Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Remaja yang Mengonsumsi Ganja Berpotensi Melahirkan Bayi Prematur

Galih Agus Saputra
27/8/2021 07:56
Remaja yang Mengonsumsi Ganja Berpotensi Melahirkan Bayi Prematur
ilustrasi ganja(dok.mi)

Sebuah penelitian yang baru-baru ini terbit di jurnal Scientific Reports telah melaporkan adanya korelasi antara penggunaan ganja pada remaja dan proses kelahiran. Dalam jurnal tersebut, para ilmuwan mengatakan bayi yang lahir dari ibu dan ayah berusia 29 tahun ke atas, yang rutin menggunakan ganja pada usia 15 hingga 17 tahun, cenderung lebih mungkin memiliki bayi dengan berat badan di bawah rata-rata.

Lebih dari itu, proses kelahiran bayi kemungkinan juga lebih awal atau kurang dari 37 minggu. Usia kehamilan ini lebih muda jika dibandingkan dengan para orangtua yang semasa muda tidak pernah menggunakan ganja.

Lindsey Hines, sang peneliti dari Bristol Medical School mengatakan ganja adalah obat terlarang yang paling umum digunakan di kalangan remaja. Maka dari itu, temuan ini seharusnya dapat menjadi landasan bagi sejumlah negara, yang dewasa ini telah melonggarkan kebijakan penggunaan obat terlarang termasuk ganja pada remaja.

 “Sudah ada bukti bahwa penggunaan ganja pada remaja sering meningkatkan risiko kesehatan mental yang buruk. Tetapi hasil penelitian kami telah menunjukkan kemungkinan adanya efek lebih lanjut yang mungkin tidak pernah diantisipasi oleh individu," terangnya, seperti dilansir dari Independent, Kamis, (26/8).

Hines selanjutnya mengatakan penelitian sebelumnya juga telah mencoba mengamati korelasi penggunaan tembakau dan proses kelahiran. Hasil penelitian menunjukan hal yang kurang lebih serupa, dimana para bayi yang lahir prematur di kemudian hari cenderung lebih memiliki risiko pada masalah kesehatan.

“Tapi semakin kita mempelajari penggunaan ganja pada remaja, semakin bermasalah kelihatannya. Mengingat aktor politik dan industri kian berkembang untuk legalisasi penggunaan ganja, maka ada kebutuhan mendesak untuk penelitian yang lebih besar dan lebih baik untuk memahami bahaya yang timbul dari penggunaan ganja pada remaja,"
imbuh George Patton, rekan penelitian Hines dari University of Melbourne and Murdoch Children’s Research Institute.(M-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya