Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ratusan Orang Kehilangan Tempat Tinggal Akibat Topan Eloise

Adiyanto
25/1/2021 19:00
Ratusan Orang Kehilangan Tempat Tinggal Akibat Topan Eloise
Banjir akibat Topan Eloise merendam ribuan rumah di Mozambik(Bruno Pedro / UNICEF / AFP)

BADAI  tropis yang melanda Mozambik pada akhir pekan lalu membuat ribuan orang mengungsi dan menyebabkan banjir parah.  Topan Eloise menerjang pada Sabtu (23/1) dini hari, membawa angin berkecepatan tinggi diikuti hujan lebat yang mengguyur kota pelabuhan Beira, ibu kota provinsi Sofala di Mozambik, serta  distrik Buzi yang berdekatan.

Mengutip data awal yang diungkapkan pihak pemerintah, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Senin (25/1) menyatakan hampir 7.000 orang mengungsi dan lebih dari 5.000 rumah hancur atau rusak di daerah itu. Pada 2019, dua topan dahsyat juga telah memorak-morandalan wilayah tersebut.

Tim tanggap darurat nasional pada Minggu mengkonfirmasi, sebanyak enam prang tewas dan 12  lainnya mengalami cedera serius. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat karena skala kerusakan sepenuhnya baru akan diteliti dalam beberapa hari mendatang.

"Begitu banyak tempat yang sudah kebanjiran dan semakin parah," kata juru bicara Unicef ​​Mozambik Daniel Timme, kepada AFP.

"Sungai-sungai meluap  di selatan Beira,”katanya.

Timme mengatakan topan telah secara tidak proporsional mempengaruhi lingkungan kota yang lebih miskin, di mana rumah-rumah yang terbuat dari terpal dan besi, porak-poranda tersapu angin.

“Ratusan orang mengungsi di sebuah sekolah dan sangat membutuhkan makanan, obat-obatan, dan tempat tinggal yang layak,“ tambahnya.

Eloise melanda area  yang dua tahun lalu dihantam dua badai super berturut-turut pada Maret dan April 2019. Pertama, Topan Idai, menewaskan lebih dari 1.000 orang dan menyebabkan kerusakan yang diperkirakan mencapai US$2 miliar.

Timme mengatakan, kala itu para petugas bantuan bergegas menyediakan air minum yang aman untuk warga guna menghindari kolera, yang melanda di tempat penampungan sementara di Beira sekitar dua minggu setelah serangan Idai.

Unicef, badan anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa, memperkirakan sebanyak 176.000 orang telah sangat terdampak Topan Eloise, setengahnya adalah anak-anak.

Walikota Beira Daviz Simango mengatakan salah satu korban adalah seorang gadis berusia dua tahun yang rumahnya roboh ketika orang tuanya sedang keluar. "Kami mengimbau masyarakat untuk mengamati prinsip ketahanan dan rekonstruksi yang lebih baik," kata Simango kepada wartawan, Minggu. (AFP/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya