Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
HYPOGEA adalah nama sebuah ruangan yang berada di lambung Colosseum, Roma, Italia. Ruang bawah tanah di amfiteater bersejarah yang amat terkenal di dunia itu dulunya menjadi tempat menampung binatang, sekaligus ruang tunggu para gladiator sebelum bertempur di arena pertunjukan.
Ruangan yang menjadi bagian dari situs peninggalan Kaisar Romawi IX, Titus Flavius Vespasianus tersebut kini telah dibuka untuk umum. Ruangan tersebut sekarang telah terhubung dengan jalur yang terbuat dari kayu sepanjang 525 kaki (kurang lebih 160 meter) dan dapat diakses oleh turis maupun akademisi.
Hypogea sebelumnya hampir tidak terjamah publik selama kurang lebih 2000 tahun atau sepanjang berdirinya Colosseum.
Direktur Taman Arkeologi Colosseum, Alfonsina Russo bahkan meyakini hypogea adalah 'monumen di dalam monumen' yang pada kesempatan ini dibuka untuk mendukung penelitian lebih lanjut.
Baca juga: Sebuah Kota Perdagangan Era Romawi Ditemukan di Inggris
"Setiap batu di sini menjadi saksi dari segala sesuatu yang pernah terjadi di bawah arena besar Colosseum, sejak peresmiannya pada 80 M hingga pertunjukan terakhirnya pada 523 M," katanya, seperti dilansir dari Artnet.com, Rabu, (7/7).
Renovasi Hypogea sendiri melibatkan sekitar 80 ahli, yang terdiri dari arkeolog, arsitek, konservator, insinyur, dan ahli geologi. Tahap pertama proyek restorasi ini dimulai sejak 2013, sementara tahap keduanya dimulai pada 2018, yang menghabiskan dana sekitar U$29,8 juta (sekitar Rp. 431 miliar).
Sebagaimana diketahui, Kaisar Vespasianus sendiri pertama kali memerintahkan pendirian konstruksi Colosseum pada 72 M. Selama kurang lebih empat setengah abad, bangunan amfiteater ini selain digunakan untuk kontes gladiator juga menjadi tempat produksi teater dan berbagai seni pertunjukan.
Baca juga: Komputer Era Romawi Berhasil Direkonstruksi
“Kami membutuhkan suatu hal yang membanggakan dalam minggu-minggu pemulihan ini. Orang-orang kami selalu memberikan yang terbaik di masa sulit. Pendahulu kami juga menunjukkan hal ini setelah perang, mereka menyingsingkan lengan baju di negara yang tengah terpecah dan terkoyak, lalu menjadikannya sebagai kekuatan industri beberapa tahun ke depan. Kami juga akan menunjukkannya kembali saat ini dan saya senang ini semua terjadi atas nama kebudayaan," imbuh Menteri Kebudayaan Italia, Dario Franceschini. (M-1)
Malaria yang ada di Romawi kuno itu sama dengan penyakit yang di era modern ini berasal dari parasit Plasmodium falciparum.
Setelah perang terakhir antara Israel dan Hamas pada Mei 2021 meninggalkan jejak kerusakan di Gaza, Mesir memulai inisiatif rekonstruksi senilai US$500 juta.
Beberapa koin berasal dari abad kedua dan keempat.
Palestina mendesak UNESCO untuk menghentikan proyek permukiman ilegal Israel di situs arkeologi Sebastia di Tepi Barat.
Rekonstruksi dilakukan dengan menggunakan serangkaian analisis sedimen resolusi tinggi, termasuk pemindaian dengan sinar-X, penanggalan radiokarbon, sifat magnetik, dan fisik
PARA arkeolog di Kroasia telah menggali sisa-sisa fosil sebuah kereta Romawi yang terkubur bersama dua kuda di sebuah ruang permakaman besar untuk keluarga yang sangat kaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved