Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda pada Oktober, Media Indonesia menggelar Festival Bahasa dan Sastra bertajuk Indonesia Sejati. Salah satu rangkaian programnya adalah sayembara cerpen bertema Dunia Masa Depan Pascapandemi.
Untuk sayembara cerpen, bakal ada dua pemenang dari dua kategori, yaitu umum dan mahasiswa minimal berusia 16 tahun, serta pelajar (SMP/SMA/Sederajat). Untuk panjang naskah, minimal 8500 karakter dan maksimal 10 ribu karakter. Pengiriman paling lambat pada 15 Oktober, pukul 23:59 WIB.
Kurator sayembara cerpen, Setyo Wardoyo, menyebut sudah ada sekitar 300-an calon pendaftar yang menghubungi, dari berbagai daerah di Indonesia, seperti NTT, Batam, Payakumbuh, Bengkulu, Kendari, Jambi, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, dan Jakarta.
“Yang sudah masuk itu ada dari pelajar, ibu rumah tangga, guru sastra, ada juga wartawan. Tentu ini kesempatan besar bagi nama-nama baru untuk muncul,” kata pria yang akrab disapa Yoyok, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis, (23/9).
Bagi Yoyok, ini menjadi semacam ajang apresiasi bagi mereka yang menggemari kepenulisan. Sehingga bisa memberikan ruang dan motivasi untuk memacu mereka yang selama ini kurang mendapat ruang apresiasi. Di samping itu, sayembara cerpen Media Indonesia juga bakal mengakomodasi semua bentuk gaya yang masuk.
“Ya tentu kami mengakomodasi semua. Asal tidak lari dari tema. Berkaitan dengan tema, Dunia Masa Depan Pascapandemi, kami ingin menggali bagaimana publik, khususnya para penulis memiliki gagasan mereka, bagaimana dunia kita setelah sempat terpuruk akibat pandemi, apa sih selanjutnya? Apakah masih ada harapan? Gagasan itu bisa terwujud dari sudut pandang masing-masing penulis dalam merespons situasi agar tidak semakin terlarut akibat dampak dari pandemi,” tambah Yoyok.
Ia juga memberikan tips bagi para penulis yang saat ini tengah mempersiapkan naskah mereka untuk dikirim ke Sayembara Cerpen Media Indonesia, agar berani dalam mengeksplorasi gaya dan bereksperimen.
“Mereka harus punya gaya penulisan baru. Jadi jangan klise. Terserah mengacunya ke misalnya model gaya ala Ahmad Tohari, atau mau yang lebih ke seperti teenlit zaman sekarang. Tapi tentu saja eksperimen yang dilakukan tidak mengurangi cara bercerita dan bisa terserap oleh juri. Selain itu, juga penulis bisa menemukan diksi baru yang tidak klise,” terang penulis novel sejarah The Rise of Majapahit tersebut.
Nantinya, pemenang dari semua kategori akan diumumkan pada puncak festival di 28-29 Oktober mendatang. Yoyok juga menyebutkan rencana untuk membuat antologi dari cerpen yang masuk. Pemenang nantinya juga bakal diumumkan di semua kanal media sosial Media Indonesia. Total hadiah untuk seluruh pemenang mencapai Rp15 juta.
Nah, buat kamu yang punya naskah cerpen, yuk segera kirimkan. Kamu bisa lihat persyaratan lengkapnya di akun Instagram Media Indonesia atau di sini. (M-2)
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), menggelar rangkaian kegiatan strategis dalam rangka penguatan literasi dan sastra, serta revitalisasi bahasa daerah di Jawa Tengah.
Aprinus mencontohkan, beberapa karya yang kandungan SARA, yakni pada novel Salah Asuhan yang pada draf awalnya disebut menyinggung ras Barat (Belanda).
Sastra sebagai suatu ekspresi seni berpeluang mempersoalkan berbagai peristiwa di dunia nyata, salah satunya adalah persoalan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Dedikasi Pramoedya Ananta Toer tidak lepas dari berbagai konsekuensi berat, ia harus merasakan pahitnya penjara di tiga rezim berbeda.
Dengan lebih dari 50 karya yang diterjemahkan ke 42 bahasa, Pramoedya Ananta Toer adalah lambang harapan, perlawanan, dan keberanian melawan ketidakadilan.
Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta menggagas Jakarta International Literary Festival (JILF) 2024.
Dengan sayembara cerpen ini generasi kita 'dipaksa' untuk menulis dengan baik dan benar.
Saat ini, 75 bahasa daerah Nusantara berada di ambang kematian.
Ketika pandemi Covid-19 hadir dan merubah segala aktivitas manusia, puisi turut mengalami perkembangan serta dapat pula menjadi medium untuk merekam momen tersebut.
Acara Indonesia Berpuisi yang digelar Media Indonesia diikuti belasan pejabat negara.
Festival ini diharapkan jadi medium untuk merefleksikan penggunaan bahasa Indonesia.
Periode pengiriman naskah cerpen dimulai pada 13 September 2021.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved