Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kota Mati di Italia Diusulkan Jadi Situs Warisan Dunia

Galih Agus Saputra
07/4/2021 10:30
Kota Mati di Italia Diusulkan Jadi Situs Warisan Dunia
Seorang pengunjung melihat replika bangkai kuda dari penggalian di Civita Giuliana, di museum Antiquarium Italia.(Andreas SOLARO / AFP))

Julukan 'Kota Mati' barang kali terdengar aneh jika untuk memromosikan tempat wisata. Namun bagaimana jadinya jika hanya julukan itu lah yang dapat menggambarkan suatu destinasi?

'Kota Mati' adalah sebutan untuk sebuah wilayah bernama Civita. Letaknya berada di Bagnoregio, Provinsi Viterbo, Italia tengah, yang mana jaraknya sekitar 120 kilometer dari Roma. Ia yang selama ini dikenal sebagai kawasan tebing, lembah, maupun tanah tandus direkomendasikan pemerintah Italia untuk menjadi situs warisan dunia Unesco.

Pakar Geologi, Luca Costantini menceritakan Civita sebenarnya adalah kota yang utuh di beberapa abad lalu. Ia juga terhubung dengan jalan besar dan pemukiman lain tapi kemudian menjadi 'kota mati' akibat tanah longsor, gempa bumi, dan erosi. Serangkaian fenomena alam mengubah kondisi geografisnya secara dramatis, hingga akhirnya menyisakan suatu bagian kecil di atas bukit.

"Selama tiga milenium, erosi regresif secara praktis telah mengurai Civita menjadi nukleus, meninggalkan alun-alun dan beberapa jalan, ”kata Constantini, seperti dilansir The Independent, Selasa, (6/4).

Saat awan musim dingin mulai menipis, lanjut Constantini, Civita akan tampak seperti kastil terapung di udara.  Pada hari yang cerah, batu tempat ia bertumpu tampak seperti sepotong kue berlapis-lapis. Gua-gua bawah tanah yang dipisahkan batuan vulkanik lunak, atau yang dikenal sebagai tufo, dihubungkan oleh sisa-sisa batang baja.

Walikota Bagnoregio, Luca Profili mengatakan Civita kini pada dasarnya adalah tempat yang rapuh. Jika dibandingkan dengan abad pertengahan yang luasnya 152x91 meter, kini hanya tersisa sebesar dua lapangan sepak bola dengan alun-alun sebesar lapangan basket.

Jumlah penduduknya pun hingga hari ini masih berfluktuasi dari 10 hingga 14 orang tergantung musim.  Sebelum pandemi, tempat ini biasanya direkomendasikan sebagai salah satu destinasi wisata pelancong, yang melakukan perjalanan dari Roma menuju Florence.

Pemerintah Italia kini sudah mengajukan proposal situs warisan dunia ke Unesco untuk tempat ini, dan berharap akan mendapat jawaban pada Juni tahun depan. "Moto kami adalah 'ketahanan' karena Civita didirikan di era Etruria, melampaui era Romawi dan seluruh periode abad pertengahan dan tersisa hingga hari ini,” pungkas Profili. (M-4)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya