Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEBUAH artefak arkeologis yang ditemukan di dekat Napoli, Italia baru-baru ini menunjukkan kebiasaan ngemil orang Romawi kuno.
Bukti itu berupa kedai makanan cepat saji berusia sekitar 2000 tahun lampau yang ditemukan di negara tersebut. Kedai itu diduga tertimbun sewaktu Gunung Api Vesuvius meletus berabad silam.
Penemuan ini memberi petunjuk baru bagi para peneliti tentang kebiasaan ngemil orang Romawi kuno. Kedai yang dihiasi pola polikrom dan tertimbun abu vulkanik itu, sebagian digali pada tahun lalu tapi arkeolog melanjutkan penggalian di situs tersebut untuk menguak lebih jauh.
Baca juga: Komputer Era Romawi Berhasil Direkonstruksi
Pompeii, nama kota di zaman Romawi kuno berada di dekat Napoli sekarang, terkubur lautan lahar panas ketika gunung berapi Vesuvius meletus pada 79 M. Dalam peristiwa itu, sekitar 15.000 orang tewas.
Kedai atau Thermopolium (diambil dari bahasa Yunani "thermos" berarti panas dan "poleo" atau dijajakan/dijual) itu terletak di persimpangan sibuk Silver Wedding Street dan Alley of Balconies. Pada era Romawi , restoran semacam itu bisa disebut kedai makanan cepat saji.
Di situ, tim arkelolog menemukan pecahan tulang bebek serta sisa-sisa babi, kambing, ikan, dan siput dalam pot gerabah. Beberapa bahan dimasak bersama seperti paella di era Romawi.
Kacang fava yang dihancurkan, yang digunakan untuk mengubah rasa anggur, juga ditemukan di dasar salah satu toples.
Kepada kantor berita Ansa, Massimo Osanna, Direktur di Taman Arkeologi Pompeii, mengatakan, kedai itu tampaknya ditutup terburu-buru dan ditinggalkan pemiliknya, mungkin karena sang pemilik merasakan gemuruh letusan pertama gunung tersebut .
Amphorae, sebuah menara air dan air mancur ditemukan di samping sisa-sisa tulang belulang manusia, termasuk milik seorang pria yang diyakini berusia sekitar 50 tahun. Peneliti juga menemukan sebuah tempat tidur anak-anak di dekatnya.
Baca juga: Ruang Tunggu Gladiator Era Romawi Dibuka Untuk Umum
"Ada kemungkinan seseorang, mungkin lelaki tertua, tetap tinggal di situ dan tewas selama fase pertama letusan," kata Osanna, seperti dikutip AFP, Minggu (27/12).
Sesosok mayat juga ditemukan dan bisa jadi dia seorang pencuri yang mengambil kesempatan ketika peristiwa itu terjadi atau seseorang yang coba melarikan diri dari letusan. “Ia sepertinya dikejutkan oleh uap yang terbakar tepat saat tangannya memegang tutup panci yang baru saja dia buka", tambah Osanna.
Dalam penggalian terbaru, para arkeolog juga menemukan sejumlah gambar hewan seperti bebek dan ayam di daftar menu. Sebelumnya mereka juga menemukan lukisan dinding dengan gambar bidadari Nereid, yang menunggangi kuda laut dan gladiator yang tengah bertarung.
"Selain menjadi saksi kehidupan sehari-hari di Pompeii, kemungkinan untuk menganalisisis Thermopolium (kedai) ini luar biasa, karena untuk pertama kalinya kami telah menggali situs ini secara keseluruhan," kata Osanna. (M-4)
Sterling, yang kini berusia 30 tahun, masih memiliki kontrak dua tahun di Stamford Bridge.
Cagliari meminjam Michael Folorunsho dari Napoli hingga Juni 2026 dan mereka memiliki opsi untuk mempermanenkan pemain berusia 27 tahun tersebut.
Kehadiran Beukema menjadikannya rekrutan kelima Napoli pada musim panas ini.
Galatasaray dan Napoli menyepakati biaya transfer sebesar 75 juta euro (sekira Rp1,4 triliun) untuk Victor Osimhen.
Napoli mengeluarkan dana sebesar 28 juta euro (Rp529 miliar), termasuk bonus dan klausul penjualan di masa depan untuk Noa Lang dari PSV.
Keputusan merekrut Lucca muncul setelah Napoli memutuskan untuk tidak melanjutkan pengejaran terhadap Darwin Nunez dari Liverpool.
Punya rencana liburan yang berbeda dari biasanya? Mengunjungi museum olahraga di berbagai penjuru dunia bisa jadi pilihan liburan yang tak hanya menghibur, tetapi juga penuh dengan sejarah.
UPAYA segera menindaklanjuti proses repatriasi sejumlah benda bersejarah ke tanah air merupakan bagian penting dalam pembangunan sektor kebudayaan nasional.
Pengetahuan tentang kriteria sebuah warisan zaman dulu dapat diklasifikasikan sebagai cagar budaya masih minim di tengah masyarakat Indonesia.
Pada Juli lalu, kolektor seni asal Australia, Michael Abbot telah menghibahkan enam lembar Al-Quran tulis tangan abad ke 17 kepada Museum Negeri NTB.
Selama kunjungan ke Burkina Faso pada 2017, Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji untuk mengembalikan ‘warisan’ Afrika ini dalam waktu lima tahun.
Para sejarawan berharap pemulihan situs warisan dunia UNESCO ini dapat meringankan hubungan yang dirusak oleh sejarah masa lalu yang kelam antara kedua negara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved