Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
Dalam memperingati Hari Bumi yang jatuh tanggal 22 April, Slank berkolaborasi bersama Econusa merilis video klip 'Seleksi Alam'.
Lagu ini sebagai salah satu bentuk kepedulian akan alam yang mestinya dijaga. Lagu tersebut berisi pesan untuk semua orang agar lebih peduli dan menjaga alam.
"Hutan Kalimantan dan Sumatera sudah habis, Papua dan Kepulauan Maluku yang masih tersisa sekitar 50%. Setengah hutan Indonesia ada di sana. Dilihat dari kayu besi yang ada di Papua itu saja 50 cm tumbuhnya sekitar 50 tahun kemudian. Paling mudah menjaga yang sudah ada dititipkan, kalau menanam lagi nunggunya 50 tahun kemudian. Paling gampang jaga hutan yang masih tersisa," ungkap Bustar Maitar, CEO Yayasan Econusa dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/4).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan urgensi dalam menjaga alam bisa diamati dengan kejadian di NTT lalu. Akibat selama bertahun-tahun kerusakan alam terjadi secara global dan terus mendekati garis khatulistiwa, sedangkan negara Indonesia berada di khatulistiwa. Jika saat ini, adanya kejadian akibat kerusakan alam di pulau terluar, kemungkinan lima tahun atau 10 tahun mendatang dapat terjadi langsung di sekitar kita. Jika tidak ada upaya dari sekarang, menurutnya tidak akan bisa mengurangi dampak yang terjadi.
Selain itu, Bustar juga menjelaskan bahwa Slank sangat konsisten dalam kepedulian mereka terhadap menjaga alam. "Personel Slank selama 10 hari di atas kapal ngangkatin sampah-sampah di Maluku, itu sangat memberikan contoh upaya menjaga alam, " tambahnya.
Pada kesempatan sama, Bimbim Slank, mengungkapkan lagu tersebut ditulis pada April 2020. Lagu itu mempunyai pesan berisi teguran ke semua orang yang sekadar melihat tapi tidak mengamati tanda-tanda seleksi alam.
"Selain mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar lebih peduli pada Bumi tempat tinggal kita, lagu ini juga bagian dari pesan perlindungan hutan hujan tropis di Tanah Papua dan Kepulauan Maluku sebagai habitat beraneka ragam jenis tumbuhan dan satwa, termasuk burung surga cenderawasih melalui kampanye #DefendingParadise." (M-2)
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mengaku langsung bergerak cepat memperbaiki fasilitas umum yang sempat dirusak massa aksi demonstrasi di gedung MPR/DPR pada Senin 25 Agustus
MENTERI Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menegaskan Pemprov Jabar segera mempercepat operasional Tempat Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut-Nambo, Bogor
Masker membantu melindungi diri dari polusi dan kuman penyebab penyakit.
Greeneration Foundation bersama EcoRanger dan Kecamatan Muara Gembong yang didukung oleh Fujitsu menyelenggarakan Merdeka Clean Up Muara Gembong
KEMENTERIAN Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menegaskan komitmennya dalam mengatasi polusi plastik pada forum internasional.
Penyelenggaraan trail run memberi multiplier effect bagi sektor perekonomian daerah.
PENUTUPAN Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025 dipastikan berlangsung meriah. Band legendaris Slank akan menjadi penampil utama
Sal Priadi mengatakan belum menentukan lagu Slank apa saja yang akan ia nyanyikan di panggung Pestapora 2025 mendatang.
Memasuki tahun ketiga pelaksanaannya, festival ini akan menghadirkan sejumlah musisi papan atas Indonesia, antara lain Slank, Ari Lasso, Tiara Andini, Kotak dan Whisnu Santika.
PEMAKAMAN Iffet Veceha Sidhar (Bunda Iffet), Ibunda dari personel grup band Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim, di TPU Karet Bivak, Jakarta pada Minggu (27/4).
Vokalis Gigi, Armand Maulana dan basis Gigi, Thomas Ramdhan mengungkapkan kedekatan mereka dengan pribadi almarhumah.
KABAR duka datang dari keluarga besar Grup Band Slank, Iffet Veceha Sidhar (Bunda Iffet), meninggal dunia pada Sabtu (26/4) malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved