Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PARA ahli dari kelompok Arkeologi Paleontologi di wilayah Livorno, Italia, berhasil menemukan kepingan koin berkilauan di tanah saat mendaki di area terbuka hutan Tuscan yang terletak di timur laut Livorno pada November 2021.
Setelah diperiksa dan digali, para peneliti memberi kesimpulan bahwa temuan yang tergolong besar itu berhasil mengumpulkan sebanyak 175 koin berupa dinar perak dari zaman Romawi.
Melansir dari CNN, pada Selasa (5/2), para ahli mengungkapkan saat digali dan diperiksa kualitasnya, hampir semua koin masih dalam kondisi baik. Penemuan ini menjadi salah satu dari sedikit timbunan koin kuno yang berhasil ditemukan secara utuh di zaman modern.
Meskipun demikian, penemuan itu menimbulkan sejumlah pertanyaan bagi para arkeolog, seperti siapa pemilik harta karun itu? Dari siapa mereka menyembunyikannya hingga dengan cara dikubur? Mengapa mereka tidak kembali untuk mengambil koin-koin tersebut?
Kelompok arkeologi bersama pejabat arkeolog untuk provinsi Pisa dan Livorno, Lorella Alderighi, menghabiskan lebih dari satu tahun untuk mengidentifikasi koin-koin tersebut seperti mengukur, menimbang, dan mendokumentasikan dengan lebih tertata. Saat ini, setelah proses identifikasi selesai, para peneliti berpikir mereka mendapatkan beberapa jawaban.
“Harta karun ini adalah tentang nyawa seseorang, tabungan nyawa seorang prajurit dan harapannya untuk membangun ladang,” ungkap Alderighi melalui email.
“Namun, itu juga menceritakan kisah sedih: seorang yang kami beri inisial (P) sebagai umpama dari pemilik koin meninggal sebelum dia bisa mewujudkan mimpinya menggunakan tabungan miliknya. Koin-koin itu menceritakan kisahnya,” lanjutnya.
Untuk memperkenalkan koleksi koin-koin antik tersebut, pihak Museum Sejarah Alam Mediterania di Livorno akan menggelar pameran yang memajang koin berusia ratusan abad itu mulai 5 Mei hingga 2 Juli.
Masa Lalu Koin yang Misterius
Alderighi mengungkapkan sulit untuk mengetahui secara pasti siapa yang mengubur koin-koin itu, akan tetapi koin-koin itu kemungkinan besar adalah harta karun seorang mantan prajurit yang bertugas selama Perang Sosial Roma dari dalam rentang tahun 91 hingga 88 SM dan selama perang saudara antara Sulla dan Marians dari tahun 83 sampai 82 SM.
Saat perang mengancam, pemilik dengan segera menguburnya di timbunan pot terakota, yang berfungsi sebagai semacam celengan. Koin yang disimpan adalah jenis yang paling awal pada masa Romawi, koin itu di simpanan pada 157 atau 156 SM, sementara untuk koin yang terbaru pada 83 atu 82 SM.
“Selama waktu itu, sebanyak 175 dinar akan digunakan untuk membayar pasukan prajurit perang selama sekitar 6 bulan. Jika dikonversi dalam mata uang euro saat ini, jumlah harta karun itu bernilai sekitar 20.000 hingga 25.000 euro (Rp 400 juta),” ungkapnya.
Untuk membuat koin-koin bertahan lebih lama, para peneliti mengawetkannya dengan baik dalam keadaan terkubur. Sejauh ini diketahui hanya ada dua koin yang retak, tetapi dapat diperbaiki dan dipasang kembali.
Alderighi mengungkapkan mempelajari dan meneliti peradaban romawi beserta peninggalannya dapat memberi para peneliti mengetahui lebih banyak terkait latar belakang tentang sejarah koin, awal mula penyebarannya dan bagaimana orang mulai menggunakannya sebagai mata uang.
“Ini adalah salah satu dari sedikit timbunan koin kuno yang ditemukan utuh dan memberikan banyak informasi numismatik, sejarah, dan sosial,” kata Alderighi.(M-4)
TIM arkeolog dari Universitas Katolik Leuven (KU Leuven) dan Royal Belgium Institute of Natural Sciences di Belgia melaporkan adanya praktik pemakaman unikĀ
Lukisan itu ditemukan oleh para arkeolog yang melakukan penggalian di kota Romawi kuno itu, pada akhir pekan lalu.
Angka Romawi: Pandungan lengkap cara membaca, menulis, dan penggunaannya. Pelajari sejarah dan tabel angka Romawi 1-2000 dengan mudah!
Patung kaisar Romawi yang hidup dari tahun 145 hingga 211 M itu, baru-baru ini dikirim kembali ke Turki, namun tanpa kepala.
Palestina mendesak UNESCO untuk menghentikan proyek permukiman ilegal Israel di situs arkeologi Sebastia di Tepi Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved