Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
Yayan Ruhian kembali bermain di film laga. Kali ini, dalam film waralaba Filosofi Kopi dari Visinema Pictures, Ben & Jody. Ia berperan sebagai Aa Tubir, ketua geng pembalak yang dibayar oleh pengusaha untuk memuluskan niat mereka.
Aa Tubir juga akan menjadi musuh utama Ben dan Jody yang diperankan Chicco Jerikho dan Rio Dewanto. Bersama keempat anak buahnya, Aa Tubir menyekap Ben dan Jody serta tokoh masyarakat adat, agar upaya pembalakan hutan yang dilakukan berjalan lancar sesuai yang dikehendaki atasan.
Di film itu, Kang Yayan juga menjadi koreografer laga. Ia merancang cara kelahi karakter Ben dan Jody, serta cara kelahi anak-anak muda dari masyarakat adat yang diperankan di antaranya oleh Agniny Haque (Tambora) dan Hana Malasan (Rinjani).
Mengenai perannya, Kang Yayan mengatakan Aa Tubir adalah gambaran mengenai situasi yang jamak terjadi di Indonesia, saat banyak pengusaha nakal menyewa jasa ‘preman’ untuk memuluskan rencana perusahaan mereka. Tidak jarang, tangan para preman digunakan untuk menyingkirkan perlawanan yang muncul di lapangan.
“Saya pikir begitu nanti penonton sudah menonton film Ben & Jody, saya rasa banyak yang akan tersentil hatinya. Bahwa di dalam realita sehari-hari, ada beberapa lapisan bawah, tengah, dan atas, ada yang hidupnya rukun dan damai, tiba-tiba harus tertimbun ‘lumpur.’ Sementara, tidak sedikit yang mainnya ‘lumpur’ dia tidak mau terkotori. Sampai-sampai muncul orang-orang yang dijadikan mereka yang terlihatnya yang main ‘lumpur,’” kata Kang Yayan kepada Media Indonesia saat wawancara di Swiss Belinn Simatupang, Jakarta Selatan, (14/1).
Meski baginya Aa Tubir adalah sosok yang nasionalis dan idealis, tetapi ia adalah karakter yang tetap realistis. Sehingga, ia menuruti siapa yang membayarnya demi urusan perut. Tentu, Kang Yayan melihat ada kekuasaan yang lebih besar yang mengendalikannya sebagai kaki tangan.
“Mereka yang tidak mau terkotori tangannya, ya pakai tangan Aa Tubir. Orang tahunya ya Aa Tubir. Padahal ada mereka yang lebih berkuasa di atasnya.”
Film Ben & Jody disutradarai Angga Dwimas Sasongko, dan akan tayang di jaringan bioskop pada (27/1). (M-2)
Lebih dari dua dekade perjalanan memperlihatkan konsistensi Muchtar P Simanjuntak dalam membangun visi besar. Ia tidak pernah berhenti menekankan pentingnya kolaborasi dan keberlanjutan.
Membaca pada dasarnya adalah sebuah latihan bagi otak.
Bagi anak, belajar sekaligus bereksplorasi bisa tetap seru, bahkan di tengah liburan sekolah.
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta telah menerapkan pajak 10 persen terhadap pengelola tempat olahraga, termasuk lapangan padel.
IRONWOOD Steak & Grill, steakhouse premium dengan filosofi “Steakhouse with Vibrant Soul of Asian Cuisine" menghadirkan sebuah perhelatan kuliner inovatif bertajuk Steak Wars.
Pemprov menyediakan ratusan kegiatan mulai dari festival seni, konser, pameran, hingga upacara kenegaraan yang melibatkan warga dari segala usia dan latar belakang
Nicholas Saputra menunjukkan seluruh bakatnya dalam film musikal Siapa Dia itu dengan berakting bahkan bernyanyi.
Aktor Nicholas Saputra memerankan empat karakter dari empat zaman berbeda, masing-masing dengan kisah cinta, tragedi, dan lagu utama tersendiri.
Dian Nitami mengatakan karakter fiktif hakim Hanum dalam film Keadilan: The Verdict diceritakan ingin memberikan keadilan yang setara dari situasi yang kurang adil buat semua pihak.
Oka Antara membagikan pengalamannya bekerja sama dengan Baim Wong dalam film horor misteri Sukma.
Aktor Fedi Nuril hadapi tantangan baru dalam kariernya lewat film horor Sukma garapan Baim Wong.
Aktor Lee Ji-hoon mengonfirmasi kabar bahwa polisi sempat dipanggil menyusul perselisihan yang terjadi antara dirinya dan sang istri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved