Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pelopor Fotografi Jalanan Sabine Weiss Tutup Usia

Adiyanto
30/12/2021 08:59

JAUH sebelum ditemukannya handphone berkamera, Sabine Weiss rajin memotret kondisi di sekitar kota tempat tinggalnya di Paris, Prancis. Usai Perang Dunia ke-II, perempuan berdarah Swiss itu mencatat perubahan sosial di ibu kota Prancis melalui kamera analognya.

Dia boleh dibilang pionir dari apa yang kemudian dikenal sebagai street photography (fotografi jalanan). Melalui kameranya, Weiss kerap menangkap kondisi orang-orang biasa di ibu kota Prancis dan tak jarang dipamerkan dalam retrospektif besar di seluruh dunia. Selain itu, Weiss juga dikenal sebagai fotografer artis seperti komposer Benjamin Britten dan Igor Stravinsky, serta pemain cello Pablo Casals dan pelukis Prancis Fernand Leger.

"Sejak awal saya harus mencari nafkah dari fotografi, itu bukan sesuatu yang artistik," kata Weiss kepada AFP dalam sebuah wawancara pada 2014. "Itu adalah kerajinan, saya adalah perajin wanita fotografi," katanya.

Weiss lahir di Swiss. Ia kemudian pindah ke Paris pada 1946  dan baru menjadi warga negara Prancis hampir setengah abad kemudian. Karyanya telah ditampilkan dalam 160 pameran dan sebagian disimpan pada beberapa museum terkemuka, termasuk Museum Seni Modern dan Museum Seni Metropolitan di New York, dan Centre Pompidou di Paris.

"Saya melihat dalam dirinya tidak hanya belas kasih, tetapi juga kelembutan yang tidak dimiliki kaum pria," kata fotografer Prancis dan pembuat film dokumenter Raymond Depardon.

Weiss mengatakan dia ingin mengabadikan apa saja yang dilihat di sekitarnya, seperti anak-anak dengan hidung ingusan, pengemis, atau orang yang sedang buang air kecil, dalam foto-fotonya. "Tidak pernah terpikir oleh saya bahwa apa yang saya lakukan adalah fotografi humanis," katanya kepada French La Croix. "Sebuah gambar yang bagus harus menggerakkan Anda, tentu dengan komposisi yang baik dan sadar. Anda harus punya kepekaan," katanya.

Pada 1950-an, Weiss dan suaminya yang merupakan pelukis berkebangsaan Amerika, Hugh Weiss, kerap menjelajahi jalan-jalan di Paris, sering kali di malam hari. Ia ingin mengabadikan momen-momen menarik pada film di kameranya, seperti orang yang berciuman, kerumunan orang yang bergegas ke stasiun, atau pekerja di lokasi konstruksi. "Saat itu Paris pada malam hari diselimuti kabut yang indah," kenangnya.

Weiss juga suka memotret anak-anak. “Sangat menyenangkan bermain dengan anak jalanan," kata perempuan bernama asli Sabine Weber yang lahir pada 23 Juli 1924, di Saint-Gingolph di tepi Danau Jenewa.

Weiss membeli kamera pertamanya pada usia 12 tahun. Ia kemudian  magang di sebuah studio foto bergengsi Jenewa pada usia 16 tahun. Pekerjaan pertamanya di Paris adalah menjadi asisten  fotografer fesyen Willy Maywald. Setelah itu, dia membuka studionya sendiri pada 1950 dan juga bekerja lepas untuk majalah mode ikonik Vogue dan agen foto Rapho.

Kamar mayat dan mode

Lantaran pekerjaannya, Weiss sering bertemu dan memotret banyak selebritas saat itu. Selain Vogue, karyanya juga banyak digunakan majalah ternama lainnya seperti Newsweek, Time, Life, Esquire, dan Paris Match. "Saya telah melakukan segalanya dalam fotografi," katanya kepada AFP pada 2020. "Saya pernah pergi ke kamar mayat dan ke pabrik, saya memotret orang kaya dan saya memotret fesyen," katanya.

Pada 2017, Weiss menyumbangkan 200.000 film negatifnya dan 7.000 lembar kontak ke Museum Elysee di Lausanne, Swiss.

Menngomentari era kamera digital berikut munculnya kebiasaan orang untuk berswafoto, Weiss pernah berkomentar seperti ini "Orang-orang tidak lagi memotret dunia di sekitar mereka, tapi malah memotret diri mereka sendiri. Katakan pada orang-orang itu untuk memotret apa yang ada di sekitar mereka. Katakan itu pada mereka!."

Rabu (29/12) atau Kamis WIB, Weiss wafat  dengan tenang di Paris, Prancis pada usia 91 tahun. Selamat jalan menuju keabadian sang legenda. (AFP/M-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya