memiliki sejumlah kandungan aktif yang bermanfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Hal itu diungkapkan peneliti dan dosen IPB University Dimas Andrianto.

Dimas menjelaskan bahwa patikan kebo mengandung berbagai senyawa aktif seperti flavonoid, fenolik, tanin, terpenoid, saponin, steroid, dan antrakuinon. Senyawa-senyawa ini memiliki potensi sebagai antioksidan, antiinflamasi, antibakteri, antifungi, dan antiseptik.

"Patikan kebo berpotensi digunakan untuk mengatasi jerawat karena kandungan antiseptiknya, meskipun uji antibakteri terhadap bakteri penyebab jerawat menunjukkan aktivitas yang kurang signifikan," jelas dosen Departemen Biokimia IPB University itu.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa tanaman ini juga memiliki aktivitas antioksidan dan dapat menghambat enzim tyrosinase, yaitu enzim yang berperan dalam pembentukan pigmentasi kulit. 

MI/HO--Peneliti dan dosen IPB University Dimas Andrianto.

"Dengan aktivitas tersebut, patikan kebo berpotensi dikembangkan sebagai bahan pemutih kulit," tambahnya.

Meski begitu, Dimas menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada penelitian yang dilakukan oleh pihaknya terkait efektivitas patikan kebo untuk mengobati kutil atau papilloma, sebagaimana disebutkan dalam unggahan di media sosial. 

Namun, ia mengakui telah melakukan penelitian terhadap penggunaan tanaman ini sebagai bahan aktif serum wajah.

"Sebagian besar patikan kebo masih tumbuh liar, meski sudah mulai ada yang membudidayakan sebagai tanaman obat," tuturnya.

Patikan kebo juga dikenal dalam pengobatan tradisional masyarakat untuk mengatasi berbagai infeksi. 

Ia berujar, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan tanaman ini. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya