Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Ingin Buat Bos Terkesan? Kurangi Pakai Emoji

Irana
14/3/2022 21:00
Ingin Buat Bos Terkesan? Kurangi Pakai Emoji
Penelitian menyimpulkan pemakaian emoji dalam percakapan bisa memengaruhi persepsi terhadap kewibawaan.(123RF )

Banyak orang gemar memakai emoticon atau emoji dalam percakapan tertulis atau e-mail. Anda mungkin termasuk di antaranya. Namun, ada baiknya Anda mulai mengurangi pemakaian emoji, khususnya jika sedang berkomunikasi dengan atasan atau kolega kerja Anda. 

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa Anda harus mengendalikan emoji jika ingin dianggap lebih serius atau berwibawa. Para peneliti dari Universitas Tel Aviv  mengungkapkan, orang-orang yang menyertakan gambar dan emoji dalam email mereka dianggap kurang berwibawa dibandingkan mereka yang menggunakan kata-kata.

"Hari ini kita semua terbiasa berkomunikasi dengan gambar, dan jejaring sosial membuatnya mudah dan menyenangkan," kata para peneliti seperti disitat dari Daily Mail, Senin (14/3).

 "Saran kami: berpikir dua kali sebelum mengirim gambar atau emoji kepada orang-orang di organisasi Anda, atau dalam konteks lain di mana Anda ingin dianggap berkuasa." 

Dalam studi tersebut, para peneliti mulai memahami apakah penggunaan gambar dalam email memengaruhi persepsi orang di tempat kerja. Tim melakukan serangkaian eksperimen di mana berbagai skenario sehari-hari dipresentasikan kepada ratusan peserta. 

Dalam satu percobaan, peserta diminta untuk membayangkan berbelanja di supermarket dan melihat pembeli lain mengenakan kaos Red Sox. Setengah dari peserta diperlihatkan kaos dengan logo verbal RED SOX, sementara separuh lainnya melihat logo bergambar.

Hasilnya menunjukkan bahwa partisipan yang melihat t-shirt dengan tulisan menilai pemakainya lebih 'powerful' daripada mereka yang melihat logo bergambar.

Dalam eksperimen lain, peserta diminta membayangkan menghadiri retret perusahaan fiksi bernama Lotus. Separuh diberitahu bahwa seorang karyawan perempuan telah memilih kaos dengan logo verbal  LOTUS, sementara separuh lainnya diberitahu bahwa dia memilih kaos dengan logo perusahaan – gambar minimalis bunga teratai.

Seperti percobaan pertama, peserta mengatakan bahwa perempuan dianggap memiliki kekuatan lebih ketika mereka diberitahu bahwa dia telah memilih t-shirt dengan logo verbal.

Terakhir, dalam percobaan ketiga, peserta bergabung dalam rapat Zoom dengan dua peserta lainnya – satu yang mewakili diri mereka sendiri dengan profil bergambar, dan yang lainnya mewakili diri mereka sendiri dengan profil verbal.

Dr Elinor Amit, rekan penulis studi tersebut, mengatakan, "Mengapa gambar memberi sinyal bahwa pengirim berdaya rendah? Penelitian menunjukkan bahwa pesan visual sering diartikan sebagai sinyal keinginan untuk kedekatan sosial. Penelitian terpisah menyimpulkan bahwa orang yang kurang kuat menginginkan kedekatan sosial lebih dari orang yang kuat. 
Akibatnya, pemakaian emoji yang menandakan keinginan Anda akan kedekatan sosial  pada dasarnya menandakan Anda kurang kuat."

"Harus dicatat bahwa isyarat seperti itu biasanya tidak relevan dalam hubungan dekat, seperti dalam komunikasi antara anggota keluarga. Namun, di banyak arena kehidupan kita, terutama di tempat kerja atau dalam bisnis, relasi kekuasaan berlaku, dan kita harus menyadari kesan pesan kita terhadap penerimanya." (M-2) 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya