Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
Observatorium Dinamika Matahari (SDO) NASA baru-baru ini merilis sebuah pemandangan langka yang terjadi di pusat tata surya atau matahari. Lewat gambar yang diambil pada Sabtu (3/7) itu, mereka mengatakan matahari tengah mengalami erupsi terbesar dalam empat tahun terakhir.
Erupsi tersebut masuk dalam kelas X dan muncul di sebuah lokasi aktif baru atau yang dikenal dengan sebuatan AR2838. Erupsi muncul pada pukul 10:29 EDT (1429 GMT), dimana fenomena ini turut mengakibatkan rajutan medan magnet (magnetic crochet), sekitar 60 km hingga 100 km di atas permukaan bumi.
”Itu mengganggu semua instrumen saya. Suar menghasilkan ledakan radio, gangguan ionosfer, gelombang arus listrik di tanah, dan defleksi medan magnet lokal observatorium," tutur Operator SDO NASA di Lofoten, Norwegia, Rob Stammes seperti dilansir dari laman Spaceweather.com, Senin, (5/7).
Secepat kemunculannya, erupsi kemudian menghilang dan pada 4 Juli telah berotasi ke arah barat laut matahari. Meski demikian, fenomena ini diperkirakan telah memengaruhi arah medan magnet kutub bumi, termasuk menyebabkan pemadaman radio gelombang pendek di atas Samudra Atlantik. Para pelaut, penerbang, dan operator radio amatir diperkirakan akan merasakan perubahan ini.
“Ini yang pertama setelah bertahun-tahun. Gangguan magnetik sangat jarang terjadi," imbuh Stammes.
Sebagaimana diketahui erupsi matahari kelas X adalah jenis letusan matahari terkuat, yang jika diarahkan langsung ke atmosfer Bumi dapat membahayakan astronot dan satelit, serta mengganggu jaringan listrik di Bumi. Erupsi ini jauh lebih moderat jika dibandingkan dengan kelas M, yang biasanya turut memengaruhi tampilan cahaya di kutub atau yang dikenal dengan sebutan aurora. (M-4)
Strawberry Moon mungkin salah satu fenomena bulan yang paling populer, tapi tahukah kamu bahwa ada banyak fenomena bulan lainnya selain Strawberry Moon yang terjadi sepanjang tahun
Menurut BMKG, fenomena halo tidak berkaitan dengan pertanda bencana atau gejala cuaca ekstrem, melainkan peristiwa alamiah yang bisa terjadi kapan saja.
Revolusi Bumi pengaruhi musim, cuaca, dan panjang hari! Temukan dampak nyata pada aktivitas harianmu di sini.
Fenomena langka Gerhana Bulan Total diprediksi akan terjadi pada tanggal 14 Maret 2025, yang bertepatan dengan 14 Ramadan 1446 H.
Gempa bumi adalah fenomena alam yang sering kali datang tanpa peringatan, mengguncang permukaan bumi dan meninggalkan jejak kerusakan yang tak jarang memakan korban jiwa.
Gerhana matahari adalah salah satu fenomena alam yang paling menakjubkan dan dinantikan banyak orang sebab disebut menciptakan pemandangan langit yang memukau.
Teleskop Surya Daniel K. Inouye berhasil mengambil gambar paling tajam dari permukaan matahari, mengungkap striasi halus akibat medan magnet skala kecil.
Ilmuwan berhasil menangkap citra korona Matahari dengan resolusi tertinggi berkat sistem optik adaptif terbaru pada Teleskop Surya Goode.
Mengapa luar angkasa tampak gelap meskipun Matahari bersinar terang dan miliaran bintang menghuni jagat raya? Pertanyaan ini menjadi topik menarik yang sering dicari di Google.
Filamen matahari sepanjang 1 juta km meletus dramatis picu CME besar 12 Mei. Untungnya, letusan ini tidak mengarah ke Bumi, tapi tetap jadi sorotan ilmiah.
Penelitian terbaru NASA menunjukkan permukaan Bulan dapat menghasilkan dan mengisi ulang molekul air melalui bantuan angin matahari, yang membawa ion hidrogen bermuatan positif.
Meskipun Matahari jelas menjadi pusat dari Tata Surya, pemahaman terbaru tentang gerak planet menunjukkan hal yang menarik: ternyata, Bumi tidak benar-benar mengelilingi Matahari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved