Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
Di tengah tahun ketiga pandemi global ini, ketika alat digital makin diandalkan untuk berkomunikasi, juga membutuhkan kewaspadaan kita dalam menggunakan segala piranti dan platform digital.
Seiring berkembangnya teknologi, sejumlah pihak yang tidak bertanggung jawab pun kian lihai mengeksploitasi kelemahan sistem, situasi berisiko, serta orang-orang yang paling rentan.
Pada Safer Internet Month ini, Google membagikan informasi tentang cara melindungi diri serta orang-orang yang mungkin lebih, rentan dalam situasi yang berisiko, seperti orangtua. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan, dikutip lewat siaran pers yang dibagikan ke Media Indonesia pada Senin (14/2).
1. Jangan gegabah
Hati-hati dengan permintaan yang memburu-buru. Mendapat kenalan baru dari aplikasi kencan kini juga sudah jadi hal yang cukup lazim bagi kebanyakan. Tapi ada yang perlu diperhatikan. Walau hubungan percintaan terjalin perlahan, permintaan uang dari penipu bisa muncul tiba-tiba. Jadi, mintalah penjelasan sebanyak dan sedetail mungkin! Penipu tidak suka kalau Anda berhati-hati, dan tangkap inkonsistensi dalam jawabannya.
2. Periksa dahulu
Mendapat kenalan baru kini juga bisa didapat dari media sosial. Selidiki orang baru yang mendekati anda. Sering kali penipu membuat akun menggunakan foto curian dari internet. Oleh sebab itu, coba telusuri nama atau fotonya di internet untuk memverifikasi identitasnya.
3. Jangan kirim atau bagikan sembarangan
Hindari gift card. Pada momen istimewa, Anda mungkin ingin membelikan barang fisik untuk orang yang sedang mendekati Anda. Namun, kalau dia berkeras Anda sebaiknya membelikannya gift card atau mentransfer uang saja, itu biasanya penipuan.
Jagalah hati, dan juga sandi Anda. Membagikan kasih sayang dan kebaikan itu bagus, tapi jangan pernah membagikan sandi Anda kepada siapa pun, terutama sandi akun Google. Jika ragu-ragu, lakukan pemeriksaan sandi secara rutin.
Sementara itu, orang lanjut usia mungkin baru atau belum cukup mengenal teknologi saat ini. Untuk itu, Anda bisa membantu mereka menjelajahi internet dengan aman. Anda mungkin ingin menyampaikan tips ini begitu saja, tetapi sebenarnya akan lebih efektif kalau Anda mengobrol langsung dengan mereka. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan.
1. Ajak orang tua ngobrol soal pengalaman menggunakan teknologi
Memperlihatkan lebih bagus daripada sekadar penjelasan verbal. Ajak orang tua bicara tentang pengalaman mereka dengan teknologi, lalu coba perlihatkan cara menggunakan aplikasi atau melakukan proses yang mungkin asing atau membingungkan. Biarkan mereka bereksperimen online dengan dukungan dan pendampingan Anda.
Tunjukkan cara melindungi akun online mereka sendiri dengan cara membuat sandi yang kuat. Coba gunakan kalimat yang mudah diingat, dan ambil huruf pertama dari setiap kata dengan huruf kecil atau besar yang sesuai. Jika mungkin, ganti huruf dengan angka atau simbol.
Jangan gunakan sandi yang sama untuk banyak platform. Gunakan alat pengelola sandi seperti passwords.google.com untuk membuat dan menyimpan sandi yang kuat.
2. Jadilah sumber informasi bagi mereka.
Informasi salah yang disajikan dengan rapi, atau disebarkan ulang secara luas, akan mudah dipercaya orang – terutama mereka yang tidak akrab dengan internet. Dorong orang tua untuk mengecek lagi kebenaran informasi yang mereka temui dengan bertanya kepada orang lain yang mereka percaya.
Ingatkan mereka untuk berhati-hati dalam membagikan segala sesuatu. Sebaiknya jangan memposting informasi pribadi, seperti nama lengkap dan alamat email di forum publik atau ruang online.
Jangan bagikan informasi rekening bank, PIN, atau sandi Anda. Anda hanya boleh mengetikkan informasi ini di situs web tepercaya yang Anda kenal dan akses langsung.
Supaya aman, jangan mengklik tautan (link) ke bank atau situs web lain jika itu dikirimkan kepada Anda melalui email, pesan obrolan (chat), atau SMS. Buka langsung situs web dengan mengetikkan alamatnya di kolom URL browser atau lakukan penelusuran untuk situs web tersebut.
Periksa setelan berbagi Anda di media sosial, dan pastikan Anda paham apakah Anda membagikan sesuatu secara publik, kepada orang tertentu, atau secara pribadi.
3. Mengenali dan menghindari penipuan.
Ikuti empat aturan utama. Jangan gegabah — Penipu sering menciptakan situasi darurat agar dapat melumpuhkan insting Anda. Jangan tergesa-gesa dan mintalah penjelasan untuk menghindari jebakan mereka.
Periksa dahulu — Pelajari sendiri dan cek ulang informasi yang Anda dapatkan. Jika Anda menerima panggilan telepon yang tidak dikenal, tutuplah. Lalu cari informasi tentang bank, agen, atau organisasi yang mungkin menelepon Anda itu dan hubungi mereka secara langsung.
Stop! Jangan kirim/bagikan — orang atau agen yang punya reputasi baik tidak akan pernah meminta pembayaran tiba-tiba. Biasanya, penipu meminta Anda membelikan gift card—yang seharusnya diberikan sebagai hadiah, bukan pembayaran dengan ancaman. Jadi, jika Anda curiga dengan suatu permintaan pembayaran, firasat Anda itu mungkin benar.
Beritahu mereka, berhenti sejenak itu baik. Saat terjadi insiden besar atau bencana, berita yang muncul pada masa-masa awal setelahnya sering kali tidak lengkap atau membingungkan. Orang-orang pun bisa menjadi panik karena dibombardir dengan peringatan dan notifikasi yang mengkhawatirkan. Dorong pengguna internet lanjut usia untuk menunggu informasi yang akurat sebelum bereaksi, dan beritahu mereka Anda selalu siap membantu.
Berkomunikasi online berbeda dari berbincang di dunia nyata. Orang-orang lebih mudah marah dan terkadang kasar, sehingga memancing perselisihan dan perdebatan panjang. Jika orang tua di sekitar Anda merasa terganggu dengan suatu interaksi online, dorong mereka untuk berhenti sejenak, dan ingatkan mereka dapat meninggalkan diskusi yang tidak berguna.(M-4)
Susun database klien di Google Sheets dengan mudah! Template, tips & trik optimasi, plus cara kelola data klien efektif. Klik & tingkatkan bisnismu!
Program Perintis Berdaya 2025 diharapkan menjadi katalisator lahirnya pelaku usaha yang inovatif, adaptif, dan berdaya saing tinggi.
Watermark tersebut berupa tulisan 'veo' dengan warna putih yang terletak di pojok kanan bawah video.
Sejauh ini Veo 3 belum tersedia di Indonesia serta pengguna perlu berlangganan Google AI Pro untuk bisa menggunakannya
RAKSASA teknologi, Google, dijadwalkan akan merilis Android 16 pada bulan Juni ini. berikut perangkat Xiaomi (mencakup perangkat Redmi dan Poco) yang diprediksi akan mendapatkan Android 16.
Memungkinkan pengguna mencari informasi lebih lanjut tentang hewan, tumbuhan, dan benda yang ditemukan dalam sebuah video hanya dengan melingkarinya.
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Globalisasi tak terhindarkan, tapi dampak negatifnya bisa dicegah! Pelajari cara cerdas menghadapinya, lindungi budaya lokal, dan raih manfaatnya. Klik sekarang!
LITERASI digital menjadi aspek krusial dalam menghadapi era teknologi informasi yang terus berkembang.
Pemerintah perlu menentukan metode dan sasaran seperti apa yang ingin diambil dalam kebijakan terkait akses konten digital, terutama bagi anak-anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved