Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Penyandang Disabilitas di Tiongkok butuh Pengakuan

Adiyanto
20/5/2021 16:59
Penyandang Disabilitas di Tiongkok butuh Pengakuan
Zhao Hongcheng, salah satu orang dengan disabilitas di Tiongkok(Hector RETAMAL / AFP)

SEJUMLAH mobil, skuter, dan sepeda tampak tergesa menunggu lampu lalu lintas menyala, siap melintasi salah satu jalan utama Shanghai. Di antara mereka, duduk seorang lelaki tua di kursi roda listrik. Di dekatnya, pengguna kursi roda lain didorong di jalan itu.

Trotoar yang sempi, dan disesaki  eretan sepeda sewaan yang diparkir sembarangan,  terkadang memaksa orang-orang di kursi roda untuk melewati jalan-jalan pusat kota yang sibuk. Pembangunan kota di Tiongkok sepertinya tidak dirancang untuk keberadaan orang-orang dengan disabilitas seperti mereka.

Trotoar yang tidak rata, landai, dan dibuat  asal-asalan, serta akses transportasi umum yang tidak ramah pada disabilitas amat menyulitkan bagi para pengguna kursi roda. Mereka, orang-orang dengan disabilitas ini mengatakan situasinya bahkan lebih buruk di luar kota-kota besar, meski umumnya membaik dibandingkan beberapa tahun yang lalu.

Zhao Hongcheng seorang vlogger, termasuk salah satu yang menyoroti hal ini di Shanghai dan kota-kota lain. Perempuan berusia 31 tahun tersebut mengidap polio saat masih bayi dan telah menggunakan kursi roda sejak berusia 11 tahun.

"Sulit bagi orang (dengan kursi roda) untuk melakukan perjalanan lebih jauh dari dua kilometer (1,2 mil)," kata Zhao, yang videonya sudah lebih dari  500.000 kali dilihat orang

"Pengguna kursi roda juga masih menghadapi kesulitan untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan," tambah Zhao.

Sejauh ini tidak diketahui pasti berapa jumlah pengguna kursi roda di Tiongkok. Tetapi media yang dikelola pemerintah mengatakan ada 85 juta orang cacat dan Presiden Xi Jinping menyebut mereka kelompok dengan kesulitan khusus yang membutuhkan perhatian ekstra.

Pada 2019, Xi mengatakan tidak akan mengabaikan orang-orang dengan disabilitas. Namun, terlepas dari modernisasi yang telah dilakukan, sikap terhadap penyandang disabilitas dan fasilitas bagi mereka tampaknya masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara maju lainnya.

Huang Yan, yang juga menggunakan kursi roda, mengatakan banyak hal berubah secara bertahap.

"Sepuluh tahun yang lalu banyak orang akan melihat orang-orang di kursi roda sebagai sesuatu yang asing," kata pria berusia 39 tahun yang bekerja di e-commerce ini.

Kini Huang dan Zhao, tidak takut memberi tahu pihak berwenang saat mereka menemui masalah. Zhao mengaku pernah ditabrak mobil dari belakang saat berada di kursi roda di jalan di dekat Kota Hangzhou. Untungnya dia tidak terluka parah. Zhao, yang bergelar master, mengaku juga sering dihina hanya lantaran kondisi fisiknya.

"Banyak orang mengira bahwa penyandang cacat tinggal di sebuah pulau dan sama sekali tidak terhubung dengan masyarakat," katanya. (AFP/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya