Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Meski Pandemi, Dunia Seni di Spanyol tetap Menggeliat

Adiyanto
23/1/2021 20:47

KETIKA di sebagian negara Eropa lainnya tempat hiburan tutup lantaran wabah korona, di Spanyol, khususnya Madrid, sejumlah gedung teater maupun bioskop, tetap beroperasi kendati tingkat penularan covid-19 di negara itu melonjak.

"Memiliki kesempatan untuk berada di sini bersama kalian adalah berkah besar dan dengan sepenuh hati saya memuji upaya besar yang dilakukan di negara ini untuk mempertahankan budaya," kata penyanyi tenor Meksiko, Javier Camarena kepada hadirin di Theatre Royal Madrid, pekan lalu, setelah berbulan-bulan tidak tampil di atas panggung. .

Di antara penonton, ribuan orang tampak mengenakan jas, mantel bulu, serta masker. Suhu mereka juga dicek sebagai bagian dari protokol kesehatan.

Setelah penguncian selama berbulan-bulan pada awal pandemi, tempat-tempat kesenian di Spanyol dibuka kembali pada musim panas lalu, dengan batasan kapasitas yang ketat serta kebijakan pembatasan jarak tempat duduk. Sejak itu, mereka tidak pernah tutup lagi, tidak seperti di negara lain seperti Prancis atau Jerman.

Pihak pengelola The Theatre Royal, tempat Raja Spanyol Felipe VI dan Ratu Letizia menghadiri pertunjukan pada  September lalu, mengatakan telah menghabiskan satu juta euro (US$1,2 juta), sebagian di antaranya digunakan untuk membeli peralatan sistem sinar ultraviolet untuk mendisinfeksi auditorium, ruang ganti, dan hingga kostum.

Para pemainnya juga tidak dibebaskan dari ritual baru ini. Selain mematuhi jarak aman dan sekat pelindung, para musisi harus menjalani tes rutin dan memakai masker, kecuali pemain alat musik tiup.

Ruang aman

"Kita bisa dan harus menampilkan pertunjukan semacam ini,” kata Menteri Kebudayaan Spanyol Jose Manuel Rodriguez Uribes. “Kami ingin menunjukkan ruang budaya itu adalah tempat yang aman .”

Namun, tidak semua gedung kesenian di Spanyol buka. Di Barcelona, gedung opera Liceu  ditutup sejak November. Dengan adanya pembatasan jam malam, kekhawatiran publik, dan tekanan ekonomi, banyak tempat kesenian berjuang untuk kelangsungan hidup mereka.

Menurut Javier Olmedo, direktur asosiasi "Noche en vivo" yang mewakili 54 gedung konser di wilayah Madrid, sekitar 80%-nya belum dibuka sejak Maret.

Berbagai inisiatif agar orang kembali berkunjung ke gedung teater dan ruang konser telah bermunculan di jejaring sosial, dengan tagar #SafeTheatre atau #CultureisSafe. Mereka masih yakin wabah korona tidak menjangkiti mereka.

Pada Desember lalu, di Barcelona, sebuah uji klinis dilakukan dengan melibatkan sekitar 500 orang. Mereka disuruh menghadiri konser musik dan ditempatkan  di area khusus berdiri serta dikelompokkan dengan jarak sangat dekat, tetapi wajib mengenakan masker selama pertunjukan. Delapan hari kemudian, tidak ada tanda-tanda mereka terinfeksi.

“Itu adalah ide yang terbukti bisa menjadi cara teraman untuk mengaktifkan kembali sektor hiburan,” kata spesialis penyakit menular Boris Revollo, yang memimpin penelitian tersebut

Marta Rivera de la Cruz, wakil kepala urusan kebudayaan di Madrid mengakui gedung konser dan tempat musik live menghadapi tantangan paling sulit. Kata dia, para pekerja seni membutuhkan vaksin untuk kembali bisa bekerja dengan tenang.

Tamasya bioskop

Selain teater,  bioskop Renoir di pusat kota Madrid juga buka. Paloma Arroyo, salah seorang penonton mengaku datang untuk melihat retrospektif karya sutradara Hong Kong, Wong Kar Wai.

"Saat Anda pergi memakai masker, Anda tidak berbicara. Orang yang makan popcorn itu yang agak berbahaya, saya sudah memikirkannya," candanya. Menurut pria berusia 38 tahun tersebut, tamasya seperti itu penting untuk melindungi kesehatan mental-nya.

“Jika transportasi umum dianggap aman, bioskop akan lebih aman lagi,“ kata Pablo Blasco, penonton film lainnya. "Saya tidak mengerti mengapa negara lain tidak melakukan ini. Tampaknya aneh bagi saya,“ imbuhnya. (AFP/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya