Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ini Penggunaan Yogurt dan Keju yang Tepat di MPASI

Basuki Eka Purnama
12/6/2025 05:46
Ini Penggunaan Yogurt dan Keju yang Tepat di MPASI
Ilustrasi(Freepik)

KONSULTAN Nutrisi Metabolik Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Yoga Devaera menyatakan yogurt dan keju bisa ditambahkan dalam makanan pendamping ASI (MPASI) selama takarannya tepat.

"Boleh (yogurt digunakan), tapi, sebagai kondimen atau seperti saus begitu ya, bukan bagian utama (dari MPASI), dan ini berlaku juga untuk keju," kata Yoga, dikutip Kamis (12/6).

Meski demikian, Yoga menekankan agar orangtua memperhatikan beberapa hal ketika menggunakan keju dan yogurt supaya bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. 

Hal pertama yang perlu dipahami oleh orangtua yakni yogurt merupakan produk turunan susu dan memiliki rasa asam yang berasal dari hasil fermentasi bakteri.

Jenis yogurt dengan rasa asam lebih disarankan karena memiliki kesamaan dengan susu murni (whole milk), dibandingkan dengan yogurt pasaran yang rasanya cenderung lebih manis dan biasa dijual dalam bentuk susu minuman yang cair.

Dia juga mengingatkan bahwa yogurt dalam bentuk minuman hanya bisa dikonsumsi oleh anak berusia di atas satu tahun.

"Yogurt yang rasanya manis artinya kandungan gulanya relatif tinggi untuk mengalahkan rasa asam asli si yogurt tadi, tidak semua bayi mudah menerima rasa asam, mereka lebih mudah menerima rasa manis," ujar Yoga.

Penggunaan yogurt pada MPASI hanya boleh dijadikan sebagai pelengkap, bukan menu utama. Misalnya ketika membuat puding, yogurt dijadikan sebagai topping tambahan di atasnya atau dijadikan salah satu bahan pelengkap saat membuat smoothie buah.

Hal itu disebabkan oleh kandungan probiotik yang tidak dapat dimasak dan akan lebih baik jika hanya dijadikan sebagai pelengkap.

Kemudian terkait dengan keju, orang tua perlu memperhatikan berapa banyak kandungan susu dalam keju tersebut. Walaupun keju tidak terasa asin, di dalamnya relatif mempunyai kadar natrium yang tinggi dan berbahaya bagi ginjal bayi yang belum bisa maksimal mengolahnya.

"Keju, yogurt, susu UHT ini relatif mempunyai kadar natrium yang lebih tinggi, walaupun rasanya bukan asin, tapi dia kandungan garamnya,
natriumnya relatif tinggi. Kalau terlalu banyak, ginjal bayi belum (bisa) disamakan dengan dewasa hingga nanti di usia satu tahun," ucap Yoga.

Keju hanya bisa digunakan dalam jumlah sedikit dan untuk memberikan cita rasa pada MPASI. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya