Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Hapus Kata 'Normal', Perusahaan ini Ingin Ciptakan Kesetaraan

Adiyanto
12/3/2021 10:51
Hapus Kata 'Normal', Perusahaan ini Ingin Ciptakan Kesetaraan
Markas Unilever dio Rotterdam, Belanda(JOHN THYS / AFP)

DALAM upaya untuk menciptakan citra merek perawatan pribadi yang lebih inklusif dan setara, PT Unilever bakal menghilangkan kata "normal" dari produk kecantikan mereka.

Selama ini, kata itu (normal) sering digunakan dalam produk kecantikan untuk mendeskripsikan jenis kulit seperti apa (kulit normal hingga berminyak, misalnya) yang direkomendasikan untuk produk atau merek apa pun.

"Keputusan untuk menghapus kata 'normal' adalah salah satu dari banyak langkah yang kami ambil untuk mengubah cita-cita kecantikan yang sempit, saat kami bekerja untuk membantu mengakhiri diskriminasi dan mengadvokasi visi kecantikan yang lebih inklusif," kata raksasa produk konsumen itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP,  Rabu (10/3).

"Itu terjadi saat penelitian global tentang pengalaman orang-orang tentang industri kecantikan mengungkapkan bahwa menggunakan kata 'normal' untuk mendeskripsikan rambut atau kulit membuat kebanyakan orang merasa dikucilkan."

Perusahaan menambahkan bahwa selain menghapus kata "normal" sebagai bagian dari strategi kecantikan positif, Unilever tidak akan secara digital mengubah bentuk tubuh, ukuran, proporsi, atau warna kulit seseorang dalam iklan mereka, dan akan meningkatkan jumlah iklan menggambarkan orang-orang dari berbagai kelompok yang kurang terwakili.

Sunny Jain, kepala bisnis kecantikan Unilever, mengatakan tujuannya adalah untuk menghilangkan stereotip dan memiliki definisi kecantikan yang jauh lebih inklusif.

"Kami tahu bahwa menghapus kata 'normal' dari produk dan kemasan kami tidak bisa menjadi satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah, tetapi ini merupakan langkah maju yang penting," tambah Jain. (AFP/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya