Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Merawat Bumi Melalui Lomba Sastra dan Bahasa

M. Iqbal Al Machmudi
17/9/2022 07:00
Merawat Bumi Melalui Lomba Sastra dan Bahasa
Sayembara Cerpen(Dok MI)

MEDIA Indonesia kembali menggelar festival bahasa dan sastra yang pada tahun ini bertemakan 'Sastra untuk Selamatkan Bumi'. Pemimpin Redaksi Media Indonesia Ade Alawi tema tersebut dipilih sebagai momentum yang sangat baik untuk edukasi kepada masyarakat bahwa persoalan perubahan iklim ini adalah merupakan ancaman bagi kehidupan umat manusia. Sehingga ini juga bisa menjadi atensi publik bahwa tantangan hari ini adalah menyelamatkan bumi.

"Festival ini juga menginginkan anak muda Gen-Z untuk memahami Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini sangat penting di masa sekarang, karena Bahasa Inggris mulai menjadi favorit tetapi jangan sampai Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional jangan sampai dilupakan," kata Ade, Jumat (16/9).

Festival ini merupakan event besar dari Media Indonesia, sehingga menaruh perhatian besar pada masalah sastra, kebudayaan, dan sebagainya. Ini membuat dasar bagaimana festival sastra dan bahasa menjadi event yang rutin diselenggarakan.

Baca juga: Pandemi Bisa Berakhir pada Akhir Tahun 2022

"Fungsi pers sesuai UU 40/1999 fungsi media sebagai informasi dan edukasi. Sehingga fungsi edukasi ini kita utamakan, bagaimana pun bahasa menunjukkan karakter bagi suatu bangsa," ujarnya.

Dan di dalam bahasa itu juga mencerminkan kebudayaan Indonesia. Sehingga festival ini merupakan ajang yang memang bagian dari pengembangan konten dan rubrik Media Indonesia. Sehingga ini tidak lepas dari komitmen Media Indonesia dalam mengembangkan sastra dan bahasa.

"Intinya kita mengajak masyarakat terkhusus Gen-Z tantangan saat ini bahwa bumi harus kita selamatkan, bagaimana sampah, asap, dan sebagainya segera dikurangi," ungkapnya.

Sehingga kesadaran dari anak muda dibangun dan ingin mendorong menyelamatkan kondisi bumi yang sangat memprihatinkan. Oleh karena itu tanggung jawab semua untuk merawat dan memulihkannya.

Lomba yang diadakan antara lain sayembara cerpen dan lomba TikTok berbahasa Indonesia.

Juri Internal sekaligus penasihat Festival Setyo Wardoyo mengatakan dengan adanya lomba sayembara cerpen diharapkan adanya edukasi bahasa kepada masyarakat terutama generasi muda. Lomba ini juga diharapkan dapat memicu generasi muda untuk menulis dan membaca.

"Dengan sayembara cerpen ini generasi kita 'dipaksa' untuk menulis dengan baik dan benar. Sementara teori menulis sendiri masing-masing peserta pasti memiliki gaya yang tidak bisa disalahkan," ujarnya.

Tema Sastra untuk Selamatkan Bumi ini mengacu kepada untuk memicu kecintaan terhadap bumi dengan melestarikan alam. Orang yang memiliki gagasan sangat minim sekali sehingga dengan cerpen ini juga para pecinta sastra pun bisa ikut peduli dengan kelestarian alam.

"Dengan lomba cerpen ini Media Indonesia bisa mengembalikan kelestarian alam, mengingat dampak dari kerusakan alam akan merugikan keberlangsungan hidup manusia ke depannya," ungkapnya.

"Anak muda yang kesehariannya lebih banyak menggunakan bahasa gaul maka diharapkan bisa kembali atau setidaknya belajar menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar," pungkasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya