Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PARADE sejumlah kendaraan hias yang mengangkut puluhan mumi firaun melintas di Kota Kairo, Mesirm Sabtu (3/4) malam. Jenazah yang diawetkan (mumi) para pengusa Mesir di masa lampau itu, terdiri dari dari 18 raja dan empat ratu. Mereka dipindahkan dari Museum Mesir ke Museum Nasional Peradaban Mesir yang baru.
Prosesi pemindahan mumi yang dijuluki "Parade Emas Firaun", disaksikan ribuan orang yang berjajar di pinggir jalan. Sebagian dari mereka berpakaian ala Mesir kuno. Baik pejalan kaki maupun kendaraan dilarang dari Tahrir Square, dekat situs museum saat ini. Prosesi ini disiarkan langsung di televisi pemerintah, dengan iringan musik yang meriah.
Setelah sampai di museum yang baru, mumi-mumi tersebut memasuki disambut 21 kali tembakan salvo sebagai tanda penghormatan. "Tontonan megah ini adalah bukti lebih lanjut dari kebesaran peradaban Mesir yang unik ," kata Presiden Abdel Fattah al-Sisi.
Dari puluhan mumi yang dipindahkan itu di antaranya adalah Raja Seqenenre Tao II yang memerintah di selatan Mesir sekitar abad ke-17 SM serta Raja Ramses IX yang berkuasa pada abad ke-12 SM.
Dieksekusi
Sebuah studi yang dilengkapi teknologi CT Scan tiga dimensi (3D) terhadap mumi Seqenenre Tao II, diketahui raja ini kemungkinan besar mati terbunuh setelah ditangkap dalam sebuah pertempuran. Hal itu diketahui dari tulang tengkoraknya yang retak.
Sejumlah mumi ini akan menjalani 15 hari restorasi di laboratorium sebelum dipamerkan kepada publik di museum baru tersebut, du pecan mendatang. Di bagian bawah peti masing-masing mumi nantinya disertai dengan biografi singkat.
Di musem baru ini pengontrolan suhu dan kelembaban akan ditingkatkan guna menjaga keutuhan jenazah.
"Museum ini memiliki apa yang diperlukan untuk melestarikan (mumi). Ini adalah salah satu museum terbaik yang kami miliki," kata Waleed el-Batoutti, penasihat kementerian pariwisata dan benda purbakala Mesir, kepada televisi pemerintah. (AFP/M-4)
UPAYA segera menindaklanjuti proses repatriasi sejumlah benda bersejarah ke tanah air merupakan bagian penting dalam pembangunan sektor kebudayaan nasional.
Pengetahuan tentang kriteria sebuah warisan zaman dulu dapat diklasifikasikan sebagai cagar budaya masih minim di tengah masyarakat Indonesia.
Pada Juli lalu, kolektor seni asal Australia, Michael Abbot telah menghibahkan enam lembar Al-Quran tulis tangan abad ke 17 kepada Museum Negeri NTB.
Selama kunjungan ke Burkina Faso pada 2017, Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji untuk mengembalikan ‘warisan’ Afrika ini dalam waktu lima tahun.
Benda-benda yang disita itu antara lain, patung gajah batu kapur dari Timur Tengah kuno hingga sebuah patung abad ketujuh dari Tiongkok.
Badan Kebudayaan PBB mengatakan telah mengonfirmasi bahwa setidaknya 53 situs bersejarah Ukraina, bangunan keagamaan dan museum telah mengalami kerusakan selama invasi Rusia.
PENELITI senior BRIN Lili Romli menyayangkan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang tidak adanya bukti yang kuat terjadinya pemerkosaan massal pada Mei 1998.
Menurutnya, pengingkaran terhadap peristiwa tersebut adalah bentuk penghapusan jejak sejarah Indonesia.
Proyek penyusunan ulang sejarah Indonesia ini sangat problematik dan potensial digunakan oleh rezim penguasa untuk merekayasa dan membelokkan sejarah sesuai dengan kepentingan rezim.
Pegiat HAM Perempuan Yuniyanti Chizaifah menegaskan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut tidak ada pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa dalam tragedi Mei 1998
Djarot mengatakan penulisan sejarah seharusnya berdasarkan fakta, bukan berdasarkan kepentingan politik. Maka dari itu, ia mengingatkan agar sejarah tidak dimanipulasi.
KETUA DPR RI Puan Maharani menanggapi rencana Kementerian Kebudayaan untuk menjalankan proyek penulisan ulang sejarah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved