Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kenangan Arian Seringai Tentang Saparua Bandung

Fathurrozak
01/4/2021 12:30
Kenangan Arian Seringai Tentang Saparua Bandung
Vokalis Seringai, Arian, saat menjadi narasumber dokumenter Gelora Magnumentary: Saparua.(Dok. Foto di balik layar dokumenter Gelora Magnumentary: Saparua.)

VOKALIS Seringai, Arian, adalah salah satu musisi yang lahir dari skena musik bawah tanah di GOR Saparua Bandung. Ia pun punya pengalaman tentang tempat yang jadi titik pertemuan antar banyak kelompok musik di Jawa Barat itu.

Dalam konferensi pers virtual mengenai dokumenter bertajuk Gelora Magnumentary: Saparua, Selasa, (30/3) Arian yang menjadi salah satu narasumber di dokumenter itu mengungkapkan kenangan terkenalnya nama Saparua ke musisi luar negeri.

“Ada teman networking internasional yang lagi main di Bandung saat itu. Terus dia maun main ke Saparua. Tapi pas sampai sana, dia kaget setengah mati. Karena katanya panggung musik di Saparua itu udah kayak festival besar di negerinya,” kenang Arian. Saparua sudah menjadi skena musik punk rock sejak pertengahan era 60-an hingga 90-an.

Menurut Arian, kala itu panggung musik Saparua memang bisa dipadati hingga lima ribu-tujuh ribu penonton. Bahkan, dari jumlah itu, juga masih ada yang menunggu di luar.

“Kalau di Jakarta kan mungkin band-band underground mainnya lebih ke kafe. Seperti Harley Davidson Cafe tuh, mereka main di sana. Tapi di Bandung enggak ada. Mainnya ya di Saparua. Kalau di Bandung, kafe itu dulu yang main musik top 40, atau era jazz. Jadi enggak ada venue,” kata Arian. “Saparua akhirnya diokupasi anak-anak musik, yang memang lebih ke non teknikal katakanlah, yang baru belajar main band," tambahnya.

Bagi Arian, salah satu warisan Saparua adalah gerakan independennya. Ada jejaring, banyak band dari berbagai genre. “Paling banyak, mereka pada jadi pemain band. Tapi kemudian mulai mengisi kantong-kantong yang kosong. Seperti EO, media, label, kemudian membesar. Yang gue rasakan, yang terjadi di Bandung sangat solid pada era itu," pungkasnya. (M-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya